Banjir Melanda Jakarta, Bogor, dan Tangerang
Pada akhir pekan lalu, sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, dan Tangerang terendam banjir. Di Jakarta, luapan Kali Ciliwung menyebabkan 53 Rukun Tetangga (RT) tergenang air pada Sabtu hingga Ahad, 5-6 Juli 2025. Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mencatat ketinggian banjir di beberapa lokasi mencapai 2,7 meter. Selain itu, empat ruas jalan di Jakarta Barat, seperti Jalan Raya Kembangan dan Jalan Adi Karya, tergenang setinggi 10 sampai 18 sentimeter.
Hingga pukul 18.00 WIB pada Ahad, banjir di sejumlah wilayah mulai surut. Contohnya adalah Kelurahan Gedong, Kebon Baru, dan Tanjung Barat. Satu ruas jalan yang sempat tergenang, yaitu Jalan Ciledug Raya, juga telah kembali normal.
Sementara itu, total pengungsi akibat banjir mencapai 371 orang. Mereka tersebar di tujuh lokasi pengungsian dengan konsentrasi terbesar di Bidara Cina dan Kampung Melayu. Penanganan genangan masih berlangsung hingga malam hari. “Kami mengerahkan personel bersama dinas terkait untuk penyedotan air dan pemulihan kondisi. Targetnya, genangan bisa surut dalam waktu cepat,” ujar Yohan. BPBD mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan segera menghubungi layanan darurat 112 jika mengalami kondisi darurat.
Di Bogor, hujan deras yang mengguyur wilayah kabupaten sejak Sabtu malam menyebabkan beberapa daerah dilanda banjir dan longsoran. Berdasarkan data sementara, Bupati Bogor Rudy Susmanto menyebut ada 18 kecamatan dan 33 desa/kelurahan yang tergenang air. Titik banjir pertama berada di Kecamatan Megamendung, termasuk Desa Cipayung, Desa Cipayung Girang, dan Desa Gadog. Di Desa Sukamahi dan Desa Megamendung terjadi longsoran yang menewaskan satu korban jiwa, seorang santri berusia 22 tahun.
Titik banjir lainnya berada di wilayah Kecamatan Cisarua, seperti Desa Kopo, Desa Tugu Utara, dan Desa Tugu. Di sini juga terjadi longsoran yang merusak tiga akses jalan dan satu rumah warga. Luapan air dari kawasan Rest Area Gunung Mas merendam pemukiman warga dan menyebabkan dua rumah rusak berat. Di Desa Ciburial, dua orang meninggal akibat bencana ini.
Banjir yang melanda Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, menyebabkan sejumlah pecinta alam tidak bisa turun dari jalur pendakian dan saat ini sudah berhasil dievakuasi. Rudy menjelaskan bahwa BPBD, TRC, dan Tim Mata Garuda telah dikerahkan ke seluruh titik terdampak untuk melakukan evakuasi, pendataan, dan penanganan darurat. Prioritas utama saat ini adalah keselamatan warga serta memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Pemerintah Kabupaten Bogor terus melakukan koordinasi intensif untuk mendirikan posko darurat, menyalurkan bantuan logistik, serta memberikan layanan medis bagi warga terdampak.
Dilaporkan terpisah, BPBD Kabupaten Tangerang menyebut sebanyak 2.275 warga di Kampung Cirumpak, Desa Tanjung Burung terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Cisadane. Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan BPBD Kabupaten Tangerang, Agun Guntara, menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan oleh curah hujan tinggi sejak Sabtu hingga Ahad dini hari. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga 60 sentimeter.
Sebanyak tiga RW dengan lima RT terdampak, dengan total jumlah kepala keluarga sebanyak 702 KK. Tim BPBD Kabupaten Tangerang hingga malam hari terus melakukan pemantauan dan monitoring di beberapa titik lokasi yang tergenang air. Untuk pendistribusian bantuan logistik atau keperluan pangan, BPBD berkoordinasi dengan dinas terkait serta bidang rehabilitasi dan rekonstruksi dalam kebencanaan.


