Jarell Quansah Siap Hengkang dari Liverpool, Tes Medis di Bayer Leverkusen Awal Pekan Depan

Posted on


PasarModern.com

– Satu nama akan keluar, satu lagi segera masuk. Itulah suasana lini pertahanan Liverpool di bursa transfer musim panas 2025 ini. Bek muda jebolan akademi, Jarell Quansah, disebut telah dijadwalkan menjalani tes medis di Bayer Leverkusen awal pekan depan. Kepindahan ini menjadi sinyal bahwa The Reds tengah menyusun ulang tembok belakang mereka, sembari bersiap menyambut wajah baru di Anfield.

Setelah menghabiskan lebih dari separuh hidupnya di Liverpool, Quansah akhirnya akan mengakhiri perjalanan panjangnya di Merseyside. Bagi Leverkusen, transfer ini adalah upaya untuk mencari pengganti Jonathan Tah yang meninggalkan klub setelah mengantar Die Werkself menjuarai Bundesliga 2023/24 tanpa satu pun kekalahan.

Perpindahan Quansah bukan sekadar urusan jual beli pemain muda. Ini menjadi bagian dari dinamika skuad Liverpool era baru, terutama setelah sukses menjuarai Premier League musim lalu. Di tengah kompetisi ketat antarposisi dan tuntutan performa konsisten, ruang untuk pemain muda memang semakin sempit.

Jurnalis Fabrizio Romano mengonfirmasi bahwa Quansah akan menjalani pemeriksaan medis di Leverkusen pada hari Senin, sesaat setelah menyelesaikan tugasnya bersama Timnas Inggris U-21 di final Euro U-21 menghadapi Jerman pada Sabtu malam.

Kepindahan ini sudah disepakati oleh kedua klub dengan nilai transfer mencapai 30 juta Pounds ditambah 5 juta Pounds dalam bentuk add-on. Sebuah angka yang mencerminkan potensi besar Quansah, yang kini berusia 22 tahun.

Meski baru menandatangani kontrak baru hingga 2029 pada Oktober lalu, keputusan melepas Quansah diyakini sebagai langkah strategis Liverpool. Ia hanya menjadi starter dalam empat pertandingan Premier League sepanjang musim 2024/25, kalah bersaing dengan Ibrahima Konate yang semakin kokoh di samping Virgil van Dijk.

Total, Quansah mencatatkan 58 penampilan bersama tim utama Liverpool, menyumbang tiga gol dan tiga assist. Kiprahnya yang konsisten di kelompok usia muda dan level internasional membuatnya menarik minat klub-klub besar Eropa, dengan Leverkusen akhirnya keluar sebagai pemenang perburuan.

Namun, bukan berarti pintu tertutup sepenuhnya untuk kembali ke Anfield. Liverpool dan Leverkusen sepakat menyisipkan klausul pembelian kembali (buyback clause). Tapi, harganya tidak murah. Jika The Reds ingin merekrut kembali Quansah di masa depan, mereka harus menggelontorkan setidaknya 60 juta Pounds, dan bisa melonjak hingga 70 juta Pounds tergantung add-on yang berlaku.

Di sisi lain, kepergian Quansah juga membuka jalan bagi datangnya bek baru. Liverpool dilaporkan tinggal selangkah lagi mendapatkan jasa Marc Guehi dari Crystal Palace. Pemain timnas Inggris itu memasuki tahun terakhir kontraknya bersama Palace, dan disebut bisa ditebus dengan harga sedikit di atas 40 juta Pounds.

Marc Guehi diproyeksikan menjadi pelapis sekaligus pesaing utama bagi Konate di lini belakang. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan ia akan menjadi penerus langsung Konate, yang kabarnya belum menemui titik terang dalam pembicaraan perpanjangan kontrak. Konate sendiri hanya memiliki sisa masa bakti selama satu tahun ke depan.

Dengan usia yang masih 24 tahun dan pengalaman Premier League yang mumpuni, Guehi menjadi solusi jangka menengah hingga panjang di lini pertahanan Liverpool. Jika benar terealisasi, maka transisi dari Quansah ke Guehi bisa menjadi simbol regenerasi sekaligus penyegaran di sektor krusial pertahanan.

Liverpool jelas tak ingin lengah meski baru saja meraih gelar juara liga. Mereka sadar bahwa menjaga stabilitas skuad, termasuk memperbaharui lini belakang dengan pemain muda berkualitas, adalah kunci untuk menjaga konsistensi performa. Kombinasi cermat antara melepas dan merekrut pemain jadi bukti bahwa The Reds tengah menjalani proses transisi dengan perhitungan matang.

Kepergian Jarell Quansah memang meninggalkan ruang kosong secara emosional bagi publik Anfield. Pemain yang telah membela klub sejak usia sekolah itu menjadi simbol keberhasilan akademi Liverpool. Namun dalam realitas sepak bola modern, keputusan semacam ini adalah bagian dari dinamika klub besar.

Kini, mata tertuju pada Marc Guehi—apakah ia akan benar-benar datang dan mengisi ruang yang ditinggalkan Quansah? Atau justru ada kejutan lain dari manajemen Liverpool yang terkenal lihai dalam mendatangkan pemain berkualitas dengan timing tepat?

Yang pasti, musim panas ini bukan hanya soal pesta juara, tapi juga soal membangun pondasi yang lebih kuat untuk mempertahankan kejayaan. Quansah mungkin pergi, tapi proyek besar Liverpool terus berjalan.