Musim Panjang? Sempatkan Quality Time Bersama Pasangan!

Posted on

Angin pagi menggigit, selimut makin susah ditinggalkan, dan air terasa seperti es begitu menyentuh kulit. Yup, musim bediding memang sedang melanda.

Cuaca dingin sering bikin kita malas bergerak, tapi juga diam-diam menciptakan ruang paling nyaman untuk membangun koneksi; terutama dengan pasangan.

Ini bukan sekadar tentang ngopi bareng atau nonton film berdua. Musim dingin adalah saat terbaik untuk mempererat hubungan, memperbanyak pelukan, dan menciptakan momen kecil yang berkesan.

Jadi, daripada saling sibuk sendiri di dua sisi tempat tidur, yuk manfaatkan suasana ini untuk quality time intens yang menghangatkan hati… dan tubuh!

Mendekat, Bukan Menjauh

Musim dingin seperti sekarang sering kali membuat rumah terasa lebih sunyi. Aktivitas luar rumah berkurang, suara kipas angin lenyap, dan yang tersisa hanyalah desahan angin dari sela-sela jendela.

Tapi justru di keheningan itu, saya merasa ada ruang untuk lebih mendekat pada pasangan. Tanpa perlu banyak kata-kata, cukup duduk berdampingan sambil menyeruput teh hangat, dan kehadiran satu sama lain terasa lebih dalam.

Bagi saya, ini adalah musim untuk memperbaiki jeda. Untuk kembali saling menyapa bukan hanya karena keperluan rumah tangga, tapi karena kita ingin tahu kabarnya.

Karena kita sadar, sehangat apapun selimut, tetap lebih hangat rasa diperhatikan.

Aktivitas Sederhana, Tapi Bermakna

Saya dan suami bukan tipe pasangan yang gemar staycation atau keluar rumah untuk mencari momen romantis. Kami lebih suka menciptakannya di rumah.

Misalnya, kami punya jadwal nonton film bareng di akhir pekan; dengan syarat, tidak boleh membuka HP selama film berlangsung. Kadang saya pilih drama Korea, kadang dia pilih film laga.

Tapi, apapun itu, kami akan menertawakan plot, berkomentar sembarangan, dan saling rebutan bantal di sofa.

Pernah suatu malam, kami memutuskan untuk bermain kuis kepribadian online. Hasilnya? Katanya saya orang yang sensitif dan perfeksionis, sementara dia tipe santai dan suka improvisasi. Kami tertawa karena, ya, memang itu kami banget.

Masak dan Ngemil Berdua

Salah satu highlight musim bediding versi kami adalah… dapur! Bukan karena lapar terus, tapi karena masak bareng itu punya semacam magis.

Saat tangan kami saling berebut spatula, atau saat saya terlalu banyak menaburkan garam dan dia protes dengan gaya sok chef MasterChef, justru di situlah momen-momen kecil itu tumbuh.

Momen kami lebih seru dengan aksi anak-anak yang gak mau kalah turut berperan jadi chef kecil. Kami bereksperimen dengan berbagai resep simpel; roti panggang isi telur keju, pizza dari kulit lumpia, atau dessert cup dengan biskuit dan whipped cream.

Hasilnya kadang gagal, kadang sukses besar. Tapi yang terpenting: kami masak sambil bercanda, bukan berdebat soal bumbu dan hasilnya!

Sentuhan yang Menyembuhkan

Saya percaya, sentuhan punya kekuatan yang jauh melebihi kata-kata. Saat hari terasa berat, dan saya terlalu malas cerita panjang lebar, pelukan dari pasangan bisa jadi jawaban terbaik.

Di musim dingin, pelukan terasa jauh lebih hangat, lebih dalam. Sekadar duduk berdekatan di sofa, atau saling menggosok punggung sebelum tidur, itu semacam bahasa cinta yang tak perlu diterjemahkan.

Dalam opini saya, kita sering meremehkan pentingnya kehadiran fisik dalam hubungan jangka panjang. Di tengah padatnya rutinitas dan peran sebagai orang tua, keintiman terkadang terlupakan.

Padahal, keintiman itu bukan hanya soal kedekatan seksual, tapi juga soal keberadaan yang terasa. Saat kita bisa menjadi tempat aman bagi satu sama lain, bahkan tanpa banyak bicara.

Quality Time Itu Murah, Tapi Bernilai

Saya percaya bahwa menciptakan quality time tak harus mahal atau penuh properti ala Pinterest. Cukup dengan waktu dan niat.

Terkadang saya merasa teramat beruntung memiliki pasangan yang selalu hangat, humoris dan penuh kejutan. Sebelum tidur atau saat ngeteh bareng di sore hari, kami sering berbagi ekspektasi dan juga harapan masing-masing dengan cara yang seru.

Saya dan suami pernah membuat “daftar impian sederhana”,  hal-hal yang ingin kami lakukan bersama. Dan isinya ternyata lucu-lucu lho: bikin tenda dari selimut di ruang tamu, main ular tangga sambil pasang musik 90an, atau menulis surat untuk diri sendiri di masa depan lalu saling tukar.

Ternyata, hal-hal kecil itu yang membuat kami merasa lebih terhubung. Karena sejatinya cinta itu tidak tumbuh dari perayaan besar, tapi dari rutinitas yang dibagikan dengan hangat.

Menutup Hari dengan Hati yang Lebih Hangat

Musim bediding akan berlalu. Tapi momen-momen yang kita ciptakan selama masa ini bisa jadi kenangan manis yang bertahan lebih lama dari embun pagi.

Ketika udara dingin mulai mereda, saya ingin percaya bahwa hati kami justru semakin hangat.

Jadi, untuk kamu yang sedang menikmati udara sejuk sambil menggigil di dalam rumah: jangan biarkan musim dingin ini hanya berlalu tanpa kesan.

Rangkul pasanganmu. Masak bersama, nonton bareng, atau sekadar berbagi teh hangat sambil cerita ringan.

Karena dalam hubungan, perhatian kecil bisa menghangatkan lebih dari selimut tebal mana pun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *