pijat-sehat-keluarga
pijat-sehat-keluarga

Gedung Wisata Arboretum Merangin Jambi Terbengkalai, DPRD Panggil Disparpora

Posted on

Kondisi Fasilitas Arboretum Rio Alif yang Terbengkalai

Arboretum Rio Alif, yang terletak di Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, merupakan salah satu objek wisata yang dicanangkan sebagai bagian dari program Gerakan Revitalisasi Wisata Sehat. Meski baru saja diresmikan, beberapa fasilitas di kawasan tersebut tampak tidak terawat dan mengalami penelantaran.

Salah satu bangunan yang menjadi perhatian adalah Gedung Tourism Information Center. Saat dikunjungi, kondisi gedung ini sangat memprihatinkan. Atapnya rusak, lantainya berdebu, dan sekitarnya dikelilingi semak belukar yang sudah tumbuh tinggi. Di sebelah kanan dan kiri bangunan juga ditumbuhi rumput yang menjulang melebihi tinggi bangunan itu sendiri. Dalam gedung tersebut, tampaknya tidak ada aktivitas sama sekali, sehingga membuat kesan kotor dan berantakan.

Selain Gedung Tourism Information Center, terdapat juga bangunan lain yang berada dekat dengan lokasi tersebut. Bangunan tersebut juga dalam kondisi terbengkalai. Kaca pada bangunan tersebut pecah, dan sekitarnya ditumbuhi oleh tanaman liar yang semakin meluas. Tidak ada satupun orang yang terlihat berada di dalam atau sekitar bangunan tersebut, menunjukkan bahwa bangunan ini sudah lama tidak digunakan.

Bupati Merangin, H M Syukur, saat meresmikan program wisata sehat tersebut, menyatakan bahwa Arboretum Rio Alif merupakan objek wisata yang sangat sehat dan sempurna. Namun, selama ini objek wisata ini kurang mendapat perhatian dan pengelolaan yang baik. Lokasinya yang dekat dengan Kota Bangko membuat potensi kunjungan wisatawan bisa meningkat, tetapi hal ini belum terwujud karena kondisi infrastruktur yang tidak terawat.

Ketua DPRD Merangin, M Rivaldi, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi bangunan-bangunan aset yang dibangun oleh Disparpora Kabupaten Merangin. Menurutnya, beberapa bangunan tersebut sebenarnya memiliki fungsi penting untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata. Oleh karena itu, pihaknya akan segera memanggil Kepala Dinas Parpora untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

M Rivaldi menegaskan bahwa bangunan-bangunan tersebut dibangun menggunakan dana APBD Merangin. Jika pemerintah daerah tidak mampu mengelola aset-aset tersebut secara optimal, ia menyarankan agar diserahkan kepada pihak ketiga melalui sistem kontrak jangka panjang. Dengan sistem seperti ini, pemerintah dapat memperoleh bagi hasil dari pengelolaan aset tersebut.

Beberapa langkah yang direncanakan antara lain adalah pemanggilan Kepala Disparpora untuk dimintai pertanggungjawaban atas pengelolaan aset. Selain itu, pihak DPRD juga akan mengevaluasi bagaimana OPD tersebut memanfaatkan aset-aset yang telah dibangun. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa dana APBD digunakan secara efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan perekonomian daerah.

Dengan adanya evaluasi dan peningkatan pengelolaan, diharapkan Arboretum Rio Alif dapat kembali menjadi destinasi wisata yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar serta daerah secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *