Trump Siapkan Tarif Baru untuk Sektor Tertentu Mulai 1 Agustus

Posted on

Kebijakan Tarif Baru yang Diusung oleh Presiden Donald Trump

Presiden Donald Trump sedang merancang kebijakan tarif impor baru yang akan diterapkan pada berbagai produk dari industri tertentu. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengubah posisi Amerika Serikat dalam perdagangan global, dengan menargetkan sektor-sektor kunci yang dianggap strategis.

Kebijakan tarif ini akan diberlakukan tanpa memandang negara asal produknya. Rencana ini akan mulai berlaku bersamaan dengan tarif berdasarkan negara pada 1 Agustus 2025. Dalam rencana awal, pemerintah AS akan segera mengumumkan tarif sebesar 50 persen untuk impor tembaga. Selain itu, tarif untuk produk farmasi kemungkinan akan diberlakukan sebelum akhir bulan, sementara tarif untuk semikonduktor akan menyusul.

Setelah tembaga, pemerintah berencana menerapkan tarif pada kayu, chip (semikonduktor), mineral penting, dan obat-obatan. Kebijakan ini akan melengkapi tarif yang sudah lebih dulu diberlakukan terhadap baja, aluminium, mobil, dan suku cadangnya. Jika semua kebijakan ini dijalankan sepenuhnya, tarif berdasarkan sektor bisa mencakup 30–70 persen dari total impor suatu negara. Sisanya akan dikenai tarif berdasarkan asal negara.

Dasar Hukum Tarif Baru

Tarif untuk masing-masing sektor ini diberlakukan atas dasar alasan keamanan nasional, lewat Pasal 232 Undang-Undang Ekspansi Perdagangan. Pendekatan ini dianggap memiliki landasan hukum yang lebih kuat dibanding tarif berdasarkan negara, yang rentan digugat di pengadilan.

Beberapa negara seperti Uni Eropa, Jepang, dan India sedang berusaha menurunkan tarif yang dikenakan terhadap mereka. Namun, proses negosiasi menjadi rumit karena kebijakan tarif negara diurus oleh Perwakilan Dagang AS, sementara tarif sektor ditangani Departemen Perdagangan.

Rencana Tarif per Industri

1. Farmasi

Trump menyatakan bahwa tarif untuk obat-obatan generik akan dimulai rendah dan dinaikkan secara bertahap dalam satu hingga dua tahun. Targetnya adalah antara 80–90 jenis obat generik penting, bahan kimia khusus, dan bahan baku obat. Perusahaan-perusahaan besar seperti Teva, Sandoz, Eli Lilly, Merck, dan Pfizer bisa terdampak oleh kebijakan ini.

2. Semikonduktor

Tarif untuk chip elektronik rencananya diberlakukan dalam waktu dekat. Tarif ini bisa mencakup chip itu sendiri dan juga produk elektronik seperti smartphone dan laptop dari Apple dan Samsung. Produsen mobil seperti Tesla, GM, dan Ford juga menyuarakan kekhawatiran terkait dampaknya.

3. Tembaga

Tarif 50% akan dikenakan terhadap logam tembaga dan produk setengah jadi yang biasa dipakai di jaringan listrik, pusat data, dan militer. Ini bisa memicu kenaikan harga barang konsumsi yang banyak mengandung tembaga seperti mobil, rumah, dan peralatan elektronik.

4. Kayu

Investigasi soal tarif kayu sedang berlangsung dan dipisahkan dari tarif impor kayu dari Kanada yang sudah berlaku sebelumnya. Lebih dari selusin anggota Kongres mendorong tarif minimal 60 persen untuk produk kayu seperti kabinet dapur.

5. Mineral Kritis

Pemerintah ingin mengurangi ketergantungan pada China dalam hal mineral penting, tapi industri lokal AS masih sangat terbatas. Saat ini hanya satu perusahaan di AS yang memiliki tambang dan fasilitas pengolahan rare earth.

6. Pesawat Komersial

Uni Eropa sedang bernegosiasi untuk mendapatkan pengecualian dari tarif untuk pesawat dan mesin jet. Penyelidikan baru dimulai Mei lalu dan masih berlangsung.

7. Lain-lain

Departemen Perdagangan juga baru memulai investigasi untuk drone, polysilicon (bahan panel surya), dan truk logistik kelas menengah dan berat. Tarif untuk produk-produk ini kemungkinan akan diumumkan belakangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *