Profil Bintang Muda: Anantya Kirana, Si Aktris Berbakat dari “Rumah untuk Alie”

Posted on


Laporan Jurnalis, Ines Noviadzani



Akhir-akhir ini, banyak aktor muda bertalenta yang mengambil bagian dalam industri hiburan.
entertainment.
Satu di antaranya adalah Anantya Kirana. Bagaimanakah tokoh ini?

Anantya Kirana menjadi perbincangan setelah ia tampil dalam sebuah film tersebut.
Rumah untuk Alie
Bermain dalam peran utama, sepertinya ini bukan kali pertamanya bagi dia di film tersebut.

Sekarang sebelumnya dia pernah berakting dalam sebuah film
Spirit Doll
. Kini gadis muda itu pun kembali membintangi sebuah film yang akan tayang sebentar lagi.

Pada film bertajuk “Rumah untuk Alie” sendiri, Anantya memerankan peran sebagai Alie yang memiliki banyak emosi. Siapa sebenarnya tokoh Anantya Kirana ini? Informasi lebih lanjut ada di bawahnya.


rangkum dilansir dari Tribunnews.


Profil Anantya Kirana

Namanya adalah Anantya Rezky Kirana. Dia dilahirkan pada tanggal 16 Desember 2010. Karirnya dalam industri hiburan baru dimulai dari tahun 2016.

Sebelum membintangi film Rumah untuk Alie, Anantya Kirana juga telah menunjukkan talentanya dalam produksi film dan serial lainnya.

Anantya merupakan anak dari pasangan Cak Dicka dan Atie Desiana. Ia memiliki satu adik perempuan bernama Mikhayla Rezky Kirani dan adik laki-laki Andhra Rezky Pratama.

Proyek film lain yang sudah dia bintangi termasuk
Untuk Angeline
Pada tahun 2016. Di samping itu, Anantya juga terlibat dalam berbagai film serta sinetron.

Lebih dari delapan film besar telah dia perankan sejauh ini. Meskipun usianya masih muda, Anantya Kirana berhasil menunjukkan keberartian bakatnya dalam industri hiburan tanah air.

Selanjutnya, dia pun menerima sejumlah prestasi karena usahanya yang gigih. Misalnya pada tahun 2021, Anantya berhasil meraih gelar pemeran anak-anak terbaik tersebut.
Indonesian Movie Actors Awards.

Dilaporkan oleh Kompas.com, berperan dalam film “Rumah untuk Alie” ternyata memicu Air Mata Anantya Kirana. Lewat karya tersebut, dia bertujuan mendukung pemberhentian kekerasan terhadap anak-anak serta mewujudkan lingkungan yang lebih aman bagi mereka. Bahkan, Anantya mengaku hingga menetes air mata ketika melihat hasil jadinya.

“Aku menetes air mata ketika melihat hasil terakhirnya. Perjalanan Alie sungguh mengharukan bagi hatiku, tidak hanya sebagai seniman, tetapi juga sebagai insan,” katanya.

“Saya merasa ada banyak anak diluar sana yang menghadapi situasi serupa tapi memilih untuk terdiam. Melalui karya film ini, tujuan utama saya adalah memberikan ruang bagi mereka untuk didengar,” jelasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *