Pelatihan ESG dan Pemanfaatan AI untuk UMKM di Bali
Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali kini mulai diberikan kesempatan untuk memperkuat bisnis mereka dengan menerapkan konsep Environmental, Social, and Governance (ESG). Program ini bertujuan untuk membantu UMKM naik kelas, baik secara digital maupun online. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk kepada 22 pelaku UMKM di Bali.
SVP Group Sustainability & Corcom PT Telkom Tbk, Ahmad Reza, menjelaskan bahwa ESG menjadi aspek penting dalam pengembangan bisnis. Ia menekankan bahwa penerapan ESG tidak hanya meningkatkan daya saing lokal, tetapi juga membuka peluang untuk berkompetisi di pasar global.
“ESG ini aspek utama yang harus didorong, terutama dalam workshop. Poin yang penting dalam bisnis adalah kualitas dan keramahan terhadap lingkungan. Jadi harus dicari bisnis seperti apa yang bisa berdaya saing global, khususnya terkait kualitas dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Reza.
Bali sebagai daerah wisata memiliki potensi besar untuk mengembangkan bisnis. Dengan demikian, daya saing global bukanlah hal yang mustahil. Reza menjelaskan bahwa ESG terdiri dari tiga aspek utama: environmental, social, dan governance.
- Environmental mencakup kerangka kerja yang menilai dampak aktivitas perusahaan atau mitra terhadap lingkungan, seperti penghematan energi dan pengurangan sampah.
- Social menilai dampak bisnis terhadap aksi sosial, termasuk kesejahteraan karyawan, pelanggan, dan masyarakat sekitar.
- Governance berkaitan dengan struktur tata kelola perusahaan, transparansi, dan etika dalam pengambilan keputusan.
Reza menegaskan bahwa ESG sangat penting bagi UMKM karena adanya perubahan tren konsumen, peluang pasar baru, reputasi merek, serta efisiensi biaya. Selain itu, pelatihan juga memberikan wawasan tentang pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk memperkuat strategi pemasaran dan branding produk.
AVP Eksternal Communication PT Telkom Tbk, Sabri Rasyid, menjelaskan bahwa AI bisa menjadi alat bantu yang sangat berguna bagi pelaku UMKM. Saat ini, banyak teknologi AI dapat diakses secara gratis, sehingga penting bagi UMKM untuk memahami cara menggunakannya.
“Jangan takut dengan AI, tapi manfaatkan ini selama masih gratis. Contohnya bagaimana memanfaatkan review di Google untuk meningkatkan citra usaha,” ujar Sabri.
Menurutnya, kendala utama yang sering dialami UMKM adalah kesulitan dalam membuat caption atau ide konten. Dengan bantuan AI, semua masalah ini bisa diatasi. Misalnya, AI dapat membantu menyusun iklan promosi yang ramah di media sosial, atau bahkan menghasilkan konten yang menarik dan relevan.
Pelatihan seperti ini akan terus dilaksanakan kepada pelaku UMKM, khususnya di Bali. Sebelumnya, program ini telah diadakan di Bangli, lalu dilanjutkan di Tabanan. Sabri berharap agar pelatihan ini bisa menjangkau lebih banyak wilayah lainnya.
Dengan pendekatan yang tepat, UMKM di Bali tidak hanya bisa meningkatkan kualitas bisnis mereka, tetapi juga siap bersaing di pasar internasional. Melalui ESG dan pemanfaatan AI, pelaku usaha kecil bisa membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih cerah.


