Berita Terbaru: Riza Chalid, Terakhir Ditemukan di Malaysia, Pernah Bertemu PM Anwar Ibrahim

Posted on

Status Terkini Riza Chalid, Buronan Kasus Korupsi Minyak

Riza Chalid, seorang pengusaha minyak yang terkenal dengan julukan ‘Raja Minyak’, kini menjadi buronan Kejaksaan Agung. Ia dikenal sebagai pemilik beberapa perusahaan seperti Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum, yang mayoritas berbasis di Singapura dan terdaftar di Kepulauan Virgin. Selain itu, Riza juga merupakan pemilik PT Orbit Terminal Merak. Saat ini, ia menjadi tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina (Persero) yang merugikan negara hingga Rp285 triliun.

Berdasarkan informasi terbaru, National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia menyatakan bahwa Riza Chalid terakhir kali terlacak di Malaysia. Permohonan penerbitan Red Notice terhadapnya telah diajukan ke markas besar Interpol di Lyon, Prancis, dan saat ini sedang dalam proses peninjauan.

Sekretaris NCB Interpol Indonesia, Brigjen Untung Widyatmoko, menjelaskan bahwa permohonan Red Notice Riza Chalid baru saja diajukan pekan lalu. Ia menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada hambatan signifikan dalam proses tersebut. “Sampai sejauh ini nggak ada kendala, hanya butuh waktu saja,” ujar Untung. Menurutnya, proses pengajuan membutuhkan waktu sekitar dua hari kerja, mulai dari hari Kamis hingga saat ini.

Terkait lokasi Riza Chalid, Untung menyebut bahwa lintasan terakhir yang terlacak ada di Malaysia. Ia juga mengungkap bahwa proses pemantauan terhadap Riza masih terus dilakukan bersama otoritas terkait. Meski demikian, hingga saat ini belum ada informasi pasti tentang keberadaannya.

Pernyataan Perdana Menteri Malaysia

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengakui pernah bertemu dengan Riza Chalid. Namun, ia tidak mengetahui keberadaan sang buronan yang saat ini dicari oleh Kejaksaan Agung. Dalam pertemuan dengan sejumlah Pemimpin Redaksi media di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Anwar mengatakan, “Soal Riza Chalid, ya saya kenal pernah jumpa (ketemu) dia.” Meski begitu, ia tidak tahu di mana Riza sekarang berada.

Anwar menegaskan bahwa Malaysia siap bekerja sama dengan Indonesia jika diperlukan terkait pencarian keberadaan Riza Chalid. Ia juga menyampaikan bahwa telah menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto. Namun, ia menegaskan bahwa kerja sama ini memerlukan adanya kepastian hukum atau kasusnya.

Jejak Digital dan Dugaan Pernikahan

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menduga bahwa Riza Chalid telah menikah dengan salah satu kerabat kesultanan di Malaysia. Ia juga menyebut bahwa Riza diduga telah lama tinggal di Kota Johor Bahru, Malaysia. Informasi ini didapat setelah melakukan penelusuran selama dua hari di Malaysia pada Juli 2025.

Boyamin juga menduga bahwa Riza memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Hal ini didasarkan pada jejak digital yang ditemukan, termasuk foto yang dipublikasikan Kesultanan Kedah yang menunjukkan Anwar Ibrahim bersama Riza Chalid menghadap Sultan Kedah pada 2 Oktober 2022. Dugaan ini semakin kuat karena informasi mengenai pernikahan Riza dengan kerabat kesultanan telah diperkuat.

Harapan untuk Kerja Sama Antarnegara

Boyamin berharap agar Presiden Prabowo Subianto membahas soal keberadaan Riza Chalid dalam pertemuan bilateral dengan PM Anwar Ibrahim. Menurutnya, kerja sama antara dua pimpinan negara dapat mempercepat pemulangan Riza Chalid dari Malaysia. Ia khawatir pemulangan ini akan mengalami kendala jika tidak ada campur tangan pemerintah.

Selain itu, Boyamin menilai bahwa hubungan baik antara Pemerintah RI dan Malaysia pernah berhasil memulangkan buronan Kejaksaan Agung lainnya, yaitu Djoko Tjandra. Hal ini menjadi modal kuat bagi pemerintah Indonesia dalam upaya pemulangan Riza Chalid.

Daftar Tersangka Kasus Korupsi Minyak

Riza Chalid adalah salah satu dari sembilan tersangka baru yang ditetapkan Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023. Kesembilan tersangka tersebut antara lain:

  • Alfian Nasution (AN) – Vice President Supply dan Distribusi PT Pertamina
  • Hanung Budya Yuktyanta (HB) – Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina
  • Toto Nugroho (TN) – VP Integrated Supply Chain
  • Dwi Sudarsono (DS) – VP Crude and Trading PT Pertamina tahun 2019-2020
  • Arief Sukmara (AS) – Direktur Gas Petrochemical Pertamina International Shipping
  • Hasto Wibowo (HW) – VP Integrated Supply Chain tahun 2019-2020
  • Martin Haendra (MH) – Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021
  • Indra Putra (IP) – Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi
  • Mohammad Riza Chalid (MRC) – Beneficial Owner PT Orbit Terminal Merak