Aktivitas Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang Terus Meningkat
Gunung Lewotobi Laki-laki, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, telah menunjukkan aktivitas vulkanik yang intens sejak November 2024. Pada Jumat malam, 1 Agustus 2025, gunung ini mengalami erupsi dua kali, setelah sebelumnya juga meletus pada awal Juli. Erupsi terakhir kali menyemburkan kolom abu hingga mencapai ketinggian 18.000 meter atau 18 kilometer dari puncak gunung. Peristiwa ini disebut sebagai salah satu fase terbesar sejak status AWAS diberlakukan pertengahan Juni lalu.
Pascakerusuhan tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemerintah daerah setempat untuk memastikan tidak ada lagi warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB). Aktivitas vulkanik yang terus meningkat menunjukkan bahwa kemungkinan besar gunung ini akan meletus kembali, sehingga wilayah KRB tidak aman untuk ditinggali.
“Tolong Bupati Flores Timur ingatkan lagi kepada warga bahwa gunung ini sudah meletus terus, sudah tidak aman sehingga semua warga harus keluar dari wilayah KRB, jangan lagi ada masyarakat yang kembali ke kampung asalnya,” ujar Suharyanto dalam rapat koordinasi secara daring bersama pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
Berikut adalah rangkuman aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dari awal tahun hingga Agustus 2025:
Januari hingga Februari 2025
Sejak 3 Januari hingga 13 Februari 2025, Gunung Lewotobi Laki-laki tercatat mengalami 43 kali gempa letusan. Lonjakan aktivitas terjadi pada 12 Februari, dengan 92 kali gempa vulkanik dalam dalam sehari. Namun, erupsi terakhir terjadi pada jam 03.31 WITA, dan sampai saat ini belum ada aktivitas erupsi.
Maret 2025
Pada 20 Maret 2025, status aktivitas gunung dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas). Dalam pemantauan, terlihat kolom erupsi setinggi 1.000 hingga 2.500 meter dari puncak. Selain itu, terdapat peningkatan signifikan pada aktivitas seismik, termasuk 55 kali gempa letusan, 176 kali gempa hembusan, 67 kali gempa harmonik, dan 83 kali gempa vulkanik dalam.
April 2025
Erupsi terjadi pasca-Lebaran 2025. Pada 6 April, semburan abu mencapai ketinggian 700 meter di atas puncak. Dalam periode pengamatan, tercatat adanya gempa hembusan, tremor harmonik, dan gempa rendah frekuensi.
Mei 2025
Status aktivitas kembali dinaikkan menjadi Level IV (Awas) setelah pemantauan visual dan data instrumental menunjukkan aktivitas vulkanik masih tinggi dan tidak stabil.
Juni 2025
Data kegempaan menunjukkan tren penurunan aktivitas erupsi tepat sepuluh hari pasca-penetapan Status Awas. Meski demikian, status gunung tetap pada Level IV (Awas).
Juli 2025
Aktivitas vulkanik intensif terus tercatat. Puncaknya pada 7 Juli, gunung meletus dahsyat dengan tinggi kolom abu mencapai 18 kilometer dari puncak kawah. Letusan ini menjadi yang terbesar sejak aktivitas intensif dimulai awal 2024.
Awal Agustus 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami dua kali erupsi pada Jumat malam, 1 Agustus. Letusan pertama menyemburkan abu hingga 10 kilometer, sementara letusan kedua mencapai ketinggian 18 kilometer. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas condong ke arah barat daya, barat, dan barat laut. Amplitudo maksimum letusan tersebut mencapai 47,3 mm dengan durasi 14 menit 5 detik.
Tim PGA bahkan harus meninggalkan pos pengamatan karena alasan keamanan. Petugas untuk sementara mengungsi di Kantor Desa Pululera, berjarak sekitar 7 kilometer dari Pos PGA. Tim PGA tetap memantau aktivitas vulkanik dan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BNPB, BPBD, TNI, Polri, dan Basarnas.


