Memilih tempat tinggal di luar negeri bukan hanya soal kebudayaan dan gaya hidup, tetapi juga biaya hidup yang harus dipertimbangkan. Beberapa negara di dunia dikenal memiliki biaya hidup yang sangat tinggi, mulai dari biaya sewa tempat tinggal, kebutuhan pokok, transportasi, dan juga biaya layanan kesehatan.
Faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, kebijakan pemerintah, dan tingkat permintaan properti turut mempengaruhi mahalnya harga hidup di negara-negara tersebut. Lalu, negara mana saja yang masuk dalam daftar 15 negara dengan biaya hidup paling mahal di dunia?
Ketika membahas tentang menimba ilmu atau bekerja di luar negeri, biaya hidup menjadi salah satu faktor penting yang menentukan seseorang dalam memilih negara tujuan. Negara dengan biaya hidup yang paling mahal di dunia biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.
Beberapa alasan umum yang membuat biaya hidup di suatu negara menjadi sangat mahal antara lain adalah tingkat gaji yang tinggi, yang biasanya sejalan dengan harga yang tinggi untuk barang dan layanan. Selain itu, besarnya pajak serta regulasi yang ketat pada sektor-sektor seperti rumah, transportasi, dan kesehatan, juga turut mendorong biaya hidup meningkat.
Faktor lainnya termasuk ketergantungan pada impor untuk kebutuhan pokok, keterbatasan lahan, dan stabilitas ekonomi yang kuat yang mendorong permintaan tinggi terhadap layanan berkualitas. Sehingga, meskipun mahal, masih banyak orang yang tertarik untuk mencoba hidup di negara-negara dengan biaya termahal di dunia.
Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya biaya hidup di suatu negara sangat penting, terutama bagi kamu yang berencana untuk bepergian, bekerja, atau menetap di luar negeri. Persiapan keuangan yang matang akan membantu dalam menghadapi tantangan ekonomi di negara tujuan.
Dengan riset yang tepat dan perencanaan yang baik, bukanlah hal mustahil untuk pindah ke negara dengan biaya hidup termahal di dunia.
Dikenal sebagai salah satu negara dengan biaya hidup paling mahal di dunia.
Negara ini tidak hanya menawarkan pemandangan pegunungan Alpen yang sangat menakjubkan, tetapi juga kualitas hidup yang sangat baik, termasuk dalam hal pendidikan dan layanan kesehatan.
Stabilitas ekonomi dan politik yang kuat juga menyumbang tingginya biaya hidup di Swiss. Negara termahal di dunia ini memiliki sistem transportasi umum yang efisien, infrastruktur kelas dunia, serta tingkat keamanan yang sangat baik.
Selain itu, upah yang tinggi diiringi dengan harga barang dan jasa yang mahal, mulai dari kebutuhan pokok, perumahan, hingga hiburan.
Rata-rata biaya hidup di Swiss untuk satu orang diperkirakan sekitar CHF 1.539 atau sekitar Rp 27,8 juta per bulan. Sementara itu, untuk keluarga dengan empat anggota, pengeluaran bulanan dapat mencapai sekitar CHF 5.638 atau Rp 101,9 juta. Indeks biaya hidup di negara ini berada pada kisaran 130-140, jauh di atas rata-rata global.
Terkenal sebagai destinasi wisata utama karena keindahan alamnya seperti fjord, pegunungan, dan fenomena aurora borealis.
Beberapa faktor yang menjadikan Norwegia sebagai negara biaya hidup termahal di dunia antara lain adalah ekonomi yang stabil, sistem kesejahteraan yang baik, serta tingkat keamanan yang sangat tinggi. Negara ini juga dikenal dengan fasilitas kesehatan berkualitas tinggi, transportasi umum yang efisien, dan lingkungan yang bersih.
Norwegia juga menerapkan pajak tinggi untuk mendukung layanan publik yang prima, tetapi harga kebutuhan pokok, makan di restoran, dan biaya sewa tempat tinggal tetap mahal. Selain itu, ketergantungan pada impor juga menambahkan biaya barang di pasar domestik.
Rata-rata biaya hidup di Norwegia untuk satu orang berada di angka sekitar NOK 20.000 atau sekitar Rp 29,3 juta per bulan. Untuk keluarga dengan empat anggota, biaya bulanan bisa mencapai NOK 40.000 atau sekitar Rp 58,7 juta. Indeks biaya hidupnya berkisar antara 110–120.
Terkenal dengan keindahan alam yang sangat menakjubkan, mulai dari air terjun megah dengan pemandangan yang sangat menakjubkan hingga gletser berwarna putih salju.
Keindahan alam ini membuat Islandia menjadi impian banyak orang, walaupun negara ini juga dikenal sebagai salah satu negara dengan biaya hidup paling mahal di dunia.
Beberapa hal utama yang menyebabkan mahalnya biaya hidup di Islandia adalah ketergantungan pada impor, biaya energi, dan tingginya pajak barang dan jasa.
Banyak kebutuhan pokok, seperti makanan dan barang konsumsi, harus diimpor karena cuaca yang tidak mendukung pertanian. Selain itu, biaya kebutuhan sehari-hari, seperti sewa rumah, belanja makanan, serta biaya kesehatan, juga sangat mahal.
Perkiraan biaya hidup di Islandia untuk satu orang per bulan adalah sekitar ISK 280.710 atau sekitar Rp 32,6 juta, sedangkan untuk keluarga dengan empat anggota mencapai ISK 631.552 atau sekitar Rp 73,5 juta. Islandia memiliki indeks biaya hidup yang cukup tinggi, berada di kisaran 130-140.
Dikenal sebagai salah satu negara paling mewah di dunia dengan kualitas hidup yang tinggi, didukung oleh sistem kesejahteraan yang kuat dan kualitas hidup yang sangat baik.
Warga Denmark menikmati layanan kesehatan dan pendidikan publik yang berkualitas, serta lingkungan yang aman dan bersih.
Meskipun sistem kesehatan di Denmark didanai oleh pemerintah, beberapa warga masih memilih asuransi kesehatan swasta untuk mendapatkan layanan yang lebih cepat, meskipun biayanya cukup mahal.
Selain itu, harga bahan makanan di Denmark termasuk yang paling mahal di Eropa karena adanya pajak yang tinggi dan biaya produksi yang tinggi. Biaya transportasi, baik umum maupun pribadi, juga relatif mahal, namun sejalan dengan kualitas layanan yang ditawarkan.
Untuk biaya hidup, rata-rata pengeluaran satu orang per bulan di Denmark adalah sekitar EUR 1.000 atau sekitar Rp 17 juta, sedangkan keluarga dengan empat anggota memerlukan sekitar EUR 5.000 atau sekitar Rp 82,2 juta. Indeks biaya hidup di Denmark berada pada kisaran 120-130.
Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk dalam kategori negara termewah di dunia.
Negara ini dikenal memiliki infrastruktur dunia internasional serta fasilitas pendidikan dan layanan kesehatan yang terbaik. Dengan sistem transportasi yang efisien, keamanan yang tinggi, dan lingkungan yang bersih, Singapura menjadi tujuan populer bagi ekspatriat dan wisatawan, meskipun biaya hidupnya dianggap mahal.
Komponen biaya hidup yang paling berat di Singapura adalah biaya sewa rumah, harga makanan, dan biaya fasilitas kesehatan.
Makan di restoran, terutama di kawasan bisnis, dapat menguras dompet.
Rata-rata biaya hidup untuk satu orang di Singapura berada di kisaran SGD 1.500 atau sekitar Rp18,2 juta per bulan. Untuk keluarga dengan empat anggota, biaya hidupnya berkisar SGD 5.000 atau Rp60,9 juta per bulan. Menurut indeks biaya hidup global, Singapura memiliki skor yang cukup tinggi, yaitu antara 90 hingga 100.
Luksemburg adalah sebuah negara kecil yang terletak di Eropa Barat, memiliki perekonomian yang kuat, didukung oleh sektor keuangan, teknologi, serta ekspor besi dan baja.
Negara ini juga menjadi markas besar berbagai lembaga Uni Eropa, yang berkontribusi pada tingginya standar hidup di sana, menjadikannya salah satu negara dengan biaya hidup termahal di dunia.
Biaya hidup di Luksemburg sebagian besar dipengaruhi oleh harga perumahan yang tinggi. Harga pembayaran hipotek maupun sewa tempat tinggal bisa menghabiskan hingga setengah dari anggaran rumah tangga.
hampir semuanya gratis.
Biaya hidup untuk satu orang di Luksemburg diperkirakan sekitar EUR 950 atau Rp16,1 juta per bulan. Sementara itu, keluarga dengan empat anggota memerlukan sekitar EUR 3,300 atau Rp56,2 juta per bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Indeks biaya hidup di negara ini berada pada angka 120 hingga 130.
Hong Kong merupakan salah satu wilayah di Asia yang termasuk negara yang paling mahal di dunia. Salah satu penyebab utamanya adalah harga properti yang sangat tinggi, sehingga menjadikannya sebagai pasar perumahan yang paling mahal di dunia secara global.
Selain itu, harga barang dan jasa di Hong Kong juga relatif mahal, mulai dari makanan, transportasi, hingga kebutuhan sehari-hari.
Faktor lain yang berkontribusi adalah sistem layanan kesehatan. Meskipun pemerintah menyediakan layanan kesehatan bersubsidi, asuransi kesehatan swasta di Hong Kong sangat mahal, sehingga menambah beban pengeluaran masyarakat.
Selain itu, meskipun transportasi umum di Hong Kong efektif, biayanya tetap menjadi salah satu yang paling mahal di Asia. Harga makanan juga relatif mahal, terutama produk impor yang banyak dikonsumsi di kota ini.
Untuk biaya hidup, pengeluaran bulanan rata-rata di Hong Kong untuk satu orang adalah sekitar HKD 20.000 atau sekitar Rp42 juta, sedangkan untuk keluarga dengan empat anggota bisa mencapai HKD 69.000 atau sekitar Rp144,9 juta. Indeks biaya hidup di Hong Kong berada pada kisaran 130–140.
.
Kedua kota ini dikenal dengan kualitas hidup yang tinggi dan infrastruktur modern, namun di balik itu terdapat biaya hidup yang cukup mahal. Salah satu faktor lain yang menonjol adalah kaya akan budaya lokal yang masih kental meskipun modernisasi terus berkembang.
Biaya hidup di kota-kota besar di Australia cenderung tinggi, termasuk biaya tempat tinggal, dan harga makanan sering kali lebih mahal dari negara lain, terutama untuk barang-barang segar dan impor.
Transportasi umum, meskipun memiliki kualitas yang baik, masih memakan biaya yang tidak sedikit bagi para penumpang. Pada sektor kesehatan, meskipun ada sistem bantuan melalui Medicare, asuransi kesehatan swasta di Australia tetap mahal dan bervariasi tergantung pada cakupan layanan yang ditawarkan.
Untuk biaya hidup bulanan, satu orang di Australia membutuhkan sekitar AUD 2.500 atau sekitar Rp26 jutaan, sedangkan keluarga dengan empat anggota memerlukan sekitar AUD 8.500 atau sekitar Rp88,4 jutaan. Indeks biaya hidup di Australia sekitar 100–110.
Termasuk salah satu negara dengan biaya hidup paling mahal di dunia. Salah satu penyebab utamanya adalah tingkat pajak yang tinggi dan sistem kesejahteraan sosial yang kuat, yang menjadikan standar hidup warganya sangat berkualitas.
Warga Swedia menikmati fasilitas pendidikan dan kesehatan yang sebagian besar didanai oleh negara, meskipun penggunaan asuransi kesehatan swasta masih umum dan dapat menambah beban biaya.
Selain itu, biaya sewa bulanan di Swedia dianggap mahal karena banyak lingkungan perumahan yang menawarkan fasilitas mewah dan standar hunian yang ketat. Harga kebutuhan pokok seperti bahan makanan juga relatif mahal, terutama di kota-kota besar seperti Stockholm dan Gothenburg.
Rata-rata biaya hidup untuk satu orang di Swedia berkisar SEK 20.000 atau sekitar Rp30,5 juta per bulan. Sementara itu, untuk keluarga dengan empat anggota, biaya hidup dapat mencapai SEK 35.000 atau sekitar Rp53,4 juta per bulan. Indeks biaya hidup di Swedia berada pada kisaran 110-120.
Belanda, yang dikenal sebagai “Negeri Kincir Angin”, juga termasuk negara dengan biaya hidup yang paling tinggi.
Hal ini disebabkan oleh standar hidup yang tinggi, pajak yang besar, dan biaya sewa tempat tinggal yang mahal, terutama di kota-kota besar seperti Amsterdam, Rotterdam, dan Utrecht. Permintaan perumahan yang tinggi, ditambah dengan keterbatasan lahan, membuat harga properti dan sewa apartemen meningkat.
Di bidang kesehatan, meskipun layanan kesehatan dasar di Belanda didanai publik, setiap warga diwajibkan memiliki asuransi kesehatan yang premi bulanannya cukup mahal.
Selain itu, harga kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan dan transportasi umum juga relatif tinggi, meskipun kualitas layanan yang ditawarkan sangat baik. Transportasi di Belanda terkenal efisien, terutama sepeda dan kereta api, tetapi tetap membutuhkan biaya langganan yang tidak sedikit.
Biaya hidup untuk satu orang di Belanda diperkirakan sekitar EUR 1.000 atau sekitar Rp17 juta per bulan. Sementara itu, keluarga dengan empat anggota memerlukan sekitar EUR 4.000 atau sekitar Rp68,1 juta per bulan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Indeks biaya hidup di Belanda juga berada pada kisaran 110-120.
Termasuk salah satu negara dengan biaya hidup paling mahal di dunia. Biaya sewa tempat tinggal dan kebutuhan sehari-hari di negara ini cukup tinggi, tetapi layanan kesehatan umum sebagian besar dibayani oleh pemerintah.
Tapi, asuransi kesehatan swasta di Finlandia termasuk mahal bagi mereka yang menginginkan pelayanan medis tambahan.
Selain itu, gaya hidup masyarakat Finlandia yang menitikberatkan kualitas makanan terbaik, kegiatan keluarga yang berkualitas, serta penghargaan terhadap arsitektur yang indah dan keindahan alam yang mengagumkan turut berkontribusi terhadap tingginya biaya hidup di negara ini.
Finlandia juga memiliki sistem pendidikan dan kesejahteraan sosial yang sangat baik, yang berdampak pada kenaikan tinggi pajak dan harga barang serta jasa.
Rata-rata biaya hidup di Finlandia untuk satu orang berkisar antara EUR 1.700 atau sekitar Rp 28,9 juta, sedangkan biaya hidup untuk keluarga dengan empat anggota mencapai EUR 4.000 atau sekitar Rp 68,1 juta. Indeks biaya hidup di Finlandia berada di kisaran 110-120.
Negara yang terkenal dengan keindahan arsitektur, kekayaan budaya seni, dan nuansa romantisnya? Tidak hanya menjadi destinasi wisata idaman, Prancis juga salah satu negara dengan biaya hidup paling tinggi di dunia.
Salah satu faktor utama yang membuat biaya hidup di Perancis mahal adalah harga sewa tempat tinggal, terutama di kota-kota besar seperti Paris, yang menjadi pusat ekonomi dan budaya. Selain itu, harga makanan di restoran di Perancis cukup tinggi, dan biaya bahan bakar di Perancis termasuk salah satu yang paling mahal di Eropa.
Sebagai pusat mode dunia, Prancis menawarkan berbagai produk fesyen mewah yang menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Hal ini semakin memperkuat citra negara ini sebagai salah satu tempat dengan standar hidup yang tinggi.
Rata-rata biaya hidup di Perancis untuk satu orang sekitar EUR 1.630 atau sekitar Rp 27,7 juta, sedangkan untuk keluarga yang beranggotakan empat orang mencapai EUR 4.630 atau sekitar Rp 78,9 juta. Indeks biaya hidup di Perancis berada di angka 100-110.
Termasuk salah satu negara dengan biaya hidup yang paling mahal di dunia. Faktor utamanya adalah biaya tempat tinggal yang sangat tinggi, terutama di kota-kota besar seperti New York, San Francisco, dan Los Angeles.
Selain itu, fasilitas kesehatan di Amerika Serikat sangat mahal, bahkan bagi warga lokal yang memiliki asuransi. Biaya pendidikan di negara tersebut juga sangat tinggi, ditambah dengan pengeluaran sehari-hari seperti makanan, transportasi, dan pajak yang turut memperbesar beban biaya hidup.
Rata-rata biaya hidup per orang di Amerika Serikat berkisar antara USD 2,500–4,500 atau sekitar Rp 40–73 juta per bulan, yang mencakup makanan, sewa tempat tinggal, transportasi, layanan kesehatan, dan pajak. Sementara itu, indeks biaya hidup di Amerika Serikat berada dalam rentang 90–100.
Juga masuk dalam daftar negara dengan pengeluaran hidup yang sangat tinggi.
Faktor utama yang menyebabkan tingginya biaya hidup di Jepang adalah terbatasnya lahan, terutama di kota besar seperti Tokyo dan Osaka, yang menyebabkan harga sewa rumah meningkat.
Selain itu, meskipun transportasi umum di Jepang dikenal sangat efisien, biaya langganan transportasi masih cukup tinggi bagi warga lokal dan pendatang. Kualitas pelayanan publik, barang, dan jasa yang sangat baik juga turut berkontribusi pada tingginya pengeluaran harian.
Untuk kebutuhan hidup satu orang di Jepang, rata-rata sekitar JPY 166.000 atau sekitar Rp 18 juta per bulan. Sementara itu, keluarga dengan empat anggota membutuhkan sekitar JPY 318.999 atau Rp 34 juta per bulan. Indeks biaya hidup di Jepang diperkirakan sekitar 90-100.
Termasuk juga di antara negara-negara dengan biaya hidup paling mahal di dunia. Penyebab utamanya adalah tingginya permintaan akan sewa tempat tinggal, terutama di kota-kota besar seperti London, Manchester, dan Birmingham.
Selain itu, pajak yang tinggi dan harga barang dan jasa yang mahal juga turut menambahkan beban pengeluaran sehari-hari. Meskipun sistem layanan kesehatan nasional (NHS) menyediakan layanan gratis bagi warganya, pengeluaran lain seperti makanan, transportasi, dan hiburan tetap termasuk termasuk dalam kategori tinggi.
Biaya hidup untuk satu orang di Inggris rata-rata mencapai EUR 1,800 atau sekitar Rp 30,6 juta per bulan. Biaya hidup untuk keluarga dengan empat anggota dapat mencapai EUR 4,500 atau sekitar Rp 76,6 juta per bulan. Indeks biaya hidup di Inggris berada dalam rentang 100–110.
Tertarik untuk tinggal di salah satu negara dengan biaya hidup termahal di atas? Selain membutuhkan persiapan keuangan yang matang, perlu perencanaan yang bijak sebelum berencana melanjutkan studi atau bekerja di sebuah negara lain.
Dengan perencanaan yang tepat, tantangan tingginya biaya hidup dapat diatasi, sehingga pengalaman tinggal di luar negeri tetap nyaman dan bermanfaat.