UFC 319 – Riwayat Buruk Bikin Khamzat Chimaev Terpojok, Mantan Juara Beri Cap Jelek

Posted on

Khamzat Chimaev Menghadapi Tekanan Sebelum Laga UFC 319

Petarung kelas menengah UFC, Khamzat Chimaev, tengah menghadapi tekanan berat menjelang laga terpenting dalam kariernya. Pada pertandingan ini, ia akan melawan juara bertahan kelas menengah, Dricus Du Plessis, di ajang UFC 319 yang digelar di United Center, Chicago, Amerika Serikat, pada Minggu (17/8/2025) waktu Indonesia.

Chimaev memiliki peluang besar untuk menjadi juara UFC, tetapi tidak semua orang yakin dengan kemampuannya. Beberapa tokoh veteran MMA bahkan menyampaikan kritik tajam terhadap performa dan kesiapan Chimaev sebelum pertandingan. Salah satu yang paling mencolok adalah komentar dari Din Thomas, mantan petarung UFC yang aktif pada tahun 2007 hingga 2008.

Thomas mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap Chimaev, terutama karena kebiasaan petarung asal Rusia ini yang sering membatalkan pertandingan karena alasan kesehatan. Ia mengatakan bahwa setiap kali mendekati hari pertandingan, Chimaev sering ditemukan dalam kondisi lemah dan tergeletak di lantai.

“Saya melihat video dirinya tergeletak di lantai, sangat sakit. Dia pernah harus dirawat di rumah sakit selama beberapa hari,” ujarnya. Thomas juga menyebut bahwa Chimaev tidak pernah bisa berlatih secara konsisten sebelum pertandingan.

Selain itu, Michael Bisping, mantan juara kelas menengah UFC, juga memberikan penilaian terhadap Chimaev. Meski mengakui bahwa petarung ini kurang dapat diandalkan, Bisping menekankan bahwa bukan semua pembatalan pertandingan disebabkan oleh Chimaev sendiri.

“Jika kita melihat rekam jejaknya di Tapology, ia telah mundur dari enam pertarungan,” jelas Bisping. Ia menyebutkan bahwa tiga pertandingan melawan Leon Edwards dibatalkan karena wabah virus Corona pada 2021. Namun, ia menyarankan agar para penggemar melupakan tiga pertandingan tersebut karena alasan yang tidak sepenuhnya terkait Chimaev.

Chimaev juga sempat membuat heboh saat mengumumkan rencana pensiun akibat masalah kesehatan. Saat itu, ia dan Leon Edwards terinfeksi virus Corona, tetapi dampak lebih parah dialami oleh Chimaev. Akibatnya, UFC membawanya ke Amerika Serikat untuk perawatan intensif.

Beberapa pertandingan lainnya juga dibatalkan, seperti laga melawan Nate Diaz dan Paulo Costa. Untuk kasus Diaz, ia gagal mencapai batas berat badan sehingga digantikan oleh Kevin Holland. Sementara itu, Paulo Costa mundur karena cedera, sehingga Chimaev tidak bersalah atas pembatalan laga tersebut.

Meski begitu, persaingan di kelas menengah UFC masih dinamis. Petarung asal Belanda, Reinier de Ridder, yang baru saja meraih empat kemenangan beruntun sejak debutnya di UFC, juga turut berkomentar. Ia menganggap Chimaev sebagai lawan yang lebih mudah dibandingkan Dricus Du Plessis.

“Khamzat akan menjadi lawan yang lebih mudah untuk dipersiapkan. Dia memiliki gaya yang lebih konvensional,” katanya. De Ridder menambahkan bahwa ia bisa mempersiapkan banyak petarung dari Dagestan dan Chechnya yang memiliki gaya serupa dengan Chimaev.

Namun, ia juga menyadari bahwa menghadapi Dricus Du Plessis akan lebih sulit. Jika Chimaev berhasil mengalahkan Du Plessis, maka ia mungkin akan menjadi nama besar di dunia MMA. Tetapi jika kalah, maka Chimaev akan kembali menghadapi kritik dari publik dan para ahli.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *