Upacara Detik-Detik Proklamasi di Monumen Tugu Perjuangan, Kekuatan Pers dalam Mempertahankan Nilai Kebangsaan
Pada hari Minggu, 7 Agustus 2025, berbagai organisasi jurnalistik di Kabupaten Indramayu menggelar upacara detik-detik proklamasi di Monumen Tugu Perjuangan. Acara ini menjadi momen penting untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sambil menegaskan peran pers dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan di era digital.
Suasana khidmat terasa sejak pagi hari, dengan bendera Merah Putih yang berkibar gagah di lokasi bersejarah tersebut. Keberadaannya menarik perhatian masyarakat setempat dan para insan pers yang hadir. Upacara ini tidak hanya menjadi penghormatan kepada para pahlawan, tetapi juga sebagai bentuk kesadaran kolektif tentang tanggung jawab pers dalam memperkuat persatuan bangsa.
Banyak organisasi jurnalistik ikut serta dalam acara ini, termasuk Ikatan Wartawan Online (IWO), Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI), Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI), Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI), Forum Wartawan Jurnalis Indonesia (FWJI), dan Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI). Setiap organisasi membawa semangat dan komitmen yang berbeda, namun sama-sama menyatu dalam satu tujuan: memperingati momen bersejarah ini dengan penuh makna.
Selain peserta dari kalangan media, hadir pula perwakilan dari institusi negara seperti Kasi Humas Polres Indramayu dan Dandim 0616 Indramayu. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan resmi terhadap inisiatif SMSI dan menegaskan pentingnya kolaborasi antara militer dan pers dalam menjaga stabilitas nasional.
Ketua SMSI Indramayu, Ihsan Mahfudz, memimpin upacara dengan penuh semangat. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kemerdekaan adalah amanah yang harus dijaga oleh setiap warga, termasuk insan pers. “Pers sebagai pilar keempat demokrasi harus tetap objektif dan menjadi suara kebenaran di tengah arus informasi yang deras,” ujarnya. Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi pers di era digital, seperti hoaks dan polarisasi sosial media.
Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan lomba catur antar media. Lomba ini dirancang sebagai ajang unik untuk mempererat silaturahmi antar organisasi jurnalistik. Peserta dari berbagai kelompok tampak antusias, dengan suasana penuh keakraban yang mendominasi kompetisi tersebut. Lebih dari sekadar menang-kalah, lomba ini menekankan semangat persatuan, sesuai dengan tema kemerdekaan yang diusung SMSI.
Inisiatif SMSI Indramayu ini diharapkan menjadi agenda tahunan, yang dapat memperkuat rasa nasionalisme di kalangan jurnalis dan masyarakat luas. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ruang konsolidasi bagi pers dalam menghadapi tantangan seperti hoaks dan regulasi media digital.
Dengan panjangnya agenda, acara ini berhasil menyatukan berbagai elemen, mulai dari wartawan hingga aparat, dalam satu semangat kebangsaan. Peringatan Hari Kemerdekaan melalui upacara dan lomba ini juga menjadi contoh bagaimana organisasi pers bisa berkontribusi positif bagi masyarakat.
Di Indramayu, yang dikenal sebagai daerah agraris, kegiatan ini turut mengedukasi generasi muda tentang sejarah perjuangan bangsa. SMSI sebagai serikat media siber terus berupaya adaptasi dengan teknologi, sambil tetap menjunjung tinggi etika jurnalistik.
Kolaborasi antar organisasi pers seperti ini diharapkan bisa direplikasi di kabupaten lain, memperkuat jaringan media nasional. Akhirnya, acara ditutup dengan harapan bahwa pers Indonesia akan semakin kuat dalam menjaga demokrasi dan kemerdekaan informasi.
