Kasus Kematian Brigadir Nurhadi: Penjelasan Saksi dan Penolakan Keluarga
Kematian Brigadir M Nurhadi, anggota Propam Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menyisakan banyak pertanyaan. Siapa pelaku utama yang menyebabkan kematian korban? Meskipun Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra sudah ditetapkan sebagai tersangka, keduanya tidak mengakui bahwa mereka menyebabkan kematian Brigadir Nurhadi.
Menurut informasi yang beredar, tiga polisi ini menggelar pesta di sebuah vila privat di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB. Mereka menyewa dua wanita, yaitu Misri Puspita Sari dan Melanie Putri. Dalam satu kesempatan, diberitakan bahwa Brigadir Nurhadi mencium Melanie, yang merupakan wanita bayaran dari Ipda Haris. Hal ini diduga menjadi pemicu kematian Brigadir Nurhadi.
Istri Brigadir Nurhadi, Elma Agustina, tidak percaya jika suaminya mencium Melanie Putri. Menurutnya, Brigadir Nurhadi selalu rajin berpuasa dan taat beribadah. Informasi tentang hubungan tidak sehat antara Brigadir Nurhadi dengan Melanie Putri dibongkar oleh Misri.
Misri membantah dirinya berhubungan dengan Brigadir Nurhadi saat sedang menemani Kompol Yogi. Justru, ia mengaku melihat Melanie dan Nurhadi yang selalu berdekatan sebelum tragedi pembunuhan terjadi. Dalam wawancara dengan ibunya, Lita, ia mengatakan:
“Yang selingkuh itu bukan ayuk (kakak). Ayuk lihat si Melanie ini ciuman sama almarhum. Ayuk tegur lah ‘hei jangan kayak gitu’.”
Hal ini juga diungkap oleh Yan Mangandar Putra, pengacara Misri Puspita Sari. Menurut pengakuan Misri kepada pengacaranya, ia sempat melihat Nurhadi mencium Melanie Putri. Saat itu, mereka berlima sedang berada di dalam kolam kecil sambil mengonsumsi obat-obatan terlarang.
“Saksi Putri sempat keluar dari kolam, kemudian disusul oleh Nurhadi. Nah di situ sempat Nurhadi kelihatan mepet sekali,” kata Yan Mangandar.
Melihat hal tersebut, Misri mengaku spontan menegur Nurhadi. “Sempat Misri kaget, kok dia cium. Spontan dia bilang ke almarhum ‘jangan begitu, dia cewek abangmu’.”
Menurutnya, pada hari itu, Kompol Yogi berpasangan dengan Misri, Ipda Haris Chandra berpasangan dengan Melanie, sedangkan korban tidak memiliki pasangan. Setelah ditegur oleh Misri, Nurhadi dan Putri kembali berendam di kolam bersama yang lainnya.
Namun, rupanya hal serupa kembali terjadi lagi di dalam kolam. “Tapi ternyata dalam kolam nggak lama mereka berdiri berdua lagi. Kesannya kayak merayu,” ujarnya.
Meski begitu, Misri mengaku tidak tahu respons Ipda Haris Chandra saat itu. “Mengenai respons Haris Chandra sama Yogi, itu tidak diperhatikan sama Misri. Apakah marah, Misri tidak tahu mengenai hal itu.”
Terkait keterangan tersangka Misri tersebut, istri Brigadir Nurhadi, Elma Agustina, mengaku keluarga tidak terima. “Kita dari pihak keluarga tidak terima. Kita kan mengenal almarhum bagaimana orangnya.”
Elma juga menolak klaim bahwa suaminya mengonsumsi obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol. Menurutnya, jika suaminya mengonsumsi obat, pasti karena dipaksa oleh atasannya. “Dia cuma tugasnya sebagai sopir yang dua (YG dan HC). Itu bisa jadi dia dipaksa atau dicekokin, karena almarhum ini orangnya nggak pernah merokok apalagi hal-hal seperti itu.”
Menurut Elma, saat ditawari memesan makanan oleh atasannya di bulan puasa, Nurhadi tidak mau dan lebih memilih lanjut berpuasa. “Pernah sempat dia cerita bulan puasa, dia sering diajak ke tempat makan antar atasannya. Disuruh pesan makanan dia gak pernah mau pesan juga, sampai sempet dipesenin juga dia gak mau makan, dia bungkus bawa pulang buat buka puasa.”
Dari hal sekecil itu saja, menurut Elma, bisa dilihat bagaimana sifat suaminya. “Dari hal sekecil itu saja kan dia bisa lihat,” ujarnya. Sehingga menurut Elma, tidak mungkin suaminya berani menggoda wanita yang sedang berpasangan dengan atasannya itu.
“Gak mungkin, dia sangat nurut sama atasannya. Tidak mungkin dia menggoda atau merayu wanita atasannya. Dia hanya antar,” tutup Elma.
