Kebiasaan Tersembunyi Pelaku Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Terungkap

Posted on

Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN yang Mengejutkan

Kasus kematian Mohamad Ilham Pradipta, seorang Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN, mengejutkan banyak pihak. Tidak hanya karena kejadian tersebut, tetapi juga karena pelaku utama dari tindakan keji ini adalah Dwi Hartono alias DH, yang dikenal sebagai sosok yang baik dan sering memberikan bantuan kepada orang-orang di sekitarnya.

Sosok DH yang dikenal baik itu ternyata memiliki sisi gelap yang tidak diketahui oleh masyarakat luas. Beberapa eks karyawan mengungkapkan bahwa DH pernah menjadi mentor dan sering memberikan beasiswa kepada orang-orang yang membutuhkan. Hal ini membuat banyak orang terkejut dengan tindakan yang dilakukannya dalam kasus pembunuhan Ilham Pradipta.

Latar Belakang Kasus

Mohamad Ilham Pradipta tinggal di Jalan Rimba, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Ia diculik oleh sejumlah orang menggunakan mobil putih di parkiran supermarket kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025). Jasadnya kemudian ditemukan di Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi, pada pukul 05.30 WIB pada Kamis (21/8/2025).

Kondisi jenazah Ilham Pradipta menunjukkan bahwa tangan dan kakinya terikat. Ia masih mengenakan pakaian yang sama seperti saat ia diculik. Polda Metro Jaya berhasil menangkap empat tersangka yang berinisial C, DH, YJ, dan AA. Keempat tersangka ini merupakan aktor intelektual dari penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta.

Sosok Dwi Hartono yang Viral

DH atau Dwi Hartono dikenal sebagai pengusaha muda asal Kabupaten Tebo, Jambi. Ia sempat viral setelah memberikan beasiswa untuk korban rudapaksa di Lampung Utara tahun 2024 lalu. Hartono bahkan menyatakan siap membiayai kuliah korban hingga lulus S2. Hal ini mendapat pujian dari pengacara korban, Hotman Paris.

Selain sebagai pengusaha, Hartono juga dikenal sebagai motivator. Banyak kali ia tampil sebagai narasumber dalam seminar-seminar yang diselenggarakan. Ia memiliki istri bernama Andreana dan tiga orang anak.

Fakta Baru Terkait Pembayaran

Dalam penyidikan kasus ini, terungkap fakta baru tentang bayaran yang diberikan kepada para eksekutor. Empat pria berinisial AT, RS, RAH, dan EW alias Eras, ditangkap karena terlibat dalam penculikan Ilham Pradipta. Mereka dijanjikan bayaran sebesar Rp50 juta. Namun, sampai saat ini mereka belum menerima uang secara penuh.

Menurut kuasa hukum empat tersangka, Adrianus Agal, jumlah uang yang dijanjikan tidak lebih dari Rp50 juta. Meskipun demikian, para tersangka hanya menerima DP (uang muka) yang kemudian disita oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Penangkapan Pelaku

Empat tersangka yang terlibat dalam kasus ini ditangkap oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polda Kota Semarang, dan Polda Demak. DH, YJ, dan AA ditangkap pada 23 Agustus 2025, pukul 20.15 WIB, di wilayah Solo, Jawa Tengah. Sementara C ditangkap pada 24 Agustus 2025, di wilayah Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Peristiwa ini menunjukkan betapa kompleksnya kasus pembunuhan yang melibatkan tokoh-tokoh publik. Dengan penangkapan para tersangka, polisi berharap dapat menuntaskan kasus ini secara tuntas dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.