Peristiwa Mencurigakan yang Terjadi Sebelum Kematian Arya Daru
Sejumlah kejanggalan terungkap dalam kasus kematian Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri. Dalam penyelidikan yang sedang berlangsung, penjaga kos Siswanto memberikan kesaksian penting mengenai perintah istri Arya Daru pada malam sebelum sang diplomat ditemukan tewas.
Pada Selasa dini hari pukul 00.30 WIB, Siswanto menerima telepon dari Meta Ayu Puspitantri, istri Arya Daru. Ia diminta untuk mengecek kamar suaminya karena tidak bisa menghubungi Arya setelah jam 9 malam. Keadaan ini membuat istri Arya sangat panik dan meminta Siswanto memastikan apakah suaminya sudah pulang atau belum.
Siswanto kemudian mengecek kamar Arya Daru melalui CCTV yang tersedia. Ia juga mencoba mengetuk pintu kamar tersebut, namun tidak mendengar suara apapun dari dalam. Ia bahkan memanggil Arya dari luar kamar, tetapi tidak ada jawaban. Untuk memastikan bahwa tak ada suara dari dalam, Siswanto menempelkan HP-nya ke pintu kamar agar istrinya dapat mendengar langsung.
Selain itu, istri Arya Daru juga meminta Siswanto untuk mengecek apakah lampu kamar mandi dalam keadaan menyala. Siswanto menemukan bahwa lampu tersebut mati, sehingga memperkuat keyakinannya bahwa tidak ada orang di dalam kamar.
Kamar Dibuka Paksa
Hingga pagi hari pukul 05.00 WIB, istri Arya Daru akhirnya meminta Siswanto untuk membuka paksa kamar. Ia meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik kos sebelum akhirnya mencongkel jendela kamar Arya Daru. Saat kamar dibuka, Siswanto terkejut melihat kondisi Arya Daru yang sudah tidak bernyawa.
Awalnya, Siswanto mengira yang melilit kepala Arya adalah handuk, bukan lakban. Namun setelah menyadari bahwa yang melilit kepala korban adalah lakban kuning, ia langsung keluar kamar karena merasa takut.
Kebiasaan yang Menunjukkan Ketidaknormalan
Selain itu, Siswanto juga mengungkap kebiasaan Arya Daru yang cukup mencurigakan. Biasanya, Arya tidak pernah membuang sampah ke luar area kos, melainkan hanya meletakkannya di depan kamarnya. Namun, malam sebelum kematian, ia tampak membawa bungkusan plastik hitam dari dalam kamar menuju luar kos meski hujan gerimis.
Kejadian ini sangat tidak biasa karena Arya biasanya tidak pernah melakukan hal tersebut. Selain itu, Siswanto juga menyatakan bahwa Arya sering kali keluar malam hari setelah pulang kerja. Namun, ia tidak tahu kapan tepatnya Arya kembali ke kos karena setiap penghuni memiliki kunci masing-masing.
Sosok yang Pendiam
Arya Daru juga dikenal sebagai sosok yang pendiam dan jarang berbicara dengan penjaga kos. Siswanto mengatakan bahwa selama 1 hingga 2 bulan terakhir, Arya sering terlihat merenung sendirian sambil menyesap rokok. Hal ini menunjukkan adanya perubahan perilaku yang tidak biasa.
Hasil Penyelidikan Polisi
Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menyatakan bahwa Arya Daru dinyatakan meninggal dunia tanpa adanya keterlibatan orang lain. Tidak ada indikasi tindak pidana dalam kematian sang diplomat. Polisi juga tidak menemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Beberapa barang bukti seperti gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian korban diamankan dari kamar. Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 24 orang dan masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini.


