PasarModern.com
– Xabi Alonso belum selesai memperkuat lini belakang Real Madrid untuk musim 2025/26. Setelah sukses merekrut Dean Huijsen dari Bournemouth, pelatih anyar Los Blancos itu kini mengarahkan radar transfernya ke klub lamanya, Bayer Leverkusen.
Satu nama yang dikabarkan menjadi incaran utama adalah bek tengah asal Ekuador, Piero Hincapie.
Pemain berusia 23 tahun tersebut bukan sosok asing bagi Alonso. Ia adalah bagian penting dari skuad Leverkusen yang tampil gemilang di bawah asuhan Alonso musim lalu. Kini, dengan kebutuhan Real Madrid akan bek tambahan, Hincapie dinilai sebagai sosok yang tepat untuk proyek baru di Santiago Bernabeu.
Alonso memang tengah merancang skuad dengan pendekatan taktis yang lebih fleksibel. Lini pertahanan menjadi fokus utama, terutama setelah sejumlah persoalan menghantui posisi bek tengah Real Madrid—mulai dari performa, cedera, hingga potensi hengkangnya pemain senior.
Menurut laporan dari media Spanyol Fichajes, Real Madrid tengah mempertimbangkan untuk merekrut Hincapie dengan mahar sekitar 40 juta Euro atau setara 34 juta Pounds. Harga ini dianggap cukup menarik untuk pemain yang konsisten tampil di level tertinggi Bundesliga dan kompetisi Eropa.
Ketertarikan Alonso terhadap Hincapie bukan tanpa alasan. Sejak didatangkan dari klub Argentina, Talleres, pada 2021, Hincapie telah mencatatkan 164 penampilan untuk Leverkusen di semua ajang. Ia menyumbang tujuh gol dan lima assist, pencapaian yang cukup mentereng untuk pemain bertahan.
Musim lalu, Hincapie mencatatkan 45 penampilan, termasuk 32 di Bundesliga. Ia menyumbang tiga gol dan dua assist, sekaligus menjadi bagian vital dari skuad Leverkusen yang tampil tak terkalahkan sepanjang musim di liga domestik—prestasi yang luar biasa.
Meskipun baru meneken kontrak baru pada Desember 2024, Hincapie tetap menjadi target potensial Real Madrid. Situasi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor internal di Bernabeu.
David Alaba tengah dikaitkan dengan kepindahan dari klub, sementara kondisi kebugaran Eder Militao belum pulih sepenuhnya usai dua cedera lutut serius secara beruntun. Di sisi lain, Antonio Rudiger akan berusia 33 tahun pada awal 2026, dan Raul Asencio belum menunjukkan performa meyakinkan saat tampil di ajang Piala Dunia Antarklub.
Dengan dinamika seperti ini, kebutuhan akan bek tengah yang tangguh, muda, dan punya pemahaman taktik tinggi menjadi sangat penting. Alonso menilai Hincapie sebagai jawaban dari kebutuhan tersebut—terutama jika ia ingin menerapkan formasi tiga bek dalam beberapa pertandingan musim depan.
Dalam konferensi pers usai kemenangan 3-0 atas Red Bull Salzburg di Piala Dunia Antarklub, Alonso sempat menjelaskan mengapa sistem tiga bek menarik baginya.
“Formasi ini memberi kedalaman dan fleksibilitas. Ini memberi kualitas kolektif yang kami inginkan agar para pemain bisa tampil optimal,” ujar Alonso.
Ia juga menekankan bahwa para pemainnya cukup cerdas untuk memahami kelebihan dan kekurangan sistem tersebut. Dengan Huijsen dan Rudiger di sisi kanan dan kiri, serta ruang di tengah untuk Jude Bellingham dan Arda Guler, Alonso merasa sistem ini bisa diaktifkan kapan saja dibutuhkan.
Kembalinya Rudiger dari cedera lutut juga memperkuat opsi, namun tak cukup untuk jangka panjang. Itulah sebabnya, tambahan seperti Hincapie sangat dibutuhkan agar rotasi tetap berjalan dan proyek Alonso berkembang sesuai rencana.
Langkah Real Madrid ini juga mencerminkan kebiasaan klub membangun skuad tidak hanya untuk musim depan, tetapi untuk dua hingga tiga musim ke depan. Perekrutan pemain seperti Hincapie yang sudah mengenal gaya bermain Alonso akan mempercepat adaptasi dan memperkuat kohesi lini belakang.
Jika benar terealisasi, kepindahan Piero Hincapie ke Real Madrid bisa menjadi salah satu transfer cerdas musim panas ini. Dengan harga 40 juta Euro, Los Blancos mendapatkan bek muda yang sudah matang secara pengalaman, mengenal filosofi sang pelatih, dan bisa langsung nyetel dalam sistem baru.
Bagi Hincapie, ini bukan hanya soal reuni dengan Xabi Alonso, tapi juga lompatan besar dalam karier. Dari Leverkusen ke Bernabeu, dari Bundesliga ke panggung La Liga dan Liga Champions—sebuah jenjang yang siap ia taklukkan.
Kini, tinggal menunggu langkah konkret Real Madrid dalam mewujudkan transfer ini. Jika tidak ada aral melintang, lini belakang El Real musim depan akan lebih kokoh, lebih muda, dan tentu saja lebih fleksibel secara taktik.
