Penangkapan Para Tersangka
Polisi telah menangkap empat orang yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Ilham Pradipta (37). Mereka adalah AT, RS, RAH, dan RW. Tiga dari mereka ditangkap di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, sedangkan RW ditangkap di sebuah bandara di Nusa Tenggara Timur saat mencoba melarikan diri.
Setelah itu, aparat berhasil menangkap para otak intelektual dari aksi keji ini. Dwi Hartono ditangkap bersama dua rekannya, YJ dan AA, di Solo pada Sabtu (23/8/2025) malam. Sehari kemudian, tersangka lain berinisial C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Polisi memastikan bahwa C, DH, YJ, dan AA adalah pelaku utama dalam kasus ini.
Profil Lengkap Dwi Hartono
Dwi Hartono lahir di Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi. Meski berasal dari daerah kecil, ia sukses membangun bisnis dan dikenal sebagai figur publik. Ia memiliki tiga anak dan pernah tinggal di beberapa kota besar sebelum menetap di Bogor.
Ia mendirikan dua perusahaan besar, yaitu PT Hartono Mandiri Makmur yang bergerak di bidang pengembangan software, serta PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia dengan platform edukasi Guruku.com. Kantor perusahaannya bahkan berlokasi di kediaman pribadinya di Kompleks Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Bogor.
Guruku.com dan Kiprah di Dunia Pendidikan
Melalui Guruku.com, Dwi Hartono mencoba masuk ke sektor pendidikan non formal. Platform ini memberikan layanan edukasi bagi pelajar, tenaga pendidik, hingga pelaku UMKM yang ingin mengembangkan keterampilan bisnis. Upayanya memperlihatkan ketertarikan besar pada bidang pendidikan digital yang tengah berkembang pesat di Indonesia.
Sosok Motivator dan Kehidupan Publik
Selain berbisnis, Dwi juga dikenal sebagai motivator. Rekan-rekannya menyebut ia sering memberi semangat kepada para pebisnis pemula. Ia memiliki kanal YouTube berisi konten motivasi dengan lebih dari 169 ribu pengikut. Tak jarang, dirinya tampil dalam forum-forum bisnis untuk berbagi pengalaman.
Pada 2024, Dwi bahkan sempat viral setelah bersama pengacara kondang Hotman Paris memberikan beasiswa kepada seorang korban kasus kekerasan di Lampung. Aksinya menuai banyak apresiasi karena dinilai peduli pada pendidikan generasi muda.
Kehidupan Mewah: Helikopter dan Helipad Pribadi
Nama Dwi kembali mencuri perhatian publik setelah ia mengaku membeli satu unit helikopter senilai Rp20 miliar. Tak hanya itu, ia membangun helipad di Rimbo Bujang, Jambi, tepat di depan rumah orang tuanya yang memiliki lahan seluas dua hektare. Menurutnya, fasilitas ini dibuat agar akses ke kampung halaman lebih cepat dan mudah.
Riwayat Pendidikan Tinggi
Dwi Hartono juga menonjol dalam bidang akademis. Ia sempat membagikan pencapaiannya di media sosial bahwa dirinya diterima di program Magister Administrasi Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM). Bahkan, ia mengaku mengambil tiga jurusan S-2 sekaligus dengan target melanjutkan hingga jenjang doktoral, bahkan profesor. Hal ini menunjukkan ambisi besarnya tidak hanya dalam bisnis, tetapi juga pendidikan.
Karier yang Berbanding Terbalik dengan Tindak Kejahatan
Meski memiliki latar belakang bisnis dan pendidikan yang cukup gemilang, nama Dwi Hartono kini tercoreng akibat dugaan kuat sebagai otak pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN. Polisi masih mendalami motif utama kasus ini, apakah terkait dengan urusan bisnis, finansial, atau faktor lain.
Kasus ini menambah panjang daftar kriminalitas terencana yang melibatkan figur publik dengan latar belakang mentereng. Publik kini menanti perkembangan penyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian untuk mengetahui detail motif di balik aksi brutal yang merenggut nyawa seorang bankir muda tersebut.


