Kisah Cinta yang Penuh Perjuangan dan Pelajaran Hidup dari Gubernur Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau lebih dikenal dengan sebutan Kang Dedi Mulyadi (KDM), kini menjadi sorotan banyak orang, termasuk kalangan wanita. Meskipun kini ia dianggap sukses dalam memimpin Jawa Barat, ternyata KDM memiliki kisah cinta yang penuh perjuangan dan kesedihan.
Saat masih duduk di bangku SMA, KDM mengaku pernah mencintai seorang perempuan bernama Kokom Komariah. Namun sayangnya, cintanya ditolak oleh sang pujaan hati. Bahkan, ia sempat berusaha keras untuk memikat hati Kokom, seperti melakukan puasa dan menulis surat cinta. Namun semua usaha itu sia-sia.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, KDM menceritakan pengalamannya saat SMA. Ia menyebut bahwa Kokom dan Enur tidak tertarik kepadanya karena kondisi ekonomi dan penampilannya yang terlihat biasa saja. Saat itu, KDM hanya seorang pria yang bekerja sebagai tukang cari kayu bakar di kebun karet. Penampilannya kurus, kulit hitam, dan tidak gaul membuatnya merasa malu jika melihat Kokom.
“Orang lain naik motor, saya naik sepeda. Orang lain nongkrong, ngerokok, nonton bioskop, aing ngala suluh di kebon karet,” ujarnya dengan nada bercanda.
Karena rasa malu tersebut, KDM sering memutar balik jalan jika melihat Kokom di depannya. Ia bahkan memilih melewati sungai agar tidak terlihat oleh perempuan yang dicintainya.
Nekat Kirim Surat Cinta
Meski cintanya ditolak, KDM tidak menyerah. Ia mendapat saran dari temannya, Iyep, untuk menyatakan cinta lewat surat. Surat tersebut harus menggunakan kertas khusus yang wangi dan bergambar love. Untuk membeli kertas itu, KDM harus berjuang terlebih dahulu dengan mencari kayu bakar dan menjualnya.
“Demi kamu, Komariah dan Enur,” katanya sambil tersenyum.
Surat cinta itu ditulis setelah shalat tahajud jam 12 malam. Sayangnya, meski sudah dikirim ke buku, tak ada jawaban dari Kokom. Setelah beberapa hari menunggu, KDM kembali bertemu Iyep. Kali ini, Iyep menyarankan cara lain, yaitu dengan ritual puasa selama 40 hari berturut-turut.
Puasa dan Ritual Lainnya
Setelah puasa 40 hari, KDM tetap tidak mendapatkan jawaban dari Kokom. Iyep lalu menyarankan KDM untuk melakukan puasa mutih, hanya makan nasi putih dan minum air putih. Namun hasilnya sama, tidak ada respons dari Kokom.
“Teu daekeun bae, saya disuruh mati geni, ga boleh keluar selama 3 hari 3 malam,” kata KDM mengenang.
Setelah ritual mati geni selesai, KDM tetap tidak mendapatkan jawaban. Iyep akhirnya menyarankan KDM untuk mandi di 7 sumur atau hulu sungai. Bahkan, KDM juga diminta melakukan ritual meuleum daun padi. Namun, semuanya tetap tidak berhasil.
Menurut kabar, Kokom akhirnya menikah dengan anggota Polri yang bertugas di Polsek. Meskipun begitu, KDM mengaku mendapat pelajaran penting dari pengalaman cintanya yang bertepuk sebelah tangan.
Pelajaran Hidup yang Berharga
Dari segala sesuatu yang dilakukan, KDM menyadari bahwa tidak ada usaha yang sia-sia. Proses perjuangan yang dialaminya memberikan dampak besar dalam hidupnya saat ini. Ia mengakui bahwa untuk meraih keberhasilan, harus melalui proses yang panjang dan penuh tantangan.
“Kalau mau peurah harus peurih dulu. Jadi tidak lahir secara instant. Kerasanya baru sekarang ini di usia saya 50 tahunan, bisa seperti sekarang ini. Pencapaian saat ini dan termasuk dikerubuti banyak perempuan, ibu-ibu hingga emak-emak,” tutupnya.


