Nvidia vs BigBear.ai: Saham AI Terbaik untuk Dibeli Sekarang?

Posted on

Performa Cemerlang Nvidia dalam Industri AI

Nvidia menjadi salah satu perusahaan yang mendominasi pasar semikonduktor, khususnya dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Perusahaan ini dikenal dengan produk-produknya seperti GPU (Graphics Processing Unit) yang digunakan dalam berbagai aplikasi AI modern. Diperkirakan sekitar 70 hingga 95 persen pusat data global menggunakan prosesor AI dari Nvidia. Permintaan yang tinggi terhadap produk-produknya telah mendorong pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun fiskal 2025, pendapatan Nvidia melonjak sebesar 114 persen menjadi 130,5 miliar dolar AS. Laba per saham juga meningkat pesat, yaitu sebesar 147 persen menjadi 2,94 dolar AS. Kinerja segmen pusat data mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 142 persen, dengan total pendapatan sebesar 115 miliar dolar AS. Saham Nvidia pun mengalami kenaikan sebesar 57 persen dalam setahun terakhir.

Meski valuasi sahamnya saat ini berada di rasio harga terhadap laba (P/E) sebesar 56, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan rata-rata industri semikonduktor yang mencapai 64. CEO Nvidia, Jensen Huang, memperkirakan bahwa belanja pusat data berbasis AI bisa mencapai 2 triliun dolar AS dalam beberapa tahun mendatang, yang memberi peluang pertumbuhan lanjutan bagi perusahaan ini.

Tantangan yang Dihadapi BigBear.ai

BigBear.ai adalah perusahaan analitik data berbasis AI yang bekerja sama dengan sektor swasta dan pemerintah AS. Meskipun sahamnya melonjak 323 persen dalam satu tahun terakhir, kinerja keuangannya belum sekuat lonjakan harganya. Pendapatan kuartal pertama 2025 hanya tumbuh 5 persen menjadi 34,8 juta dolar AS. Proyeksi pendapatan tahunan juga tergolong moderat, hanya berkisar antara 160 juta hingga 180 juta dolar AS.

Lebih dari 50 persen pendapatan BigBear.ai berasal dari empat pelanggan utama, menunjukkan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap sejumlah besar pelanggan. Selain itu, perusahaan masih mencatatkan kerugian, yaitu 1,10 dolar AS per saham pada tahun lalu dan 0,25 dolar AS per saham di kuartal pertama 2025. Rasio harga terhadap penjualan (P/S) BigBear.ai mencapai 11, jauh di atas rata-rata indeks S&P 500 yang hanya 3.

Kesimpulan: Nvidia Masih Unggul

Dari berbagai aspek, Nvidia jelas unggul dibanding BigBear.ai. Mulai dari profitabilitas, pertumbuhan pendapatan, hingga dominasi pasar di sektor chip AI. Perusahaan ini telah membuktikan diri sebagai pemimpin dalam teknologi GPU yang menjadi tulang punggung berbagai aplikasi kecerdasan buatan modern. Meski valuasi sahamnya tergolong tinggi, hal tersebut sebanding dengan kekuatan fundamental dan rekam jejak kinerja yang solid.

Sebaliknya, BigBear.ai masih berada dalam fase awal pertumbuhan dan menghadapi tantangan besar, termasuk ketergantungan pada kontrak pemerintah serta ketidakpastian dalam mencetak laba. Meskipun memiliki potensi di bidang analitik data berbasis AI, hingga kini belum menunjukkan hasil keuangan yang mengesankan dan masih mencatatkan kerugian.

Bagi investor jangka panjang yang mengutamakan stabilitas, pertumbuhan konsisten, dan prospek cerah dalam dunia AI, Nvidia menjadi pilihan yang lebih rasional dan menjanjikan dibanding BigBear.ai. Investasi pada perusahaan dengan fundamental kuat seperti Nvidia dapat memberikan ketenangan serta peluang keuntungan yang lebih terukur di tengah volatilitas pasar saham teknologi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *