Festival Musik Koplo di Mandalika Suka-Suka
Festival musik Koplo akan hadir di Lombok, khususnya di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, untuk pertama kalinya pada 31 Agustus 2025. Acara ini digelar oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) dengan tajuk Mandalika Suka-Suka. Festival ini menawarkan pengalaman unik dengan menggabungkan musik, seni, kuliner, dan budaya lokal sebagai bagian dari strategi memperkuat hubungan antara The Mandalika dengan masyarakat sekitar.
Penjualan Tiket
Sebanyak 1.000 tiket dari total 10.000 tiket telah terjual hingga Selasa 5 Agustus 2025. Penjualan tiket dimulai pada 25 Juli 2025 dengan harga Early Bird sebesar Rp 60.000 yang berlaku hingga 11 Agustus 2025. Pada periode 11–30 Agustus 2025, harga Pre-Sale adalah Rp125.000. Pembelian On The Spot pada 31 Agustus 2025, tiket akan dijual seharga Rp175.000. Tiket dapat dibeli secara online melalui platform resmi penjualan tiket loket.com dan secara offline di Kantor ITDC, The Mandalika.
Ide Awal Festival
Direktur Operasi Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) Troy Reza Warokka menjelaskan bahwa ide penyelenggaraan festival Koplo berasal dari survei sederhana. “Kenapa koplo? Kami membuat sebuah survei sederhana. Ternyata respons yang diberikan masyarakat adalah menghadirkan koplo ke Mandalika,” katanya. Sebelumnya, pihaknya sempat berencana menghadirkan genre rock dengan mendatangkan band seperti Dewa 19, Nidji, dan lainnya. Namun, hasil survei justru menunjukkan bahwa musik koplo lebih digemari banyak kalangan.
Troy menjelaskan bahwa setiap kawasan yang dikelola ITDC memiliki karakter event yang berbeda, baik di Mandalika, Golo Mori, maupun Nusa Dua. “Jadi semua kawasan punya karakter yang berbeda-beda. Di Mandalika, kalau kita bicara musik, ada Mandalika Suka-suka. Di Golo Mori, ada International Golo Mori Jazz (2-3 Mei 2026). Dan di Bali, akan ada Nusa Dua Festival,” jelas Troy.
Dampak Ekonomi
Sekda Lombok Tengah Lalu Firman Wijaya menyampaikan bahwa dampak ekonomi terutama terhadap masyarakat sekitar adalah pertimbangan utama ketika menyelenggarakan event. “Kalau kita lihat di sini ada band, artis, ada talent. Ketika penonton banyak, maka UMKM kami, UMKM lokal akan ikut merasakan manfaatnya,” jelas Lalu Firman. Bagi Firman, festival oleh ITDC ini turut merealisasikan program pemerintah dalam mendorong pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
Pihaknya mendukung penuh keseluruhan acara Mandalika Suka-Suka. Ia berharap agar event ini tidak hanya sukses penyelenggaraan, tapi juga memberikan pengalaman yang luar biasa bagi penonton. Troy Warokka mengungkap Mandalika Suka-Suka lahir dari semangat kolaborasi dan keterlibatan masyarakat. “Kami merancang Mandalika Suka-Suka bukan sekadar konser musik, tetapi sebagai festival rakyat yang kreatif dan membangkitkan rasa kebersamaan. Ini menjadi ruang di mana masyarakat NTB, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan komunitas kreatif dapat tampil sejajar dalam satu panggung,” terang Troy.
Dengan target 10.000 pengunjung dalam satu hari, festival ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi lokal melalui peningkatan perputaran usaha UMKM, peluang kerja bagi tenaga lokal, dan promosi budaya NTB. Selain itu, Mandalika Suka-Suka akan menjadi salah satu daya tarik tambahan menjelang rangkaian event sport tourism seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025.


