Posisi Duduk Mana yang Paling Aman untuk Hindari Kecelakaan Pesawat seperti Tragedi Air India?

Posted on





,


Jakarta




Kecelakaan pesawat
Air India

yang menewaskan seluruh orang yang ada di dalamnya, kecuali satu penumpang yang duduk di kursi 11A, mengingatkan kepada sebuah studi pada 2007 lalu.

Studi yang ditulis di situs Majalah

Popular Mechanics

itu menyarankan berbeda dari pernyataan banyak ahli bahwa duduk di manapun di dalam pesawat sama saja. Sebaliknya, hasil studi menyatakan lebih aman duduk di bagian belakang pesawat.

Bahkan, lebih jauh ke belakang dipandang lebih aman. Disebutkan, penumpang dekat ekor pesawat memiliki peluang sekitar 40 persen lebih tinggi kecenderungannya untuk bisa tetap selamat dari kecelakaan pesawat jatuh dibandingkan mereka yang duduk di beberapa baris kursi terdepan.

Besar peluang untuk tetap selamat di bagian tengah pesawat disebutkan berada di antara depan dan belakang. Bagian tengah, berdasarkan grafis hasil studi, yakni di sisi kedua sayap maupun di depan sayap–seperti posisi penumpang selamat dalam tragedi Air India pada 12 Juni 2025.

Studi hampir dua dekade lalu dilakukan terhadap data statistik 20 kecelakaan pesawat jet komersial di Amerika Serikat sejak 1971. Seluruhnya melibatkan kecelakaan di mana ada korban yang tewas dan selamat dalam setiap kasusnya.

Dalam 11 dari 20 kasus kecelakaan itu, penumpang di belakang lebih banyak yang selamat. Hanya lima kasus yang mengungkap kondisi sebaliknya, di depan lebih menguntungkan.

Profesor Ed Galea dari University of Greenwich, Inggris, punya saran berbeda. Terlepas di bagian manapun di dalam pesawat seorang penumpang itu duduk, sebaiknya pilih dekat baris pintu darurat.

Pakar keselamatan dari bencana kebakaran itu menemukan kebanyakan korban bisa selamat dari kecelakaan pesawat jatuh karena bergerak tak sampai lebih dari lima baris kursi menuju pintu darurat pesawat. Galea juga menunjuk pintu dekat jalan lebih aman daripada di tengah atau dekat jendela.

Sebelumnya, sebuah laporan dari National Transportation Safety Board (NTSB) pada 2001 menegaskan bahwa peluang keselamatan dalam penerbangan sebuah pesawat udara lebih dari 95 persen.

Menurut catatan NTSB, kecelakaan pesawat terbang terjadi hanya sekali dari 1,2 juta penerbangan. Peluang kematiannya yang memiliki perbandingan 1:11.000.000 jauh lebih kecil daripada kasus kecelakaan fatal berkendara mobil yang 1:5.000.

Masalahnya, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat itu mencatat banyak kasus fatal berpangkal pada sikap apatisme, terutama terhadap pengarahan keselamatan sebelum penerbangan.

“Salah satu alasan penumpang tidak memperhatikan pengarahan mungkin adalah keyakinan mereka bahwa kecelakaan tidak dapat dihindari,” menurut laporan NTSB tersebut pada 2001 lalu, dikutip dari

Scientific American

.

Menurut NTSB, kecelakaan pesawat dapat dihindari. Begitu juga dengan penumpang bisa memastikan keselamatannya. Misalnya, pakaian yang dikenakan sebaiknya praktis, seperti celana panjang dan kemeja lengan panjang untuk melindungi kulit dari api dan benda tajam.

Hindari pula penggunaan sepatu hak tinggi atau sandal jepit. Sebaiknya menggunakan alas kaki sepatu tali. “Jeans itu bagus. Saya tahu di musim panas itu sangat tidak nyaman jika mengenakan celana jeans, tetapi celana pendek itu sangat berbahaya,” kata Cynthia Corbett, spesialis faktor manusia di Federal Aviation Administration (FAA).

Dari setiap kejadian kecelakaan tersebut, para ahli keselamatan telah menemukan bahwa kebanyakan waktu rawan penerbangan adalah tiga menit setelah lepas landas dan tiga menit sebelum pendaratan. Seperti diberitakan

ABC News

, selama periode itu sebaiknya tetap mengenakan sepatu, melipat meja, dan mengetahui posisi pintu darurat terdekat di depan dan belakang Anda.

Lalu, periode 90 detik pertama setelah kecelakaan juga sangat penting. Setiap orang diharapkan tetap tenang dan ke luar dari pesawat secepat mungkin. Beberapa pesawat yang panik bisa terjebak dalam sabuk pengamannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *