Kecelakaan Kapal di Teluk Ha Long, 38 Orang Tewas
Pada hari Sabtu, 19 Juli 2025, sebuah kapal yang mengangkut wisatawan terbalik di Teluk Ha Long, Vietnam. Peristiwa tragis ini menewaskan sebanyak 38 orang dan menyebabkan 11 orang selamat. Tim evakuasi masih terus berupaya mencari korban yang hilang.
Kapal yang dikenal sebagai Wonder Sea dilaporkan membawa total 53 orang, termasuk lima awak kapal. Kapal tersebut terbalik akibat angin kencang yang terjadi di Teluk Ha Long. Kejadian tersebut terjadi pada siang hari sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Dalam laporan dari Kantor Berita Vietnam, disebutkan bahwa di antara korban tewas terdapat beberapa anak-anak.
Pengalaman Korban Selamat
Seorang pria bernama Dang Anh Tuan, 36 tahun, menceritakan pengalamannya saat kapal yang ia tumpangi tenggelam. Ia sedang berlibur bersama 11 teman kampusnya ketika kapal terbalik akibat badai petir yang tiba-tiba muncul.
Dang mengungkapkan bahwa ia berhasil selamat dengan cara berenang keluar melalui jendela di bawah air. Hanya tiga orang dari kelompoknya yang berhasil selamat, sementara sembilan lainnya, termasuk seorang pria yang bepergian bersama istri dan putranya yang berusia tiga tahun, menjadi korban.
Lima orang lainnya masih hilang dari kapal yang membawa 48 penumpang dan lima awak kapal. Menurut laporan media pemerintah, semua penumpang adalah warga Vietnam.
Menurut Dang, badai datang dengan cepat dan menyebabkan angin kencang serta hujan lebat. Saat kapal memulai perjalanan selama tiga jam, para penumpang meminta untuk kembali ke pantai, tetapi awak kapal meyakinkan mereka bahwa mereka hampir sampai di tujuan dan terus melaju.
“Perahu itu terbalik dalam waktu kurang dari satu menit. Hujan turun sekitar 15 menit, lalu perahu mulai berguncang hebat, meja dan kursi terguncang-guncang, dan beberapa detik kemudian perahu pun terbalik,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa air masuk secara cepat dan membuatnya kehilangan arah. Ia mencoba bernapas, tetapi lebih banyak air yang masuk. Akhirnya, ia menarik napas dalam-dalam, melepas rompi pelampung, dan menyelam. Ia melihat seberkas cahaya dan mengikutinya untuk berenang keluar, lalu naik ke perahu yang terbalik untuk mencari pertolongan.
Dang selamat dengan berpegangan pada perahu yang terbalik dan baling-balingnya. Ia menunggu selama dua jam hingga hujan berhenti dan petugas penyelamat tiba.
Kondisi Korban dan Upaya Penyelamatan
Penyelamat berhasil menyelamatkan 11 orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia 14 tahun yang terjebak selama empat jam di lambung kapal yang terbalik. Satu orang yang selamat meninggal di rumah sakit, menurut surat kabar VNExpress.
Surat kabar tersebut juga menyebutkan bahwa sebagian besar penumpang adalah wisatawan dari Hanoi, termasuk sekitar 20 anak-anak. Kapal terbalik karena angin kencang.
Seorang penumpang selamat lainnya, Dang Thuy Linh, mengatakan keluarga dan teman-temannya masih hilang. “Masih ada suami saya, anak-anak saya, teman saya, dan keluarga mereka. Saya harap mereka semua segera diselamatkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Jangan tinggalkan siapa pun di perahu. Udara semakin menipis dan harapan untuk selamat semakin menipis.”
Badai Wipha dan Dampaknya
Peristiwa ini terjadi tak lama setelah datangnya Badai Wipha di Laut Cina Selatan, yang membawa angin kencang, hujan lebat, dan petir ke wilayah tersebut.
Badai yang diberi nama tersebut merupakan topan ketiga yang menghantam Laut Cina Selatan tahun ini. Badai diperkirakan akan menerjang daratan di sepanjang pantai utara Vietnam awal minggu depan. Gangguan yang terkait dengan badai juga berdampak pada perjalanan udara, menurut Bandara Noi Bai.
Bandara melaporkan bahwa sembilan penerbangan masuk dialihkan ke bandara lain, sementara tiga penerbangan keluar dibatalkan sementara karena kondisi cuaca buruk.
Angin yang dibawa oleh Badai Wipha mencapai kecepatan hingga 101 km per jam dan hembusan hingga 126 km per jam saat melewati selatan Taiwan pada hari Sabtu, menurut Kantor Berita Pusat di pulau tersebut.
Teluk Ha Long terletak sekitar 200 kilometer di timur laut Hanoi dan menarik puluhan ribu pengunjung setiap tahunnya. Banyak pengunjung memilih mengikuti tur perahu semalam untuk menjelajahi daerah tersebut lebih jauh.


