Dampak Geografis pada Keragaman Budaya, Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 13 Bagian A

Posted on

Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Keragaman Sosial dan Budaya di Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keberagaman geografis yang sangat luas. Dari dataran rendah hingga daerah pegunungan, dari wilayah pesisir hingga laut, setiap wilayah memiliki karakteristik alam yang berbeda-beda. Hal ini turut memengaruhi bentuk kehidupan sosial dan budaya masyarakat di berbagai daerah. Melalui buku IPS Kelas 8 Kurikulum Merdeka, siswa diajak untuk memahami bagaimana kondisi geografis dapat menciptakan keragaman dalam kehidupan sosial dan budaya.

Pemahaman tentang Kondisi Geografis dan Keberagaman Budaya

Siswa diharapkan dapat memahami bahwa letak wilayah, iklim, bentuk muka bumi, serta sumber daya alam berpengaruh besar terhadap cara hidup, adat istiadat, mata pencaharian, dan budaya masyarakat. Berikut beberapa contoh hasil kebudayaan yang berkaitan dengan kondisi geografis:

1. Mata Pencaharian

  • Perahu Pinisi

    Lokasi: Sulawesi Selatan

    Kaitan dengan kondisi geografis: Daerah yang berada di sekitar laut memengaruhi kehidupan masyarakat menjadi nelayan atau pelaut. Perahu Pinisi merupakan hasil keterampilan masyarakat dalam mencari penghidupan dari laut.

  • Bertani Padi Sawah

    Lokasi: Jawa, Bali, Sumatera (dataran rendah subur)

    Kaitan dengan kondisi geografis: Tanah vulkanik yang subur dan curah hujan yang cukup mendukung pertanian padi sawah sebagai mata pencaharian utama.

2. Kesenian

  • Tari Saman

    Lokasi: Aceh

    Kaitan dengan kondisi geografis: Tari Saman berasal dari daerah dataran tinggi. Gerakannya kuat, cepat, dan kompak mencerminkan semangat kebersamaan masyarakat di daerah tersebut.

  • Lagu Daerah “Apuse”

    Lokasi: Papua

    Kaitan dengan kondisi geografis: Lagu ini menceritakan kerinduan seorang cucu kepada kakek dan neneknya. Hal ini mencerminkan kehidupan masyarakat yang dekat dengan alam dan sering berpindah-pindah.

3. Upacara Keagamaan

  • Ngaben

    Lokasi: Bali

    Kaitan dengan kondisi geografis: Pulau Bali memiliki kepercayaan Hindu yang kuat. Upacara kremasi ini dilakukan di area terbuka atau pantai, sering kali disertai arak-arakan yang melibatkan banyak orang.

  • Upacara Rambu Solo

    Lokasi: Toraja, Sulawesi Selatan

    Kaitan dengan kondisi geografis: Wilayah pegunungan memengaruhi tradisi pemakaman yang kompleks. Upacara ini memerlukan area luas dan sering kali melibatkan pembangunan lumbung padi (tongkonan) yang sesuai dengan arsitektur lokal.

Hubungan antara Kondisi Geografis dan Hasil Kebudayaan

Setiap wilayah memiliki kondisi geografis yang unik, sehingga masyarakat di daerah tersebut mengembangkan cara hidup dan budaya yang sesuai dengan lingkungan mereka. Misalnya, masyarakat yang tinggal di daerah pesisir lebih banyak menekuni kegiatan perikanan, sedangkan masyarakat di dataran rendah cenderung bertani padi. Demikian pula, kesenian dan upacara keagamaan juga dipengaruhi oleh kondisi alam dan kepercayaan masyarakat setempat.

Manfaat Keragaman Budaya bagi Ketergantungan Antar Wilayah

Keragaman budaya tidak hanya menjadi kekayaan nasional, tetapi juga memiliki manfaat dalam menjaga hubungan antar wilayah. Setiap daerah memiliki keunikan yang bisa saling melengkapi. Contohnya, masyarakat di daerah pesisir bisa memberikan hasil laut kepada masyarakat di daratan, sedangkan masyarakat di dataran rendah bisa menyediakan hasil pertanian. Hal ini menciptakan ketergantungan yang saling menguntungkan.

Kesimpulan

Dengan memahami pengaruh kondisi geografis terhadap keragaman sosial dan budaya, siswa dapat lebih menghargai keberagaman yang ada di Indonesia. Setiap wilayah memiliki keunikan yang patut dijaga dan dilestarikan. Dengan demikian, keragaman budaya menjadi salah satu aspek penting dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *