Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Mencapai 229,4 Juta Jiwa
Pada semester pertama tahun 2025, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai angka yang sangat signifikan, yaitu sekitar 229.428.417 jiwa. Angka ini didapatkan dari laporan terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) berjudul “Survei APJII: Profil Internet Indonesia 2025”. Laporan ini memberikan gambaran terkini tentang perkembangan pengguna internet di tanah air.
Dibandingkan dengan laporan APJII pada tahun sebelumnya, angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar. Pada 2023, jumlah pengguna internet Indonesia diperkirakan sekitar 215 juta jiwa. Tahun berikutnya, angka tersebut meningkat menjadi 221,5 juta jiwa. Kini, pada semester kedua 2025, jumlah pengguna internet naik lagi sebesar 8 juta jiwa, mencapai 229,4 juta jiwa.
Generasi Muda Dominasi Pengguna Internet
Dari total pengguna internet tersebut, generasi muda seperti Gen Z, Milenial, dan Gen Alpha mendominasi. Dalam survei APJII, Gen Z (kelahiran antara 1997 hingga 2012 atau usia 12–27 tahun) menjadi kelompok yang paling aktif menggunakan internet, dengan kontribusi sebesar 25,54 persen. Sementara itu, Milenial (kelahiran antara 1981 hingga 1996 atau usia 28–43 tahun) menyumbang 25,17 persen, dan Gen Alpha (lahir setelah 2013) sebesar 23,19 persen.
Laporan APJII juga menyebutkan bahwa data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka kepada 8.700 responden yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) berusia minimal 13 tahun, di 38 provinsi. Waktu pengumpulan data dilakukan antara tanggal 10 April hingga 16 Juli 2025.
Tingkat Penetrasi Internet yang Konsisten Naik
Total penduduk Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 284.438.900 jiwa. Dengan demikian, tingkat penetrasi internet dihitung berdasarkan proporsi penduduk yang memiliki akses internet. Pada awal 2024, tingkat penetrasi internet mencapai 80,66 persen. Artinya, lebih dari 8 dari 10 penduduk Indonesia sudah terhubung ke internet per Juli 2025.
Tingkat penetrasi ini konsisten tumbuh dalam empat tahun terakhir. Pada 2022, angka ini hanya 77,01 persen. Kemudian meningkat menjadi 78,19 persen pada 2023, 79,5 persen pada 2024, dan akhirnya mencapai 80,66 persen pada 2025.
Wilayah Urban dan Rural Menunjukkan Pertumbuhan Positif
Meskipun wilayah urban masih mencatat penetrasi tertinggi dengan 83,56 persen, wilayah rural atau perdesaan juga menunjukkan tren positif dengan penetrasi sebesar 76,96 persen. Selain itu, tingkat penetrasi internet juga berbanding lurus dengan tingkat pendidikan dan pendapatan. Pengguna dengan pendidikan perguruan tinggi memiliki tingkat penetrasi hingga 91,27 persen, sedangkan kelompok tidak tamat sekolah dasar hanya sebesar 42,66 persen. Di sisi lain, kelompok dengan penghasilan di atas Rp 6 juta per bulan menunjukkan tingkat penetrasi sebesar 91,47 persen, sementara kelompok berpenghasilan di bawah Rp 1 juta memiliki tingkat penetrasi sebesar 70,73 persen.
Alasan Utama Terkoneksi ke Internet
Mayoritas pengguna internet menyatakan alasan utama terkoneksi adalah untuk mengakses media sosial (24,8 persen), berita/informasi terkini (15,04 persen), transaksi online (14,95 persen), dan konten hiburan (14,68 persen). Sementara itu, bagi masyarakat yang belum menggunakan internet, alasan utamanya adalah karena tidak memiliki perangkat (43,62 persen), memiliki perangkat tapi tidak tahu cara menggunakannya (40,77 persen), dan tidak melihat manfaatnya (3,24 persen).
Perangkat Utama untuk Mengakses Internet
Dari sisi perangkat, smartphone tetap menjadi pilihan utama, dengan 83,39 persen pengguna menggunakan ponsel pintar sebagai perangkat utama. Penggunaan laptop berada di urutan kedua dengan 11,42 persen, disusul smart TV (2,52 persen), tablet (1,37 persen), dan komputer desktop (1,27 persen). Sisanya, sekitar 0,04% pengguna menggunakan perangkat lain untuk mengakses internet.
Durasi Penggunaan Internet dan Aplikasi Favorit
Laporan APJII juga merinci perilaku pengguna internet di Indonesia pada 2025. Mayoritas pengguna menghabiskan waktu berselancar di dunia maya antara 1–6 jam per hari. Sebanyak 35,75 persen pengguna mengakses internet selama 4–6 jam per hari, naik dibandingkan 2024 yang hanya 31,34 persen. Pengguna dengan durasi singkat (1–3 jam) juga naik menjadi 33,9 persen, dari sebelumnya 27,34 persen.
Aplikasi media sosial masih mendominasi penggunaan internet. TikTok menjadi aplikasi yang paling sering digunakan dengan 35,17 persen, diikuti YouTube (23,76 persen), Facebook (21,58 persen), Instagram (15,94 persen), dan X/Twitter (0,52 persen). Durasi penggunaan media sosial pun cukup panjang, dengan rata-rata waktu harian mencapai 2–4 jam, terutama untuk menonton video pendek.


