4 Berita Paling Dibaca Sumbar: Upacara di Ponpes Haji Miskin Eks JI dan Bidan Dona Dapat Penghargaan

Posted on

Santri Ponpes Haji Miskin Eks JI Ikuti Upacara Kemerdekaan ke-2, Terakhir Saat SD

Para santri di Ponpes Haji Miskin eks afiliasi Jemaah Islamiyah (JI) menyebut sudah dua kali melaksanakan upacara Kemerdekaan Indonesia sejak terakhir di tingkat Sekolah Dasar (SD). Pengalaman tersebut disampaikan oleh beberapa santri di Ponpes Haji Miskin yang berlokasi di Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.

Salah satu santri, Muhammad Abror (18), mengatakan bahwa terakhir kalinya ia melaksanakan upacara kemerdekaan di tingkat SD. Setelah itu, Abror bergabung ke Ponpes Haji Miskin eks afiliasi JI dan sejak 2024 hingga sekarang kembali melaksanakan upacara kemerdekaan. “Terakhir itu ketika SD, baru kembali mengikuti upacara kemerdekaan di Ponpes Haji Miskin,” ucapnya, Minggu (17/8/2025) pasca upacara kemerdekaan kedua kalinya di Ponpes Haji Miskin setelah bergabung ke NKRI.

Santri yang juga menjadi Komandan Upacara Kemerdekaan Indonesia kedua di Ponpes tersebut mengungkapkan rasa bangganya. “Saya pertama kalinya di pondok ini menjadi Komandan Upacara, kalau tahun lalu sebagai penggerek bendera,” kata santri kelas 3 madrasah aliyah itu. “Upacara bendera kali ini dapat mengasah kedisiplinan dan menumbuhkan semangat nasionalisme,” sambung anak nagari asal Pandai Sikek tersebut.

Santri lainnya, Muhamad Darul Ilmi merasa bangga menjadi Paskibraka pada upacara kemerdekaan kedua di Ponpes Haji Miskin. “Merasa bangga, ini pengalaman kedua, sekarang penggerek bendera, sekarang pengibar bendera,” terangnya. “Upacara bendera saya di tingkat SD, dua tahun ini baru dirasakan kembali,” sambungnya. Ia memaknai upacara kali ini untuk mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang dalam merebut Kemerdekaan Indonesia. “Nilai yang dapat diambil ialah menghargai para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari jajahan,” terangnya.

Sama halnya dengan santri lainnya, Muhammad Fatih Alfaruq (17) juga menyampaikan rasa bangganya menjadi Paskibraka pada upacara kedua di Ponpes tersebut. “Merasa bangga, apalagi diamanahkan menjadi pengibar bendera,” kata santri asal Riau tersebut. “Ini upacara kedua kalinya di sini, terakhir memang di tingkat SD. Karena setingkat SMP sudah masuk ke Ponpes Haji Miskin,” tambahnya.

Kemenag Sumbar Klarifikasi Video Viral Perobekan Bendera Merah Putih di MAN 1 Padang

Sebuah potongan video yang memperlihatkan perobekan pinggiran bendera Merah Putih oleh seorang siswa berseragam Pramuka sempat beredar di media sosial. Peristiwa itu disebut terjadi di MAN 1 Padang pada Jumat (15/8/2025) lalu. Video berdurasi singkat tersebut memperlihatkan pelajar menggunting pinggiran bendera Merah Putih dengan pisau cutter. Aksi itu menimbulkan perdebatan dari masyarakat karena dianggap melecehkan simbol negara.

Menanggapi hal ini, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Barat langsung melakukan penelusuran. Plt Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Edison, menjelaskan bahwa kejadian itu memang benar terjadi di MAN 1 Padang, namun dalam konteks kegiatan ujian Pramuka. “Peristiwa itu terjadi pada 15 Agustus 2025 dalam kegiatan ujian kenaikan tingkat Pramuka dari Bantara ke Laksana. Salah satu materi yang diberikan adalah ujian ideologi, yaitu pemahaman siswa tentang makna bendera sebagai lambang negara. Namun, ujian ini disalahpahami oleh siswa,” kata Edison kepada wartawan, Sabtu (16/8/2025).

Ia menuturkan, dalam ujian tersebut para siswa diminta menunjukkan pemahaman mengenai kehormatan bendera Merah Putih. Namun, siswa justru langsung menggunting pinggiran bendera dan menyerahkannya kepada kepala madrasah. “Tidak ada niat dari kepala madrasah maupun siswa untuk menghina bendera. Hanya saja, karena kesalahpahaman, siswa melakukan tindakan itu. Sebagai konsekuensi, sebanyak 37 siswa yang ikut ujian dinyatakan tidak lulus,” jelas Edison. Menurut Edison, setelah dilakukan pengkajian secara menyeluruh, tidak ditemukan unsur pelecehan terhadap bendera Merah Putih. Kendati demikian, ia menyayangkan beredarnya potongan video tersebut.

Korban Hanyut di Sungai Batang Pasaman Sumbar Ditemukan Meninggal, Jenazah di Tengah Tumpukan Kayu

Satu dari dua orang korban yang sebelumnya dilaporkan hanyut karena banjir bandang di Sungai Batang Pasaman, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), beberapa waktu lalu akhirnya ditemukan. Koordinator Pos SAR Pasaman, Novi Yurandi, membenarkan penemuan korban tersebut. Ia menyampaikan bahwa korban ditemukan pada Minggu (17/8/2025) setelah tim melakukan penyisiran di sekitar lokasi yang diperkirakan tidak jauh dari titik awal korban dinyatakan hilang.

Randi juga mengatakan bahwa korban atas nama Aldi (25) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. “Benar, korban atas nama Aldi sudah ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia. Lokasinya tidak jauh dari titik awal korban dilaporkan hanyut. Saat ini korban sudah dievakuasi,” ujarnya. Menurut Randi, jasad korban ditemukan di dalam tumpukan kayu yang hanyut karena banjir sekira pukul 10.00 WIB oleh tim pencarian sekitar 500 meter dari lokasi awal korban dilaporkan hanyut.

Bidan Dona yang Viral Seberangi Sungai Demi Pasien Terima Penghargaan saat HUT RI ke-80 di Sumbar

Usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di halaman Istana Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (17/8/2025), Gubernur Sumbar Mahyeldi memberikan sejumlah penghargaan kepada individu dan lembaga. Salah satunya adalah Bidan Dona, yang dinobatkan sebagai Tenaga Kesehatan Inspiratif. Upacara yang dimulai pukul 07.10 WIB itu dipimpin langsung Gubernur Sumbar Mahyeldi sebagai inspektur upacara.

Hadir pula Wakil Gubernur Sumbar Vasko Rusemy, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Sumbar, jajaran kepala dinas, Forkopimda, organisasi kepemudaan, ASN Pemprov, serta perwakilan masyarakat. Momen puncak terjadi pukul 07.40 WIB saat Paskibraka mengibarkan bendera merah putih dengan khidmat. Penghargaan untuk Bidan Dona diberikan berkat pengabdian luar biasanya ketika tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada warga meski jembatan di daerahnya roboh akibat banjir. Dalam kondisi sulit itu, Dona rela menyeberangi sungai dengan berenang demi memastikan pelayanan tetap berjalan.

Ditemui PasarModern.comai menerima piagam penghargaan, Dona mengaku terharu sekaligus menjadikannya sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik. “Terima kasih kepada Bapak Gubernur yang sudah memberikan penghargaan ini. Bagi saya, ini sebagai pemicu untuk memperbaiki kinerja saya. Kalau kita ikhlas, seberat apa pun tantangannya akan bisa kita jalani,” kata Dona. Ia bercerita, aksi yang membuat dirinya viral di media sosial itu terjadi secara spontan, tanpa ada niat mencari perhatian. “Itu kebetulan jembatan roboh malam sebelumnya. Jadi saya hanya berpikir bagaimana pelayanan tetap jalan. Tidak pernah menyangka jadi viral, karena memang ikhlas saja menolong orang,” ungkapnya.

Dona juga memberikan pesan kepada rekan-rekan sesama bidan maupun tenaga kesehatan lainnya untuk selalu bekerja dengan hati. “Untuk kawan-kawan bidan, jangan pernah pandang bulu dalam memberikan pelayanan kesehatan. Jangan berharap imbalan. Kalau kita ikhlas, Allah akan memberikan sesuatu untuk kita. Itu yang saya rasakan sekarang,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *