AREA31 Menargetkan Peningkatan Utilisasi Kapasitas Data Center
PasarModern.com, DEPOK— PT Dunia Virtual Online Tbk. (AREA), yang dikenal sebagai penyedia layanan pusat data dan infrastruktur digital, memiliki rencana untuk meningkatkan utilisasi kapasitasnya hingga mencapai 25 MW. Untuk mendukung ekspansi ini, perseroan masih mengandalkan dana internal dan hasil dari penawaran umum saham perdana (IPO) yang telah dilakukan sebelumnya.
Edi Sugianto, Direktur AREA31, menjelaskan bahwa fasilitas pusat data yang berada di Cimanggis, Depok, baru saja mengoperasikan 2 MW dari total kapasitas 25 MW. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan ke depan masih sangat besar. “Kami akan terus berkembang untuk meningkatkan utilisasi data center,” ujarnya.
Untuk pendanaan ekspansi kapasitas pusat data, AREA31 masih bergantung pada dana IPO dan kas internal yang berasal dari pendapatan perusahaan. Edi menambahkan bahwa pada tahun 2025, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 30% menjadi Rp80 miliar. Mayoritas pendapatan tersebut masih berasal dari jasa kolokasi.
Pada semester pertama tahun 2025, perusahaan berhasil meraih pendapatan sebesar Rp29,39 miliar, naik 16,06% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp25,32 miliar. Kontribusi bisnis kolokasi mencapai Rp27,68 miliar. Laba neto perusahaan pada Juni 2025 mencapai Rp3,77 miliar, meningkat 297,81% dibandingkan laba sebesar Rp949,25 juta pada semester pertama tahun 2024.
“Tahun ini, kami memperkirakan pendapatan akan tumbuh sekitar 30% menjadi Rp80 miliar, dengan kontribusi utama dari bisnis jasa kolokasi,” tambahnya.
Dalam prospektus IPO, AREA menawarkan sebanyak-banyaknya 510 juta saham atau 20,08% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Harga penawaran saham perdana ditetapkan sebesar Rp131 per saham, sehingga total dana yang diperoleh mencapai Rp66,81 miliar. Perseroan resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 1 April 2024.
Sebanyak 64,17% dana IPO digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal, termasuk instalasi infrastruktur penunjang di Data Hall 2 dan 3 yang masih kosong. Sementara itu, sekitar 35,83% dana digunakan untuk modal kerja, seperti perawatan mechanical, electrical, plumbing (MEP) dan gedung.
Hingga Juni 2025, pemakaian dana IPO mencapai Rp19,06 miliar, sehingga sisa dana IPO tersisa sebesar Rp42,71 miliar. Edi Sugianto menyatakan bahwa penggunaan dana tetap sesuai dengan prospektus IPO dan diperkirakan akan habis terserap pada tahun 2026.
Pendapatan Berulang dari Kerja Sama dengan Eutelsat OneWeb
Selain itu, AREA31 berpotensi mengumpulkan pendapatan berulang tambahan sebesar US$20 juta selama 10 tahun melalui kerja sama strategis dengan Eutelsat OneWeb. Perusahaan ini merupakan penyedia layanan internet satelit orbit rendah (LEO) terkemuka di dunia. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan konektivitas digital yang merata dan inklusif di seluruh Indonesia serta kawasan Asia-Pasifik.
Area31 juga merencanakan diversifikasi pendapatan melalui layanan virtual office. Layanan ini tidak memerlukan ruangan fisik, tetapi menyediakan ruang virtual yang dapat digunakan oleh pelanggan. Kebutuhan akan virtual office meningkat karena tren hybrid dan work from anywhere yang semakin populer.
“Pelanggan layanan data center AREA dapat menempatkan tim mereka di virtual office. Saat ini jumlah pelanggan terus bertambah, sehingga kami berencana melakukan ekspansi,” kata Edi Sugianto.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Area31 akan menyediakan fasilitas teleport satelit di Ciruas, Serang, Banten, serta titik koneksi utama (Point-of-Presence/PoP) di pusat data yang berlokasi di Cimanggis, Depok. Infrastruktur ini akan menjadi gerbang utama bagi layanan satelit LEO OneWeb di Indonesia dan sekitarnya.


