Megawati Kembali Pimpin PDIP, Puan dan Nanan Cium Ibu, Hasto Belum Jadi Sekjen

Posted on

Kehadiran Megawati dalam Kongres PDIP yang Penuh Makna

Pada acara kongres ke-6 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, terdapat momen yang sangat berkesan. Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, mendapatkan hadiah istimewa dari dua putranya, yaitu Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Momen ini menunjukkan kekompakan dan kedekatan antara ketiganya.

Dalam foto-foto yang diunggah oleh Puan di akun Instagramnya, @puanmaharani, tampak Megawati diberi ciuman oleh kedua anaknya. Dalam salah satu foto, Megawati mengenakan seragam berwarna hitam, sementara Puan mengenakan kemeja merah dan Prananda dengan jaket hitam. Ketiganya tersenyum ke arah kamera, mencerminkan kebahagiaan dan kebersamaan yang tulus.

Kongres tersebut dilaksanakan setelah PDIP melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk anggota DPR RI dan DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota di Sanur, Bali. Acara kongres diikuti oleh para pengurus tingkat DPD, DPC, dan DPP partai. Selama pelaksanaan kongres yang bersifat tertutup, Megawati kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDIP untuk periode 2025-2030.

Komarudin Watubun, Ketua Steering Committee Kongres ke-6 PDIP, menyatakan bahwa seluruh peserta kongres sepakat untuk menetapkan kembali Megawati sebagai Ketua Umum. Ia juga menegaskan bahwa penyusunan kepengurusan partai menjadi hak prerogatif Megawati sebagai ketua umum. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan tentang struktur kepengurusan partai akan ditentukan sendiri oleh Megawati.

Sejarah Panjang Megawati dalam Politik Indonesia

Megawati Soekarnoputri telah memimpin PDIP sejak 1993, menjadikannya sebagai Ketua Umum terlama di Indonesia. Awal karir politiknya dimulai pada 1987 saat partai masih bernama PDI. Pada 1993, ia terpilih menjadi Ketua Umum PDI menggantikan Soerjadi lewat kongres di Surabaya. Namun, kepemimpinannya sempat ditolak oleh penguasa saat itu, yakni pemerintah Orba.

Setelah peristiwa Kudatuli pada 1996, PDI di bawah pimpinan Soerjadi hanya memperoleh 11 kursi DPR pada Pemilu Legislatif 1997. Meskipun begitu, Megawati tetap mendapatkan dukungan dari kader untuk memimpin PDI hingga akhirnya rezim Orde Baru lengser pada 1998.

Setelah itu, PDIP di bawah kepemimpinan Megawati semakin kuat. Ia kemudian mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan pada 1 Februari 1999 untuk mengikuti Pemilu. Sejak deklarasi pada 14 Februari 1999 di Istora Senayan, Jakarta, nama PDIP digunakan hingga saat ini.

Sejauh ini PDIP telah melakukan enam kali kongres. Setiap kongres menghasilkan keputusan yang menetapkan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. Kongres ke-VI yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, Jumat (1/8/2025) kembali menetapkan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP periode 2025-2030.

Perjalanan Politik Megawati

Perjalanan politik Megawati dapat dipetik dari beberapa peristiwa penting:

  • 1993: Terpilih sebagai Ketua Umum PDI melalui kongres partai, tapi dikudeta oleh kubu yang didukung Orde Baru.
  • 1996: Terjadi insiden Kudatuli (Kerusuhan 27 Juli).
  • 1999: Mendirikan PDI Perjuangan sebagai pecahan dari PDI.
  • 1999: PDIP menang pemilu legislatif, tetapi Megawati kalah dalam pemilihan presiden.
  • 2001: Setelah Gus Dur dimakzulkan, Megawati dilantik menjadi Presiden RI ke-5.
  • 2004: Mencalonkan diri sebagai presiden bersama Hasyim Muzadi, namun kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
  • 2009: Kembali mencalonkan diri bersama Prabowo Subianto, dan kembali kalah dari SBY yang maju periode kedua.
  • 2014: Jadi King Maker Jokowi, Megawati menjadi tokoh kunci di balik layar.
  • 2019: Jokowi Terpilih Kembali. Megawati semakin kuat sebagai pemimpin partai dan penentu koalisi pemerintahan.
  • 2025: Terpilih Kembali Jadi Ketum PDIP.

Momen kongres ini tidak hanya menjadi pembuktian konsistensi Megawati dalam memimpin PDIP, tetapi juga menjadi indikator kekuatan partai yang terus berkembang di tengah dinamika politik Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *