Amankan Demo di Pati, Polda Jateng Gunakan Gas Air Mata dan Meriam Air

Posted on

Persiapan Pengamanan Aksi Demonstrasi di Pati

Pengamanan aksi demonstrasi warga Kabupaten Pati yang memprotes kebijakan Bupati Sudewo akan dilakukan dengan standar operasional prosedur (SOP). Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama aksi berlangsung.

Aparat kepolisian dari Polda Jawa Tengah yang terlibat dalam pengamanan aksi akan diperkuat dengan senjata seperti gas air mata dan meriam air atau water cannon. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menyampaikan bahwa penggunaan alat tersebut merupakan bagian dari SOP yang sudah ditetapkan.

“Gas air mata digunakan sebagai alat khusus dari kepolisian untuk membubarkan massa secara lembut,” jelasnya. Meski demikian, jumlah kendaraan pembubar massa yang akan diterjunkan tidak disebutkan secara detail.

Artanto menegaskan bahwa kedua alat tersebut tidak terlalu berbahaya bagi masyarakat. Penggunaannya juga bertujuan untuk mencegah terjadinya kericuhan selama aksi berlangsung.

Selain itu, pihak kepolisian juga akan waspada terhadap adanya provokator yang mencoba mengacaukan jalannya aksi demonstrasi. Provokator ini bisa memicu tindakan anarkis seperti kerusakan fasilitas umum atau perbuatan melanggar hukum lainnya.

Penyediaan Personel dan Strategi Pengamanan

Meskipun telah melakukan pemetaan terhadap aksi demonstrasi, Polda Jateng masih enggan mengungkap jumlah personel yang akan diterjunkan. Artanto menjelaskan bahwa jumlah personel tersebut sedang dipersiapkan oleh bagian operasi.

“Jumlahnya cukup besar dari berbagai satuan, termasuk dari beberapa Polres di sekitar Pati seperti Kudus, Jepara, Rembang, dan Demak. Selain itu, Polrestabes Semarang dan Polres Semarang juga turut serta,” ujarnya.

Sebelum aksi berlangsung, pihak kepolisian akan melakukan patroli ke beberapa titik di wilayah Pati. Namun, mereka tidak akan sampai memblokade jalur masuk ke Kabupaten Pati maupun akses tempat demonstrasi. Personel yang bertugas hanya akan melakukan pengalihan arus lalu lintas.

Prediksi Jumlah Peserta Aksi

Terkait prediksi jumlah peserta aksi, Artanto menyatakan bahwa pihaknya menerapkan prinsip overestimate bukan underestimate. Artinya, jumlah peserta yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan data yang ada.

“Jumlah peserta aksi memang dinamis, tapi kami tidak boleh underestimate melainkan harus selalu berpikir overestimate,” tambahnya.

Melihat potensi jumlah peserta yang besar, Artanto meminta para pendemo untuk menjalankan aksinya dengan damai. Ia juga meminta agar peserta tidak mudah terprovokasi dan tidak melakukan tindakan melanggar hukum seperti membawa minuman keras, merusak fasilitas umum, atau membawa alat-alat berbahaya.

Peran Pemerintah Daerah

Pihak kepolisian menjamin pengamanan yang optimal demi memberikan jaminan keamanan bagi pengunjuk rasa agar aspirasinya tersampaikan dengan baik.

Sebelumnya, Bupati Sudewo sempat menjadi target demonstrasi akibat kebijakannya menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen. Meskipun kebijakan tersebut dibatalkan pada Jumat (8/8/2025), masyarakat tetap merasa kecewa.

Bupati Sudewo pernah menantang warganya untuk mendemo, meskipun nanti yang demo sebanyak 50 ribu orang. Belakangan, ia menarik ucapannya. Selain itu, Sudewo telah menemui massa aksi yang sudah bercokol di sekitar Alun-alun Pati sejak sepekan lalu. Namun, pertemuan tersebut tidak terlalu berdampak signifikan. Massa aksi tetap akan melakukan aksinya besok hari, Rabu (13/8/2025).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *