Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Terungkap dengan Skema Terstruktur
Kasus pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta, yang menjabat sebagai Kepala Cabang Bank BUMN, semakin memperlihatkan skenario terstruktur yang melibatkan beberapa kelompok pelaku. Diketahui bahwa ada tiga klaster utama dalam aksi tersebut, termasuk pengintai, penculik, dan eksekutor yang bertindak secara brutal.
Adrianus Agal, kuasa hukum dari empat tersangka penculikan, mengungkapkan bahwa aksi keji ini bukanlah tindakan spontan, melainkan hasil perencanaan matang. Menurutnya, setiap pelaku memiliki peran masing-masing dalam proses penculikan hingga pembunuhan korban. Klaster pertama adalah pengintai yang bertugas mengawasi gerak-gerik korban, kemudian klaster penjemputan paksa yang menyergap korban di parkiran, serta eksekutor yang menghabisi nyawa korban.
Adrianus menjelaskan bahwa empat tersangka penculikan, yaitu AT, RS, RAH, dan EW alias Eras, tidak terlibat dalam aksi pengintaian maupun pembunuhan. Mereka hanya beraksi setelah menerima informasi tentang keberadaan korban. Menurut Adrianus, para tersangka tersebut juga tidak mengetahui detail aksi eksekusi yang dilakukan oleh pihak lain.
Pengakuan Pelaku Penculikan
Dari pengakuan pelaku penculikan, diketahui bahwa mereka hanya dijanjikan bayaran sebesar Rp50 juta. Namun, uang tersebut belum sepenuhnya diterima karena polisi lebih dulu menangkap mereka. Adrianus mengungkapkan bahwa sebagian dari uang DP (uang muka) sudah disita oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Empat orang tersangka penculikan, yaitu AT, RS, RAH, dan RW, ditangkap pada Kamis (21/8/2025) di Jakarta Pusat dan Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara itu, empat tersangka lainnya, yaitu C, DH, YJ, dan AA, ditangkap dalam operasi lanjutan. Mereka diyakini sebagai pelaku utama penculikan dan pembunuhan tersebut.
Penangkapan 8 Orang Pelaku
Polisi berhasil meringkus delapan orang yang diduga terlibat dalam kasus penculikan hingga pembunuhan kepala cabang bank BUMN. Penangkapan dilakukan di dua tempat berbeda. Tim gabungan Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang, dan Polres Demak menangkap DH, YJ, dan AA di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025). Sementara itu, pelaku berinisial C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, sehari kemudian.
Keseharian Para Pelaku
Ketua RT setempat akhirnya memberi keterangan mengenai kehidupan para pelaku penculikan. Diketahui bahwa empat pelaku tinggal bersama di sebuah rumah sengketa. Rizal, Ketua RW 09 Johar Baru, mengatakan bahwa gerak-gerik pelaku selama ini mencurigakan. Meski demikian, mereka dikenal baik terhadap warga sekitar.
Rizal juga menyebutkan bahwa mobil putih yang digunakan pelaku saat menculik korban sering terparkir di depan rumah pelaku. Mobil ini juga terekam dalam rekaman CCTV saat korban disergap di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo.
Nasib Tragis Korban
Mohamad Ilham Pradipta ditemukan dalam kondisi mengenaskan di area persawahan Kampung Karangsambung, Bekasi. Jasadnya ditemukan dengan tangan dan kaki terikat, mata dilakban, serta tubuh penuh luka lebam. Rekaman CCTV menunjukkan bahwa korban sempat melawan saat disergap.
Pihak keluarga masih menunggu hasil autopsi dari tim dokter forensik di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati. Kapolsek Serang Baru, AKP Hotma Sitompul, mengungkapkan bahwa kondisi korban terdapat beberapa luka lebam di bagian tubuhnya.
