Pernikahan Anak Gubernur Jawa Barat dengan Konsep Unik
Pernikahan anak sulung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Maula Akbar, telah menjadi sorotan publik. Acara pernikahan tersebut mengusung konsep yang sangat berbeda dari biasanya, sehingga menarik perhatian banyak orang.
Maula Akbar resmi menikah dengan Luthfianisa Putri Karlina, Wakil Bupati Garut, pada Rabu (16/7/2025). Prosesi akad nikah dilangsungkan di Kawasan Pendopo Garut, Jawa Barat, dan berjalan lancar serta khidmat. Selain itu, acara ini juga menarik perhatian karena memiliki konsep yang unik dan tidak biasa.
Salah satu hal yang membuat pernikahan ini istimewa adalah larangan bagi tamu undangan untuk memberikan amplop atau hadiah berupa uang. Sebaliknya, para tamu justru diminta membawa pohon dengan harga di bawah Rp 300 ribu. Hal ini menunjukkan keunikan dan filosofi yang ingin disampaikan oleh keluarga Dedi Mulyadi.
Menurut Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, alasan utama dilarangnya pemberian amplop adalah untuk menjaga netralitas Dedi Mulyadi sebagai seorang pejabat. Ia ingin menghindari kemungkinan adanya tuduhan gratifikasi. Diky menjelaskan bahwa larangan ini juga bertujuan untuk memastikan agar tidak ada lagi yang memberikan hadiah kepada pejabat, terlepas dari hubungan mereka.
“Kita enggak boleh memberikan hadiah kepada pejabat,” ujar Dedi. “Makanya mungkin itu juga menjadi antisipasi dari Pak Gubernur untuk tidak ada lagi yang begitu (beri hadiah), karena kan dua-duanya sama-sama pejabat.”
Selain itu, Dedi juga ingin memperkuat nilai-nilai budaya dan lingkungan melalui konsep ini. Menurut Diky, tujuan dari meminta tamu membawa pohon adalah untuk kembali ke alam dan budaya lokal. Pohon dianggap lebih bermanfaat dibandingkan hadiah lainnya, karena harganya terjangkau dan manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang.
“Kalau bicara pohon kan harganya tidak mahal, bisa kurang dari Rp300 ribu dan memberikan manfaat yang banyak,” kata Diky. “Ini mungkin salah satu sinyal bahwa yuk kita kembali lagi ke alam, kembali kepada budaya atau kultur yang ada.”
Diky juga menyampaikan doa untuk pernikahan Maula Akbar dan Luthfianisa Putri Karlina. Ia berharap rumah tangga mereka dapat berjalan harmonis dan langgeng. Doa yang disampaikannya adalah semoga mereka mendapatkan ketenangan, kasih sayang, dan keharmonisan dalam hidup bersama.
“Doa saya mudah-mudahan sakinah, mawadah, warahmah. Bisa membangun rumah dan tangganya,” ujarnya. “Rumah itu suami harus bisa memberikan perlindungan, kenyamanan untuk istri. Istri bisa menghias rumahnya dengan ayat-ayat suci Allah, dan tangganya mudah-mudahan bisa dipakai untuk naik harkat derajatnya.”
Di momen pernikahan tersebut, Maula Akbar memberikan mahar yang cukup luar biasa. Selain logam mulia seberat 90 gram emas, ia juga memberikan 9 ekor sapi, 9 ekor domba garut, 9 ekor ayam pelung cianjur, 9 tambunan bibit ikan gurame, 99 jenis bibit buah kayu lokal, dan 9 jenis bibit padi lokal. Semua ini diberikan kepada Putri Karlina, yang merupakan putri dari Irjen Pol Karyoto, Kapolda Metro Jaya.
Konsep pernikahan ini tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga menunjukkan kepedulian Dedi Mulyadi terhadap lingkungan dan budaya lokal. Dengan cara ini, ia ingin menunjukkan bahwa pernikahan bisa menjadi wadah untuk menyampaikan pesan-pesan penting tanpa harus mengabaikan tradisi dan nilai-nilai yang baik.
