Kulit bayi memiliki aroma khas yang harum dan menggemaskan. Sayangnya, kondisi kulit bayi seringkali sangat sensitif sehingga mudah mengalami ruam dan kemerahan.
Kulit bayi baru lahir belum sempurna karena belum memiliki kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Hal ini menyebabkan kulit bayi harus beradaptasi dengan lingkungan yang lebih kering dibandingkan dengan rahim ibunya.
4. Bayi dapat mengenali cah
Tapi, tahukah Anda, ada beberapa fakta unik tentang kulit bayi, lho. Mulai dari perubahan warna kulitnya hingga aroma alami yang keluar dari tubuhnya.
Baca terus artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang topik ini ya!
1. Dilapisi rambut halus yang disebut Lanugo
Apakah Anda tahu, ibu, kulit bayi baru lahir ditumbuhi dengan rambut super halus, lembut, tidak berpigmen yang disebut lanugo. Ini adalah jenis rambut pertama yang dimiliki seseorang.
Menguak 4 Mitos & Fakta Kulit Sensitif Bayi, Waspadalah dari Informasi yang salah
|
Sekitar 30 persen bayi baru lahir masih memiliki lanugo. Lanugo inilah yang membuat punggung bayi dan beberapa bagian tubuhnya terlihat berbulu.
Hal ini sangat penting untuk menjaga verniks caseus tetap menempel pada kulit bayi baru lahir. Namun, dengan berjalannya waktu, verniks caseus tersebut akan rontok dan kulit bayi akan terlihat normal.
2. Bayi yang baru lahir memiliki lapisan pelindung alami
Bayi lahir dengan pelembab alami yang disebut vernix, Ibu. Bentuknya seperti krim putih yang menutupi tubuhnya.
Di dalam rahim, zat ini membantu melekatkan kulit dari elektrolit dan zat lain dalam cairan ketuban. Setelah lahir, vernix membantu kulit bayi kering, menjaga suhu tubuhnya tetap stabil, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Tetapi, beberapa jam atau beberapa hari setelah kelahirannya, vernix akan memudar perlahan-lahan. Biasanya hilang setelah Si Kecil dimandikan, Bunda.
3. Kulit bayi lebih tipis daripada orang dewasa
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kulit bayi baru lahir memiliki ketebalan yang beragam, bahkan bisa mencapai 20-30 persen lebih tipis dari kulit orang dewasa. Namun, ketebalan kulit bayi akan meningkat dengan cepat dalam beberapa bulan pertama kehidupannya.
4. Paparan bakteri yang baik untuk sistem kekebalan bayi baru lahir
Ketika di dalam rahim, bayi hampir tidak terpapar bakteri. Namun, bakteri akan mulai menempel di kulit saat bayi lahir. Kemudian, membentuk mikrobioma kulit mereka, suatu ekosistem mikroorganisme yang bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuhnya.
Bakteri ini biasanya berasal dari kulit dan vagina ibu. Para ahli percaya bahwa paparan terhadap mikroba ini sangat penting dalam pengembangan sistem kekebalan tubuh bayi.
5. Ruam sangat umum terjadi
Bayi mengalami ruam? Jangan terburu-buru khawatir dulu ya, Ibu.
Beberapa bayi akan mengalami ruam yang tidak berbahaya yang disebut eritema toksikum dalam 2-3 hari pertama setelah lahir. Ruam ini nampak seperti bintik-bintik kecil yang berwarna kemerah-merahan yang akan hilang dengan sendirinya.
Sebagian lainnya, bayi juga rentan mengalami ruam popok. Biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dalam waktu 3-4 hari.
Akademi Pedidatri Amerika (AAP), merekomendasikan beberapa langkah untuk mencegah ruam popok, di antaranya menjaga kulit tetap bersih dan kering, mengganti popok secara berkala, serta membersihkan area bokong saat mengganti popok.
6. Warna kulit dapat berubah
Bayi baru lahir seringkali tampak berwarna kemerahan dan lebih bersih daripada orang dewasa. Faktor kulit yang lebih tipis dengan sedikit melanin (pigmen) dan pelembab alami, membuat warnanya berbeda dari kulit orang dewasa.
Ini juga yang membuat kulitnya terlihat berwarna merah muda, Bunda. Kulitnya yang masih tipis membuat pembuluh darah di bawahnya tampak lebih merona.
7. Jerawat bayi
Jerawat bayi dapat muncul pada sekitar 20 persen bayi yang berusia sekitar dua minggu. Bentuknya terlihat seperti titik-titik merah kecil pada kulit. American Academy of Dermatology meminta para orang tua untuk tidak mengkhawatirkan hal itu karena akan hilang dalam beberapa minggu setelahnya.
8. Cradle cap
Kulit bayi seringkali muncul sisik yang tampak seperti ketombe. Apakah hal ini berbahaya?
Kondisi ini disebut dengan kebotakan sarang burung, yaitu sejenis dermatitis seboroik dengan ciri-ciri munculnya bercak kekuningan di kulit kepala. Tenang, Bunda, kondisi ini tidak gatal atau menular, dan bukan pula disebabkan oleh alergi atau masalah kebersihan.
Cradle cap sering disebabkan oleh ragi pada kulit kepala, atau terkait dengan produksi minyak berlebih dari kelenjar kulit kepala bayi. Bunda dapat menghilangkannya dengan memijat lembut kepalanya atau menyisir lembut kulit kepalanya.
9. Tidak perlu mandi setiap hari
Banyak ibu yang belum tahu bahwa sebenarnya bayi tidak harus dibersihkan setiap hari lho. APP bahkan merekomendasikan para orang tua untuk membersihkan bayi tiga kali seminggu.
Mengganti pakaian bayi terlalu sering, justru dapat menyebabkan kulitnya terlalu kering.
10. Pelembab membantu melindungi kulit
Meski kulit bayi lembut, Bunda tetap disarankan untuk menggunakan pelembab khusus bayi. Ini bermanfaat untuk mengembalikan elastisitas kulit, memperlambat kehilangan cairan melalui kulit, dan mencegah dermatitis atopik.
11. Kulit bayi rentan terhadap paparan sinar matahari
Bunda ingin menjemur bayi secara langsung? Sebaiknya jangan menjemur dengan membuka bajunya ya. APAP (Asosiasi Perawatan Anak-anak-Picu) menganjurkan agar bayi di bawah enam bulan, terhindari dari sinar matahari langsung.
Kulit bayi sangat sensitif terhadap sinar matahari. Dibandingkan dengan orang dewasa, kulit bayi memiliki sedikit melanin, yaitu zat yang berguna untuk melindungi kulit bayi dari kerusakan akibat paparan sinar UV.
12. Sentuhan lembut seperti mengelus membantu menenangkan bayi
Interaksi antara bayi dan ibu yang akan memengaruhi perkembangan sosial dan emosional bayi.
Sentuhan ibu pada kulit bayi, dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon oksitosin. Kadar stres, kortisol pun akan berkurang sehingga menciptakan perasan nyaman untuk Si Kecil.
13. Bau kulit bayi harum
Bau kulit bayi dikenal melepaskan kesegaran alami dari tubuhnya. Sebuah penelitian pada tahun 2017, menyebutkan bahwa lebih dari 93 persen orang tua yang partisipasi dalam survei mengatakan bahwa bayi mereka memiliki aroma yang “menyenangkan” atau “sangat menyenangkan”.
Orang tua bahkan dapat membedakan aroma bayi mereka sendiri atau bayi orang lain.
Cara merawat kulit bayi
Wajah bayi yang masih tipis dan sensitif membutuhkan perawatan yang lebih teliti, Bunda. Setelah mengetahui fakta bahwa bayi tidak perlu dibersihkan setiap hari, saatnya mencari tahu perawatan yang tepat untuk kulitnya.
Berikut cara merawat kulit bayi yang bisa dilakukan di rumah:
- Menjaga kebersihan tubuh bayi
- Mengganti popok kotor segera setelahnya
- Gunakan detergen bebas pewangi untuk mencuci selimut sampai pakaian bayi.
- Lindungi kulit bayi dari paparan sinar matahari langsung
- Menggunakan produk perawatan bayi yang tepat
Cara menjaga kulit bayi agar tidak mudah mengalami masalah
Penelitian menunjukkan 1 dari 3 anak memiliki kulit yang sangat sensitif. Pada anak yang memiliki kulit sensitif, lebih rentan mengalami iritasi kulit sebagai respons terhadap kondisi lingkungan, baik suhu panas atau dingin yang ekstrem.
Pada bayi yang memiliki kulit sensitif, Bunda mungkin membutuhkan perawatan yang lebih ekstra dari biasanya. Termasuk saat memilih produk perawatannya. Jangan memilih sembarangan, pastikan kandungan di dalamnya aman untuk kulit bayi sensitif.
Pilih produk yang tepat untuk kulit bayi
Memilih produk perawatan yang tepat untuk bayi harus diperhatikan kandungannya. Pilihlah produk yang mengandung bahan pelembab untuk mencegah kulit bayi menjadi kering.
Salah satu contoh adalah memilih minyak telon, Ibu. Pilih produk yang dapat menjaga kelembutan kulit bayi seperti Talita Minyak Tulon, zaiTun + teLON dengan fungsi lengkap. Produk ini dirancang dengan konsep baru yang memadukan manfaat minyak telon dan minyak zaitun.
Selain untuk menghangatkan tubuh Si Kecil, Talita Minyak Tulon juga dapat digunakan untuk memijat tubuh bayi. Diperkaya dengan minyak zaitun yang dapat melembutkan kulit bayi.
Talita Minyak Tulon juga dapat melindungi Si Kecil dari gigitan nyamuk dan serangga sepanjang 8 jam, sehingga anak dapat beraktivitas dengan nyaman. Selain itu, dapat menjaga keharuman tubuh anak sepanjang hari.
Talita Minyak Tulon sudah mendapat sertifikat halal dan ramah lingkungan, lho Bunda. Wah pas banget ya bisa menjadi Solusi Lengkap, Sahabat Ibu Hebat.
Pilihan Redaksi
|
. Gratis!