Sofian Effendi Mencabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi. Ini Rektor UGM Sejak Dulu

Posted on

Polemik Ijazah Presiden Joko Widodo Kembali Muncul

Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali mencuat setelah pernyataan dari mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Sofian Effendi, yang disampaikan dalam sebuah wawancara. Pernyataan tersebut menimbulkan berbagai reaksi dan kontroversi di kalangan masyarakat.

Dalam wawancara yang diunggah di kanal YouTube Langkah Update, Sofian menyatakan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah lulus dari Fakultas Kehutanan UGM dan menyebut ijazah yang digunakan oleh Jokowi sebagai palsu. Video tersebut sempat viral dan mendapat banyak tontonan hingga 470 ribu kali dalam waktu singkat.

Namun, hanya sehari setelah pernyataannya tersebar, Sofian memutuskan untuk menarik kembali semua pernyataannya. Dalam surat yang ditandatangani pada 17 Juli 2025, ia menyatakan bahwa pernyataan yang diberikan dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ada. Ia juga memohon maaf kepada semua pihak yang disebutkan dalam wawancara tersebut.

Sofian menjelaskan bahwa informasi yang diberikan oleh Rektor UGM saat ini, Prof Ova Emilia, adalah sesuai dengan bukti-bukti yang dimiliki universitas. Ia menegaskan bahwa pernyataan yang sebelumnya ia sampaikan bertentangan dengan data akademik yang dimiliki UGM.

Respons dari Pihak UGM

Pihak UGM langsung merespons pernyataan Sofian. Sekretaris Universitas Gadjah Mada, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, menyatakan bahwa pernyataan Sofian bertentangan dengan data akademik yang dimiliki universitas. Ia juga menyayangkan adanya pihak-pihak yang dinilai menggiring Sofian untuk menyampaikan opini yang keliru.

“Pernyataan tersebut akan berdampak hukum dan menjadi risiko bagi Bapak Sofian Effendi secara pribadi,” ujar Andi dalam siaran pers resmi UGM.

UGM tetap mempertahankan klarifikasi sebelumnya bahwa Presiden Jokowi benar-benar tercatat sebagai mahasiswa UGM angkatan 1980 dengan nomor induk mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan lulus pada 5 November 1985. Hal ini diperkuat oleh hasil uji forensik dari Pusat Laboratorium Forensik Polri pada 22 Mei 2025, yang menyatakan ijazah Jokowi asli dan identik dengan dokumen pembanding resmi.

Sejarah Rektor UGM

Sofian Effendi sendiri merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah UGM. Berdiri secara resmi pada 19 Desember 1949, UGM telah dipimpin oleh 17 rektor sejak masa awal pendiriannya. Berikut adalah daftar rektor UGM dari masa ke masa:

  1. Prof Dr M. Sardjito (1949-1961)
  2. Prof Dr Ir Herman Johannes (1961-1966)
  3. Drg Mohammad Nazir Alwi (1966-1967)
  4. Drs Soepojo Padmodipoetro (1967-1968)
  5. Prof Dr Soeroso H. Prawirohardjo, M.A. (1968-1973)
  6. Prof Dr Sukadji Ranuwihardjo, M.A. (1973-1981)
  7. Prof Dr Teuku Jacob, M.S., D.S. (1981-1986)
  8. Prof Dr Koesnadi Hardjasoemantri, S.H. (1986-1990)
  9. Prof Dr Mochamad Adnan (1990-1994)
  10. Prof Dr Soekanto Reksohadiprojo, M.Com. (1994-1998)
  11. Prof Dr Ichlasul Amal, M.A. (1998-2002)
  12. Prof Dr Sofian Effendi, M.P.I.A. (2002-2007)
  13. Prof Ir Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D. (2007-2012)
  14. Prof Dr Drs Pratikno, M.Soc.Sc. (2012-2014)
  15. Prof Ir Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. (2014-2017)
  16. Prof Ir Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. (2017-2022)
  17. Prof dr Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. (2022-sekarang)

Ova Emilia menjadi rektor perempuan pertama di UGM dan dilantik pada 27 Mei 2022 untuk masa jabatan hingga 2027.

Pentingnya Ketelitian dalam Penyampaian Informasi

Dengan sejarah panjang dan nama besar yang melekat, dinamika yang melibatkan para mantan maupun rektor aktif UGM sering menjadi sorotan publik. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya ketelitian dalam menyampaikan informasi, terlebih jika berkaitan dengan institusi pendidikan tinggi yang memegang otoritas akademik nasional.