Ditahan Auckland City, Boca Juniors Tersingkir dari 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

Posted on


Warta Bulukumba

– Nathan Garrow hanya ingin mengamankan bola pantul, tapi takdir berkata lain. Bola hasil sundulan Lautaro Di Lollo membentur tiang, lalu memantul ke tubuh Garrow dan masuk ke gawangnya sendiri. Boca unggul, dan Auckland City tersentak.

Pertandingan Grup C Piala Dunia Antarklub 2025 antara Auckland City dan Boca Juniors berlangsung di Geodis Park, Nashville, Rabu dini hari, 25 Juni 2025, pukul 01.00 WIB. Laga yang awalnya tenang berubah menjadi dramatis, dengan cuaca ekstrem sempat menghentikan permainan selama hampir satu jam.

Boca datang dengan harapan besar. Tapi Auckland, meski jadi tim kecil di antara para raksasa, membuktikan bahwa mereka tak akan menyerah begitu saja. Di babak kedua, mereka membuat sejarah.

Auckland balas lewat bola mati

Gol bunuh diri Garrow membuat Auckland tertinggal lebih dulu pada menit ke-26. Namun, mereka kembali dengan kepala tegak. Pada menit ke-52, Christian Gray menyambut tendangan sudut dengan sundulan tajam yang mengejutkan pertahanan Boca—skor jadi 1-1.

Dua menit berselang, hujan badai mengguyur Nashville. Pertandingan dihentikan sementara pada menit ke-54 karena peringatan cuaca ekstrem. Sekitar 50 menit kemudian, laga dilanjutkan, tapi momentum kedua tim tampak menguap bersama badai.

Boca mencoba bangkit, tapi penyelesaian akhir mereka tumpul. Cavani yang ditarik keluar, Zenon, Braida, dan Gimenez masuk, tetap tak mampu menjebol pertahanan Auckland yang bermain total hingga peluit panjang berbunyi.

Boca tersingkir, Auckland menutup dengan harga diri

Hasil imbang 1-1 ini menandai akhir kampanye Auckland City di Piala Dunia Antarklub 2025. Satu poin yang mungkin tak cukup untuk lolos, tapi cukup untuk dikenang. Mereka menahan raksasa Argentina dan menulis catatan kecil yang berharga dalam sejarah klub.

Sebaliknya, Boca Juniors harus mengubur mimpi di babak grup. Dua poin dari tiga pertandingan membuat mereka hanya finis di posisi ketiga Grup C. Benfica dan Bayern Munich jadi dua tim yang melaju ke 16 besar.

Auckland mungkin tersingkir. Tapi malam ini, mereka membuktikan bahwa semangat tak selalu soal siapa yang punya nama besar—tapi siapa yang terus berdiri, bahkan saat badai datang.

Susunan pemain


Auckland City FC

: Garrow, Boxall, Mitchell, Gray, Lagos (Lee 83′), Murati (Connolly 55′), Manickum (Zeb 68′), Ilich, Gerard Garriga, Yoo (Ellis 55′), Bevan.


Boca Juniors

: Marchesin, Blanco, Pellegrino, Di Lollo, Advincula, Battaglia, Palacios, Velasco (Braida 55′), Zeballos (Zenon 26′), Cavani (Gimenez 55′), Merentiel.

Di malam yang dipenuhi angin, hujan, dan harapan yang runtuh, Auckland City menutup perjalanannya dengan kepala tegak—bukan sebagai tim yang menang, tapi sebagai tim yang tak pernah menyerah.

Sementara Boca Juniors pulang dengan pelajaran pahit bahwa nama besar tak selalu cukup di panggung dunia. Bagi Auckland, satu poin ini bukan sekadar angka, melainkan simbol harga diri yang tak bisa dihitung di papan klasemen.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *