Sosok Nurhayati Subakat,Bos Skincare Berharta Rp 24 Triliun Tapi Anti Flexing,Rajin Sedekah

Posted on

Kini Sosok Nurhayati Subakat tengah menjadi perbincangan hangat di X (dulu Twitter).

Nurhayati Subakat disebut sebagai pengusaha kecantikan yang berbeda gaya dari kebanyakan para pengusaha kecantikan.

Jika banyak wisatawan kulit, Nurhayati Subakat, justru sebaliknya.

Penampilannya sederhana dan tidak pernah menandingi kemewahan. Siapa dia sebenarnya?

Menurut Tribunnewswiki, Nurhayati Sabangkaini adalah pengusaha kosmetik yang mengelola merek kosmetik Wardah, Emina, Make Over, dan produk perawatan rambut Puteri melalui PT Paragon Technology and Innovation.

Usaha besar yang didirikan oleh Nurhayatiawal dari awal.

Berbekal pengalaman dan pengetahuan sebagai apoteker di rumah sakit dan perusahaan kosmetik, Nurhayati memulai bisnisnya dengan membuat merek shampo Puteri.

Pada masa itu, bisnis tersebut dijalankan oleh Nurhayati di rumahnya dengan bantuan asisten rumah.

Nurhayati memulai promosi produknya dari salon ke salon yang berada di Jakarta.

TK-area, produknya kemudian mulai diterima di masyarakat.

Meski usahanya masih dimulai dari industri rumahan, namun usahanya berkembang pesat karena kemampuan Nurhayati melihat peluang pasar dan menganalisisnya.

Ketika bisnisnya mulai berkembang, Nurhayati mendirikan PT Pusaka Tradisi Ibu yang dibentuk untuk mengelola bisnis sabun wangi gigsinya.

Tapi di tengah kesuksesan itu, Nurhayati menghadapi ujian yang berat ketika pabrik shampo yang ia miliki terbakar besar-besaran.

Kendala tersebut menyebabkan usaha shampo milik Nurhayati Subakti akhirnya mengalami kemerosotan.

Pabrik yang mengalami kebakaran dan utang kepada bank yang belum selesai membayar membuat Nurhayati sempat berencana untuk menutup usahanya.

Dia masih belum memiliki karyawan yang perlu ia bayar gaji, namun di sinilah titik balik dari Nurhayati Subakat.

Nurhayati mencoba memulai dari awal lagi, modal usaha yang ia miliki didapatnya dari tabungan suaminya, uang itu kemudian digunakan untuk membayar gaji pekerjanya dan mencoba membangun pabrik kembali.

Di tempat inilah tempat ia membangun bisnisnya.

Nurhayati menghidupkan kembali usahanya dengan fokus menghadapi konsumsi kosmetik bagi perempuan Muslim pada tahun 1995 dengan meluncurkan produk kosmetik bernama Wardah.

Sesuai dengan harapan, usaha Nurhayati mampu menghasilkan hasil yang manis.

Merek kosmetik Wardah awalnya memulaijualan tahun 1999.

Wardah menjadi pilihan produk kosmetik bagi perempuan Muslim Indonesia karena menekankan prinsip halal, aman, dan memiliki kualitas yang baik.

Perusahaan kosmetik Nurhayati terus berkembang hingga berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innoveation, yang mengakomodasi merek kosmetik seperti Wardah, Make Over, Emina, dan Putri.


Tak Pernah Flexing

Saat ini PT Paragon yang dijalankan oleh Nurhayati dan keluarganya telah memiliki sepuluh ribu karyawannya.

Kejayaan bos merek kecantikan ini juga dicapai dengan nilai Rp 24 triliun.

Tapi, Nurhayati tidak pernah memamerkan kelebihannya melalui media sosial.

Malahan ia tercatat bermahir sedekah dengan besarnya uang yang tidak sedikit.

Nurhayati melalui PT Paragon disebut menyumbang sebesar Rp 52 miliar untuk mengembangkan riset ITB.

Banyak karyawan yang sudah lama bekerja di perusahaannya telah diberangkatkan umroh gratis.

Kisah sederhana Nurhayati ini yang tibalah untuk menarik perhatian banyak orang hingga mendapatkan pujian dari banyak insan.