JAKARTA,
Berita sedih muncul di industri musik Indonesia. Sang legenda nasional, Titiek Puspa, dilaporkan telah wafat pada hari Kamis ini, tanggal 10 April 2025, kurang lebih pukul 17:00 WIB.
Berita mengejutkan tersebut dikemukakan oleh seniman berpengalaman Ahmad Dhani pada penutupan diskusi terbuka dengan tema AKSI dan VISI tentang Hak Cipta, acara itu sendiri dilangsungkan di Artotel, Jakarta.
“Ya, sudah pasti almarhum, Titiek Puspa, penyanyi dan pencipta lagu itu. Informasinya datang dari Denny Chasmala, baru saja sekitar 15 menit yang lalu atau kira-kira pukul 17:00 WIB. Ayo kita berdoa selama satu menit sebagai bentuk penghormatan kepada beliau,” ujar Ahmad Dhani sambil terharu di depan para tamu undangan.
Pernyataan itu pun diterima dengan keheningan dari para peserta debat serta penonton yang hadir.
Klimaksnya menjadi lebih lembut, sebagaimana sebuah tanda hormat akhir kepada orang yang sudah menghidupkan industri musik dalam waktu bertahun-tahun lamanya.
Titiek Puspa: Sang Raja Musik Wanita Indonesia
Terlahir dengan nama lengkap Sumarti pada tanggal 1 November 1937 di daerah Tanjung, yang berada di provinsi Kalimantan Selatan, Titiek Puspa merupakan figur serba bisa; dia adalah artis multifaset yang mencakup aktivitas sebagai penyanyi, pembuat lirik lagu, penulis, serta aktor. Karier gemilangnya bermula dari tahun 1950an dan tetap cemerlang sampai hari-harinya menjelang klimaks.
Dia terkenal sebagai pioneer dalam industri musik Indonesia, terutama untuk penyanyi wanita. Berbekal vokal unik serta kepiawaiannya menghasilkan lagu-lagu berkesan, Titiek sudah menyumbang catatan penting dalam perkembangan musik tanah air.
Karya-Karya Terselebrasi yang Memukau Nama Beliau
Berikut beberapa kreasi lagu Titiek Puspa yang tetap populer dan dapat dinikmati berbagai usia hingga saat ini, yakni:
Lagu ‘Kupu-Kupu Malam’ adalah sebuah karya bertabur metafora yang menunjukkan kehidupan wanita penjaga malam dengan gaya puisi tetapi sangat menyentuh hati.
“Bing” – sebuah lagu balada yang dibuat sebagai bentuk penghargaan kepada Bing Slamet, sahabat dan juga idolanya saat muda.
Apanya Dong”, “Marilah Kemari”, serta “Doa Seorang Ibu” pun menunjukkan kemampuannya dalam mengarang lirik dan nada yang memukau hati.