Persebaya Surabaya Kalah di Laga Perdana, Tapi Beberapa Pemain Tampil Mengesankan
Persebaya Surabaya mengalami kekalahan pertama dalam laga perdana Super League 2025/2026. Di Stadion Gelora Bung Tomo, Green Force kalah 0-1 dari PSIM Yogyakarta lewat gol telat Norberto Ezequiel Vidal di masa injury time. Meski kalah, beberapa pemain Persebaya tampil menonjol dan mencatatkan rating tinggi berdasarkan penampilan mereka.
Dari seluruh skuad, enam pemain berhasil mencatatkan nilai terbaik. Risto Mitrevski, bek asal Makedonia Utara, menjadi yang paling bersinar dengan rating 7,6. Pemain berusia 33 tahun ini tampil solid di jantung pertahanan. Ia mematahkan sejumlah peluang berbahaya PSIM dan menjaga organisasi lini belakang tetap rapat hingga akhir laga meski akhirnya kebobolan di injury time.
Kapten tim, Bruno Moreira, menyusul di posisi kedua dengan rating 7,5. Gelandang asal Brasil ini menjadi motor serangan Persebaya. Kontribusinya dalam distribusi bola akurat dan kreativitas tinggi, meski belum mampu mengubah skor.
Penyerang sayap Malik Risaldi juga tampil mengesankan dengan nilai 7,4. Ia menjadi ancaman nyata bagi pertahanan PSIM lewat kecepatan dan keberaniannya menusuk dari sisi lapangan, meski peluang emasnya di awal babak pertama gagal berbuah gol.
Francisco Rivera mendapat rating 7,3 berkat peran pentingnya dalam mengatur tempo permainan. Gelandang asal Paraguay ini rajin mengirim umpan terukur dan menjadi penghubung efektif antara lini tengah dan lini depan.
Kiper Ernando Ari tampil tangguh sepanjang pertandingan dengan rating 7,2. Penjaga gawang kelahiran Semarang itu melakukan beberapa penyelamatan gemilang, termasuk menahan peluang emas Haljeta di babak pertama.
Satu lagi pemain yang masuk daftar terbaik adalah Dejan Tumbas dengan nilai 7,2. Striker asing ini bekerja keras membuka ruang dan sempat mendapat peluang lewat sundulan, namun arah bolanya masih mengarah ke pelukan kiper lawan.
Enam pemain ini menjadi sorotan meski Persebaya Surabaya gagal mengamankan poin di kandang. Mereka menunjukkan kualitas individu yang menjanjikan untuk laga-laga selanjutnya di bawah arahan pelatih Eduardo Perez.
Jalannya laga dimulai dengan dominasi Persebaya Surabaya sejak menit awal. Tim tuan rumah menciptakan peluang lewat Malik Risaldi dan Toni Firmansyah, namun penyelesaian akhir masih menjadi masalah. PSIM tak tinggal diam dan mulai menekan lewat serangan balik cepat. Corfe dan Haljeta beberapa kali mengancam gawang Ernando, tetapi kiper Persebaya Surabaya tampil sigap untuk menjaga skor tetap imbang hingga turun minum.
Babak kedua berjalan lebih ketat dengan kedua tim saling bergantian menyerang. Ernando kembali menjadi pahlawan dengan menahan tembakan Corfe di menit ke-48 yang nyaris membuka keunggulan tim tamu. Namun petaka datang di masa injury time. Umpan lambung Dede Sapari berhasil disundul Vidal melewati hadangan Ernando, membuat PSIM mencuri tiga poin penuh dari kandang Green Force.
Kekalahan ini menempatkan Persebaya Surabaya di dasar klasemen sementara dengan poin nol. Sementara PSIM langsung melesat ke peringkat kedua dengan tiga angka berharga di awal musim.
Eduardo Perez harus segera mencari solusi agar Persebaya Surabaya bisa bangkit. Laga berikutnya melawan Persita Tangerang pada 16 Agustus menjadi ujian penting untuk memutus tren negatif sejak awal musim.
Meski hasil mengecewakan, penampilan enam pemain terbaik ini memberi sinyal positif. Risto Mitrevski, Bruno Moreira, Malik Risaldi, Francisco Rivera, Ernando Ari, dan Dejan Tumbas bisa menjadi tulang punggung tim jika konsistensi mereka terjaga.
Persebaya Surabaya memang masih mencari kombinasi ideal di lini serang. Beberapa peluang yang gagal dikonversi menjadi gol membuktikan penyelesaian akhir harus jadi fokus utama latihan pekan ini.
Lini belakang sebenarnya cukup solid sepanjang laga berkat kepemimpinan Risto. Sayangnya, satu kelengahan di menit akhir harus dibayar mahal dengan kebobolan yang memupus harapan meraih poin.
Para Bonek yang hadir di GBT tetap memberikan dukungan penuh hingga peluit akhir. Mereka berharap laga kontra Persita bisa menjadi titik balik dan mengembalikan senyum di wajah suporter setia Persebaya Surabaya.
Musim masih panjang, dan peluang untuk memperbaiki posisi terbuka lebar. Jika enam pemain dengan rating tertinggi ini terus tampil konsisten, bukan tak mungkin Persebaya Surabaya bisa bersaing di papan atas.
Kini tugas Eduardo Perez adalah meramu strategi yang mampu memaksimalkan kekuatan individu menjadi kekuatan kolektif. Sebab dalam sepak bola, performa gemilang beberapa pemain saja belum cukup untuk memastikan kemenangan.
Dengan potensi yang ada, Persebaya Surabaya punya modal untuk bangkit. Kuncinya ada pada konsistensi, penyelesaian akhir, dan meminimalkan kesalahan di menit-menit krusial.
Rating pemain Persebaya Surabaya berdasarkan data Sofascore:
– Starting XI:
– Ernando Ari 7.2
– Arief Catur 6.8
– Dime Dimov 6.7
– Risto Mitrevski 7.6
– Dejan Tumbas 7.2
– Milos Raickovic 6.7
– Toni Firmansyah 6.7
– Bruno Moreira 7.5
– Malik Risaldi 7.4
– Francisco Rivera 7.3
– Mihailo Perovic 6.6
- Pemain Pengganti:
- Kadek Raditya 6.2
- Gali Freitas 6.5
- Rizky Dwi 6.4


