Kenapa Film Pengepungan di Bukit Duri Berlatar Tahun 2027? Ini Penjelasan Joko Anwar

–

Sutradara Joko Anwar mengungkap alasan di balik pemilihan latar waktu tahun 2027 dalam film terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri. Menurutnya, keputusan ini bukan tanpa pertimbangan.

Tahun itu dipilih supaya pemirsa bisa merasakan kedekatan baik secara emosi maupun waktu.

“Film Pengepungan di Bukit Duri sebenarnya memiliki skenario yang dibuat pada tahun 2007 dan berlatarkan tahun 2027,” jelas Joko Anwar saat acara diskusi film yang diselenggarakan tanggal 4 Maret 2025.

Joko menyebutkan bahwa dia berkeinginan untuk menampilkan visi tentang masa depan yang tetap aktual dan dapat dialami dengan langsung oleh pemirsanya ketika filim tersebut diputar.

Bila setting waktunya digeser terlalu cepat ke masa depan, katanya, efek emosinya mungkin tak akan setangguh itu.

“Saya memilih hal tersebut sebab membahas peristiwa di masa depan, tetapi jika setting waktunya adalah tahun 2045 maka masih sangat jauh, mungkin belum semua orang akan mengalaminya,” tambahnya.

Film
Pengepungan di Bukit Duri
tayangan dimulai pada tanggal 17 April 2025. Oleh karena itu, setting tahun 2027 dianggap cocok untuk menciptakan keterkaitan waktu yang dekat dengan para pemirsa.

“Meskipun setting waktu 2027 cukup dekat dengan rilis film tersebut, sehingga orang mungkin berkata dalam hati, ‘Nanti tahunnya ya,’ hehe,” ujar Joko seraya tersenyum.

Dua tahun sejak periode peluncuran, film ini tak sekadar menjadi cerita tentang masa depan, melainkan juga pesan peringatan dan pemikiran sosial yang kian menarik perhatian.

Gaya khas Joko Anwar dalam menceritakan hal-hal yang menyatukan tensi, realitas sosial, serta kekuatan emosional tercermin melalui strateginya tersebut.

Ada pun, film
Pengepungan di Bukit Duri
rilis resmi di semuabioskop Indonesia dimulai pada tanggal 17 April 2025.

Film
Pengepungan di Bukit Duri
adalah karya kelima belas yang diarahkan oleh Joko Anwar dan diproduksinya melalui kerja sama antara Come and See Pictures bersama Amazon MGM Studios.

Ringkasan Pengepungan di Bukit Duri

Berlatar tahun 2027, film
Pengepungan di Bukit Duri
Mengikuti cerita Edwin (yang diperankan oleh Morgan Oey), seorang pengajar honorer yang diposisikan untuk mendidik para murid di SMA Duri, institusi terkenal karena menjadi markas bagi pelajar-pelajar nakal.

Namun, tujuan Edwin tidak hanya berfokus pada pengajaran. Dia mempunyai niat tersendiri untuk menemukan keponakannya yang hilang, sebagaimana bentuk janjinya kepada saudara kandungnya yang sudah meninggal.

Film
Pengepungan di Bukit Duri
menyoroti berbagai isu penting seperti diskriminasi sosial, kekerasan di lingkungan sekolah, serta ketidakadilan dalam sistem pendidikan.