Terdapat sebuah pertanyaan yang memancing keingintahuan saya terkait fenomena banyaknya film horor di Indonesia yang membahas makhluk supranatural seperti setan, iblis, dedemit, jinn dan lain-lain. Mengapa penampilannya hampir serupa dalam beberapa hal? Dari mana sumber inspirasi sutradara-sutradara tersebut?
Hal terbaru adalah karakter Assaulu dan zhaduq di Qodrat dan Qodrat 2. Karakter iblisnya diperlihatkan sebagai yang tinggi besar, bercabang tanduk dengan mata yang berkilat membara.
Meski rupa si setan yang merupakan pengikut sang penguasaha kerajaan kegelapan Maharatu di Pabrik Gula dan Bencana Gunung Gede cukup menantang pandangan, namun ketinggian serta posturnya hampir sama saja.
Mengapa makhluk setan sering digambarkan memiliki tanduk di kepala, kaki berbulu, dan kukuh seperti kambing yang terpisah?
Bukankah karakter Jin atau Setan dalam film Hollywood Wishmaster (1997) sampai horor klasik The Exorcist (1973) juga mencerminkan ide yang sama? Deskripsi tentang setan dalam beberapa film horor tersebut merujuk kepada mitos di Mesopotamia kuno.
Antara lain, Pazuzu yang digambarkan dalam sebuah barang bersejarah yang ditemukan oleh para ahli arkeologi diprediksi berasal dari abad kedelapan Sebelum Masihi, yaitu masa ketika Kerajaan Ansyuri Baru dan Babilonia masih hidup. Menurut cerita, Pazuzu adalah raja iblis angin, anak dari Hanpa dan Humbaba.
Bukti arkeologis terawal mengenai Pazuzu—yang ditemukan dalam sebuah pemakaman perempuan bangsawan di Nimrud (dekat Mosul, Irak modern)—berasal dari abad ke-8 SM. Lukisan-lukisan Pazuzu tersebar di berbagai tempat di Timur Tengah kuno, yakni dari masa milenium pertama SM hingga era Neo-Assiria, Neo-Babelon, serta Babilonia akhir.
Britannic
menggambarkan bentuk Pazuzu yang memiliki tubuh persegi panjang, dengan kepala berselirat, alis tebal melintasi mata yang dalam dan bundar, rahang bergigi tajam dengan gigi dan lidah yang mencuat, ditambah janggut bercabang dua. Wajarnya merupakan campuran antara wajah manusia, singa, atau anjing.
Mitologi Mesopotamia tak selalu mempresentasikan Pazuzu sebagai karakter musuh; kadang-kadang ia digambarkan sebagai aliansi manusia dalam menyingkirkan roh jahat lainnya. Penduduk lokal Mesopotamia meletakkan patung mini miliknya untuk mencegah gangguan dari makhluk gaib berbahaya lainnya dan menggunakan itu sebagai talisman perlindungan.
Lain dari setan tersebut adalah Lamasthu yang membahayakan wanita hamil serta bayi. Dia dilukiskan dengan kepala harimau, telinga burung dara yang memanjang, bersama rambut lebat, dada besar guna menyuksi serigala ataupun babi. Genggamannya melambangkan ajal. Sementara itu, Lamasthu ini merupakan musuh bagi Pazuzu.
Baca: M
esopatamia Demons
Apabila Anda sering menyaksikan film horror dari Amerika ataupun Asia, termasuk juga yang berasal dari Indonesia serta mempelajari berbagai tulisan mengenai makhluk gaib, terdapat persamaan bahwa bentukan tersebut pada dasarnya mirip manusia namun memiliki tambahan elemen hewan dan biasanya keluar di waktu senja atau dalam kegelapan.
Saya mulai berpikir tentang kemungkinan makhluk iblis muncul saat manusia masih tinggal di gua dan mengamatin hewan liar pada malam hari dalam bentukan siluet, dengan yang terlihat hanyalah matanya dan giginya saja.
Selama Tom Metcalfe menulis artikel berjudul “Mengapa Dewi Memiliki tanduk dan Kuku?”, dalam
Livescience
.com 15 November 2022 menyebutkan dalam kitab (Kristen?) setan digambarkan dalam sosok ular dan bukan mahluk itu, bahkan hingga abad pertengahan hingga Renaisans sosok setan atau iblis bukan begitu? Sosok itu baru pada abad 19.
Tom selanjutnya mencari sumber referensi tambahan yakni penelitian tahun 2013 di jurnal Numen, dimana seorang profesor sejarah dari Universitas Ibrani bernama Alexander Kulik menyatakan bahwa gambaran setan bersurat dan berekor mirip kuda mungkin berasal dari naskah-naskah Yahudi lama, misalnya dalam “Apokaliptik Yunani Barukh,” suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa Yunani antara runtuhnya Yerusalem pada tahun 70 Masehi hinggaabad ketiga.
Namun dalam artikel tersebut disebutkan pendapat sejarawan Ronald Hutton dari Bristol yang menyatakan bahwa ide tentang setan ber tanduk muncul jauh lebih lambat daripada itu.
Para sejarawan mencurigai bahwa beberapa penulis sastra dan seniman mungkin telah menarik inspirasi dari tokoh Dewa Pan dalam mitologi Yunani, yang secara tradisional diceritakan memiliki tanduk dan kaki mirip kambing.
Bukankah mitologi Yunani dan Mesopotamia serta legenda Yahudi sering kali memiliki kemiripan?
Film Wishmaster yang dirilis pada tahun 1997 menunjukkan karakter peri asli dari Persia. Ceritanya berpusat kira-kira di tahun 1127 dimana sang raja menggunakan peri tersebut untuk menjaga kedaulatannya. Namun setelah diberikan dua permohonan, ia kemudian menyegel peri itu dalam sebuah batu opal api. Sang raja akhirnya paham bahwa jika hamba itu mendapatkan tiga permintaan, dia akan melepaskan banyak peries lain dan menciptakan keributan besar-besaran di tengah-tengah masyarakat.
Kisah terjadi pada zaman kontemporer, dimana seorang buruh secara tak sengaja merusak sebuah patahan bersejarah saat dalam kondisi mabuk, sehingga menyebabkan batu opal bertunas jatuh ke genggaman orang lain dan melepaskan roh jinn tersebut.
Setiap orang diberi tiga keinginan oleh Jin, tetapi apabila ada kesalahan dalam pengucapan kata-kata, konsekuensinya sangat menyeramkan. Salah satunya adalah seseorang yang berharap untuk menghapus rasa sakit fisiknya dan diakhiri dengan Jin membunuhnya.
Seorang wanita memohon untuk selalu terlihat cantik, namun si jin mengubahnya menjadi boneka. Di sisi lain, ada pula orang yang berharap akan menjadi sangat kaya melalui sebuah polis asuransi setelah sang ibu meninggal akibat kecelakaan pesawat.
Wishmaster merupakan iblis yang dilepaskan dari kotak Pandora dan bertujuan untuk melepaskan para Jin lain di bumi. Sang tokoh utama pada akhirnya dapat membuktikannya melalui penguatanjinian, sehingga mengembalikan Wishmaster ke dalam batu opal api.
Apa alasan lain di balik pertikaian antara setan dan manusia? Apakah setan yang mulai mengganggu manusia, atau justru manusialah yang menarik perhatian atau menyatakan tantangan terhadap setan?
Sebagian besar film horor tentang makhluk supernatural biasanya berlangsung di alam mereka tetapi masuk ke lingkungan manusia setelah diserukan melalui ritual atau karena adanya penyelewengan yang dilakukan oleh manusia di area suci milik makhluk tersebut contohnya dapat dilihat pada film “KKN di Desa Penari”, “Petaka Gunung Gede” serta “Pabrik Gula”.
Selama di dalam Qodrat dan Qodrat 2, terdapat adegan dimana manusia bekerja sama dengan setan dan memperkenalkan keberadaan mereka melalui pengorbanan orang lain. Demikian pula pada film The Exorcist, setan mengganggu manusia serta mencoba menantang pemimpin agama untuk membuatnya tunduk dengan cara merusak keyakinan mereka.
Sesungguhnya, ada setan abstrak yang sangat menyeramkan dan dapat ditemukan oleh para pembuat film, misalnya dalam bentuk manusia. Film “Needful Things” (1993), yang didasarkan pada buku karangan Stephen King, merupakan teladan baik tentang setan yang hidup di dalam tubuh manusia, tanpa perlu menggambarkannya dengan penampilan mengerikan.
Hanya dia yang menjadi orang tua untuk mengelola warung serba ada yang menjual kebutuhan penduduk di sebuah kota dengan harga terjangkau. Hal ini menimbulkan konflik antara para warganya karena adanya pertukaran jasa atau bantuan.
Setelah terjadi korban dan gerombolan itu meninggalkan tempat yang hancur, ia hanya begitu saja. Pada akhir cerita, dia mengatakan bahwa nantinya akan bertemu dengan cucu serta cicit dari warga tersebut.
Setan bernuansa manusia tersebut tidak mirip dengan Damien dalam film The Omen yang terlihat datar dan menakutkan. Sebaliknya, sang kakek tertawa sambil tenang mengamati pertempuran itu. Akan tetapi, tindakan yang diambilnya punya konsekuensi merusak parah.
Irvan Sjafari
Foto Pazuzu
https://allthatsinteresting.com/pazuzu