Fakta Baru Terkait Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah mengumpulkan fakta baru terkait kematian diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP) yang ditemukan meninggal di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam menyebutkan bahwa informasi yang diperoleh ini belum pernah dibahas secara umum sebelumnya.
Menurut Anam, pihak keluarga ADP memberikan data yang menunjukkan aktivitas korban dalam beberapa hari sebelum kematian. Informasi ini akan ditelusuri lebih lanjut melalui pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) dan kerja sama dengan Polda Metro Jaya.
Anam tidak menjelaskan detail spesifik dari fakta baru tersebut, tetapi memastikan bahwa informasi tersebut berkaitan dengan kegiatan ADP pada hari-hari sebelum ia meninggal. Selain itu, pihaknya juga mencoba menggali latar belakang kehidupan sehari-hari ADP, termasuk interaksi sosial dan pekerjaannya.
Selain itu, Kompolnas juga melakukan pendalaman terhadap barang-barang yang ditemukan di lokasi kejadian. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memahami hubungan antara barang-barang tersebut dengan kejadian kematian ADP.
Pemeriksaan Saksi dan Proses Investigasi
Penyidik Polda Metro Jaya telah memeriksa lima saksi terkait kasus ini. Salah satu saksi adalah istri korban, MAP, serta dua rekan kerja ADP dan penjaga kost yang pertama kali menemukan jasad korban. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas terakhir ADP sebelum ditemukan meninggal dunia.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak menjelaskan bahwa penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik (labfor) jenazah ADP. Hasil pemeriksaan ini diperkirakan akan diterima dalam enam hari ke depan, karena proses labfor membutuhkan waktu minimal dua minggu.
Detik-Detik Penemuan Jasad ADP
Arya ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi. Wajah korban terlilit lakban dan pintu kamar terkunci dari dalam menggunakan sistem smart lock. Rekaman CCTV menunjukkan bahwa aktivitas terakhir ADP tercatat pada Senin malam sekitar pukul 23.24 WIB. Ia terlihat keluar kamar membawa kantong plastik, lalu kembali masuk.
Keesokan harinya, penjaga kos membuka paksa jendela kamar atas permintaan istri korban yang tidak bisa menghubungi suaminya sejak subuh. Dari lokasi kejadian, polisi menyita sejumlah barang bukti seperti lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian korban.
Fakta Baru dari Rekaman Video
Dalam rekaman video yang dibuat oleh seorang pria berkacamata, terungkap beberapa fakta baru terkait penemuan jasad ADP. Pertama, penjaga kos bernama Siswanto memegang kartu utama elektronik kamar ADP dan mencoba membuka pintu. Namun upayanya gagal meskipun beberapa kali mencoba menempelkan kartu.
Fakta kedua menunjukkan gerakan gorden yang mencurigakan. Siswanto berusaha mencongkel jendela kamar ADP dengan dua obeng. Saat ujung obeng masuk ke dalam jendela, gorden terlihat terlepas dari jendela, diduga dipakai untuk menahan jendela dari dalam.
Pintu kamar ADP terkunci ganda, baik secara elektroik maupun manual. Setelah berhasil membuka jendela, Siswanto memanggil nama ADP, namun tidak ada jawaban. Akhirnya, pria berkacamata berhasil membuka pintu setelah memastikan grendel masih terkunci.
Setelah pintu terbuka, pria berkacamata mengatakan bahwa ADP sedang tidur. Namun, ketika masuk, ia menemukan korban dalam kondisi tidak sadar dan akhirnya meninggal dunia.
Tanda-Tanya Masih Menggantung
Kasus kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan masih menyisakan banyak tanda tanya. Meski proses investigasi terus berjalan, hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari pihak berwenang mengenai penyebab pasti kematian ADP.


