Wisata Unik Borobudur: Menikmati Keindahan Sungai Progo dengan Getek

Posted on

Wisata Unik di Sekitar Candi Borobudur

Tidak jauh dari Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, terdapat sebuah objek wisata yang menawarkan pengalaman unik dan menarik. Wisata Getek Bambu menjadi daya tarik baru bagi para pengunjung yang ingin merasakan sensasi mengarungi Sungai Progo dengan menggunakan rakit bambu. Objek wisata ini berada di Dusun Pucungan, Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur.

Lokasi dan Akses

Lokasi wisata ini dapat dicapai dalam waktu sekitar 10 menit atau 5 kilometer dari Candi Borobudur. Jalan menuju lokasi bisa dilewati dengan kendaraan pribadi atau menggunakan bantuan Google Maps. Setelah tiba di lokasi, pengunjung akan disambut oleh suasana yang sejuk dan rindang tepian sungai. Di dekat dermaga, terdapat tempuran atau tempat pertemuan antara Sungai Progo dan Mbelan. Sungai yang lebar dan airnya masih bersih serta bebas sampah menambah keindahan alam di sekitar lokasi.

Pengalaman Naik Getek

Sebelum naik getek, wisatawan wajib mengenakan masker dan menjaga jarak sesuai protokol kesehatan. Setelah mendaftar, pengunjung akan dipersilakan untuk naik getek. Ada tiga orang penyantang yang bertugas mengoperasikan satang atau galah bambu untuk mendayung perahu getek. Perahu getek yang besar memiliki panjang 15 meter dan mampu menampung hingga 15 orang, sedangkan perahu yang lebih kecil hanya mampu menampung tujuh orang penumpang.

Selama perjalanan selama 20-30 menit, pengunjung akan diajak menikmati keindahan Sungai Progo sambil menyantap hidangan tradisional yang disediakan oleh pengelola. Menu yang tersedia antara lain soto, bakso, mie ayam, lotek, dan ayam ingkung. Harga paket makan berkisar antara Rp25.000 hingga Rp100.000, tergantung pesanan. Selain itu, juga tersedia minuman segar seperti kelapa muda.

Setelah puas menikmati makanan, pengunjung diberi kesempatan untuk mencoba mengoperasikan getek sendiri. Pengalaman ini memberikan kesan mendalam tentang cara transportasi tradisional yang dulu digunakan untuk menyeberang sungai.

Sejarah dan Perkembangan Wisata

Wisata Getek Bambu dulunya sudah pernah ada pada tahun 2010, namun hilang karena terbawa banjir. Pada masa pandemi, banyak anak-anak dan pemuda yang lebih sering belajar dan bekerja dari rumah. Hal ini memicu ide untuk membuat kembali wisata getek ini. Para pemuda yang tergabung dalam Gerakan Muda Mudi Pucungan Candirejo (Gempar) kemudian membuat getek tanpa modal apapun, hanya dengan bantuan bambu dari warga sekitar.

Pembuatan getek dilakukan pada Juli 2020, dan wisata mulai beroperasi pada 18 Agustus 2020. Saat ini, terdapat dua buah getek dengan kapasitas masing-masing 15 dan tujuh orang. Satu kali perjalanan menggunakan getek berlangsung selama 20-30 menit. Harga tiket untuk satu rombongan enam orang adalah Rp30.000, dengan tiga orang penyantang yang menemani selama perjalanan.

Aktivitas dan Potensi Wisata

Wisata Getek Bambu ini mulai ramai didatangi wisatawan sejak dibuka Agustus lalu. Rata-rata setiap akhir pekan menerima 8-10 rombongan. Wisatawan umumnya datang untuk bersepeda dan kemudian melanjutkan dengan naik getek. Sepedanya pun bisa dinaikkan ke atas getek.

Keberadaan wisata ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan pemuda dusun setempat. Selain itu, kegiatan pemuda menjadi lebih terarah, dan anak-anak yang ikut serta mendapatkan tambahan uang jajan. Wisata ini juga berkontribusi dalam mempromosikan potensi wisata di Dusun Pucungan dan Desa Wisata Candirejo.

Pengembangan Ke Depan

Pengelola berencana menambahkan spot foto di sebelah dermaga untuk menarik wisatawan agar betah berlama-lama. Wisata Getek Bambu murni dikembangkan oleh pemuda tanpa bantuan pihak luar. Dana awal nol rupiah, tetapi kini telah banyak diminati.

Untuk masuk ke lokasi wisata ini tidak dikenakan biaya, kecuali untuk naik getek. Wisata beroperasi mulai pukul 08.00-17.00 WIB pada Senin-Kamis, sedangkan pada Sabtu-Minggu mulai pukul 07.00 WIB.