Jejak Kekuasaan di Lelang 1,4 GHz Komdigi

Posted on

Persiapan Lelang Frekuensi 1,4 GHz Memasuki Tahap Pengunduhan Dokumen

Pasar modern sedang memperhatikan pengembangan teknologi komunikasi di Indonesia. Salah satu isu terkini yang menarik perhatian adalah lelang frekuensi 1,4 GHz yang akan segera memasuki tahap pengunduhan dokumen. Proses ini menjadi langkah penting bagi perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang ingin mengakses pita frekuensi tersebut untuk kebutuhan layanan broadband wireless access.

Sejauh ini, beberapa perusahaan telah mempersiapkan diri untuk ikut serta dalam lelang tersebut. Dari sisi operator seluler, seperti PT Indosat Tbk., PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk., dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), masih dalam proses evaluasi kesiapan mereka. Sementara itu, salah satu perusahaan yang tampak lebih siap adalah PT Solusi Sinergi Digital (WIFI). Perusahaan ini saat ini sedang melakukan peninjauan mendalam terhadap manfaat pita 1,4 GHz terhadap operasional bisnis mereka.

Perusahaan yang Terlibat dalam Lelang 1,4 GHz

Beberapa perusahaan besar yang berada di balik lelang frekuensi 1,4 GHz memiliki latar belakang yang kuat. Berikut beberapa tokoh utama yang terlibat:

A. Hashim S. Djojohadikusumo (WIFI)

Hashim S. Djojohadikusumo adalah pemegang saham mayoritas PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) melalui PT Investasi Sukses Bersama (ISB). Pemegang saham ini meningkatkan kepemilikan sahamnya dari 49,7% menjadi 61,19% setelah menyelesaikan pembelian melalui PT Yakin Bertumbuh Sekuritas. Informasi terbaru menyebutkan bahwa Presiden Direktur WIFI, Yune Marketatmo, masih dalam proses kajian internal untuk memastikan kesiapan perusahaan dalam menghadapi lelang 1,4 GHz.

Yune menjelaskan bahwa evaluasi dilakukan secara menyeluruh, mencakup aspek teknis, regulasi, hingga model bisnis. Tujuannya adalah agar strategi perusahaan sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendorong percepatan dan pemerataan akses internet di seluruh Indonesia.

B. Franky O. Widjaja (XLSMART)

Franky O. Widjaja adalah salah satu petinggi Sinar Mas dan pemilik PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL). Perusahaan ini memiliki basis pelanggan lebih dari 90 juta pengguna. Saat ini, XLSMART masih mempelajari ketentuan teknis dan administratif terkait seleksi pita frekuensi radio 1,4 GHz.

Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto, menyampaikan bahwa perusahaan masih dalam proses pencarian informasi karena pengumuman seleksi baru saja dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

C. Li Ka-shing dan Victor Li (Indosat Ooredoo Hutchison)

Li Ka-shing dan Victor Li merupakan taipan dari Hong Kong yang memiliki saham di PT Indosat Tbk. (ISAT) melalui CK Hutchison Indonesia Telecom Holdings Limited. Setelah merger antara Indosat dan Tri Indonesia, Li Ka-shing menyampaikan harapan untuk meningkatkan kualitas layanan internet di Indonesia.

Indosat menyatakan dukungan terhadap lelang frekuensi 1,4 GHz yang diadakan oleh Komdigi. Director & Chief Business Officer Indosat, Muhammad Buldansyah, menekankan pentingnya konektivitas yang andal sebagai fondasi utama dalam memenuhi kebutuhan digital masyarakat Indonesia.

Buldansyah menambahkan bahwa langkah ini dilakukan untuk memastikan kontribusi Indosat tetap memberikan dampak positif bagi masyarakat, industri, serta pembangunan ekosistem digital nasional. Ia juga menilai tersedianya frekuensi ini dapat meningkatkan kualitas layanan internet di Indonesia, sehingga mampu bersaing di tingkat regional.

Selain itu, Indosat mendorong agar proses lelang dilaksanakan secara transparan, adil, dan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat serta berkontribusi pada keberlangsungan industri telekomunikasi yang sehat dan kompetitif.