Bank Pelat Merah Terus Kembangkan Aplikasi Digital untuk Tingkatkan Bisnis Korporasi
Di tengah dinamika perekonomian yang terus berkembang, sejumlah bank pelat merah di Indonesia semakin giat mengembangkan aplikasi digital terintegrasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan bisnis wholesale mereka, khususnya dalam segmen nasabah korporasi. Digitalisasi menjadi salah satu motor utama dalam memperkuat daya saing dan menarik lebih banyak pelanggan.
Berdasarkan data terbaru, penyaluran kredit korporasi hingga Juni 2025 mencatatkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 10,6% secara tahunan (YoY) atau mencapai Rp 4.373,4 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap layanan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar tetap tinggi.
BRI: Kenaikan Volume Transaksi dan Pengguna Aktif
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah meluncurkan program khusus bagi nasabah korporasi yaitu Qlola by BRI. Hingga Juni 2025, volume transaksi pada platform tersebut meningkat sebesar 33,9% YoY menjadi Rp 5.970 triliun. Jumlah pengguna aktif juga meningkat 41,3% YoY menjadi 88.000 pengguna.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa transformasi digital yang dilakukan BRI memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan. Dengan fokus pada penguatan retail funding dan peningkatan kualitas aset, BRI berhasil meningkatkan pertumbuhan transaksi di berbagai kanal, termasuk segmen korporasi.
QLola by BRI menyediakan berbagai fitur seperti Cash Management, Trade Finance, dan Supply Chain Management. Platform ini dirancang untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi transaksi keuangan dalam satu sistem yang saling terhubung.
Selain itu, QLola by BRI juga menawarkan Open API Services yang memungkinkan integrasi langsung dengan sistem internal perusahaan. Hal ini membantu mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga serta meningkatkan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan.
BNI: Pertumbuhan Nilai Transaksi yang Signifikan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI juga turut mengembangkan platform digital bernama BNIdirect. Hingga Juni 2025, nilai transaksi di platform ini tumbuh sebesar 31,1% YoY menjadi Rp 5.246 triliun. Sementara itu, volume transaksi naik 22,1% menjadi 717 juta transaksi.
Dari total transaksi tersebut, 78% berasal dari klien korporasi yang tumbuh sebesar 37% YoY. Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, menjelaskan bahwa pertumbuhan CASA (Current Account Saving Account) yang solid mencerminkan keberhasilan BNI dalam memperkuat fondasi struktur funding melalui digitalisasi dan transformasi cabang.
Pada semester I-2025, kredit korporasi BNI juga tumbuh sebesar 10,4% mencapai Rp 435,8 triliun.
BTN: Luncurkan Bale Korpora untuk Nasabah Korporasi
PT Bank Tabungan Negara (BTN) resmi meluncurkan Bale Korpora sebagai platform digital terintegrasi untuk nasabah korporasi dan institusi. Sebelumnya, platform ini dikenal sebagai BTN Cash Management. Hingga akhir 2024, tercatat 17.600 institusi menggunakan BTN Cash Management yang kini berubah nama menjadi Bale Korpora.
Hingga akhir 2024, jumlah transaksi kumulatif mencapai 3,3 juta, meningkat 138% YoY. Sementara itu, nominal transaksi mencapai Rp 228,7 triliun, bertumbuh 39% YoY.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menjelaskan bahwa Bale Korpora lahir dari transformasi layanan cash management yang dilakukan BTN. Platform ini dirancang untuk menjawab kebutuhan nasabah korporasi akan layanan terintegrasi untuk pembayaran, likuiditas, pembiayaan, dan sistem pelaporan dalam satu platform digital.
BSI: Hadirkan BEWIZE by BSI untuk Layanan Keuangan Syariah
Belum lama ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) meluncurkan platform digital terpadu bernama BEWIZE by BSI. Platform ini ditujukan untuk memperkuat layanan bagi nasabah perusahaan dan institusi, serta memacu inklusi keuangan di Indonesia.
Fajar Ari Setiawan, Transaction Banking Group Head BSI, menjelaskan bahwa BEWIZE by BSI merupakan solusi end-to-end untuk transaksi keuangan. Dengan konsep single sign on, nasabah dapat melakukan transaksi secara lengkap dalam satu sistem.
BSI mencatat nilai transaksi nasabah segmen korporat pada tahun lalu mencapai Rp 440 triliun dengan jumlah nasabah sebanyak 29 ribu. Dengan kehadiran BEWIZE by BSI, perseroan membidik pertumbuhan nasabah segmen korporat sebesar 40-50% pada tahun ini.
Volume transaksi di BEWIZE pada tahun ini juga ditargetkan bisa mencapai Rp 600 triliun. Hal ini menunjukkan komitmen BSI dalam memperkuat layanan digital dan meningkatkan inklusi keuangan syariah.


