Tren Medis Capai 19 Persen, Solusi Berbasis Data Jadi Jawaban Cermat Perusahaan Kelola Biaya Karyawan

Posted on

Tren Biaya Kesehatan yang Meningkat di Indonesia

Peningkatan biaya kesehatan di Indonesia menjadi isu serius yang memengaruhi banyak perusahaan. Proyeksi terbaru dari Mercer Marsh Benefits melalui Health Trend 2025 menunjukkan bahwa tren biaya medis di Indonesia akan meningkat hingga 19 persen pada 2025, angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata Asia sebesar 13 persen. Lonjakan tersebut menegaskan pentingnya bagi perusahaan untuk merancang program kesehatan karyawan yang efektif dan relevan.

Country Leader, Mercer Marsh Benefits Indonesia, Astrid Suryapranata menjelaskan bahwa tren ini memberikan tekanan signifikan terhadap anggaran perusahaan. “Perusahaan kini dihadapkan pada dilema antara memberikan manfaat kesehatan yang memadai kepada karyawan atau menjaga biaya tetap terkendali,” ujar Astrid saat wawancara dengan PasarModern.com.

Dampak Peningkatan Biaya Kesehatan

Peningkatan biaya kesehatan berdampak nyata pada kesejahteraan karyawan dan produktivitas perusahaan. Astrid menjelaskan bahwa peningkatan biaya tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk adopsi teknologi medis baru, biaya rawat inap yang lebih tinggi, meningkatnya frekuensi kunjungan medis, serta prevalensi penyakit kronis dan penyakit pernapasan.

Salah satu konsekuensi dari kenaikan biaya kesehatan adalah perubahan perilaku karyawan. Data internal Mercer Marsh Benefits menunjukkan, banyak karyawan menunda kunjungan ke dokter karena merasa manfaat yang diberikan perusahaan tidak cukup. Penundaan ini justru dapat meningkatkan risiko penyakit kronis dan biaya perawatan jangka panjang.

Dilema Perusahaan: Biaya vs Kesejahteraan Karyawan

Bagi HR dan manajemen, kenaikan biaya kesehatan menjadi dilema besar. Astrid menjelaskan, HR perusahaan harus menyeimbangkan antara anggaran terbatas dan kebutuhan untuk menyediakan manfaat kesehatan yang cukup. “Hal ini membuat banyak perusahaan terpaksa menurunkan manfaat kesehatan mereka untuk menyesuaikan anggaran. Padahal, karyawan cukup bergantung pada fasilitas ini,” kata Astrid.

Klaim asuransi kesehatan terus meningkat signifikan. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, total klaim asuransi kesehatan mencapai Rp 24,18 triliun hingga Desember 2024. Jumlah ini meningkat 16,4 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut menandakan bahwa ada risiko biaya yang lebih tinggi dengan penyakit kronis dan penyakit pernapasan sebagai faktor utama lonjakan biaya.

Skema Fleksibel Benefit

Untuk menjawab tantangan tersebut, banyak perusahaan di Indonesia mengadopsi skema baru, salah satunya adalah benefit yang fleksibel untuk memberikan karyawan kebebasan dalam memilih manfaat yang paling relevan dengan kebutuhan mereka, mulai dari rawat jalan, rawat inap, telemedicine, dan juga layanan kesehatan mental. Selain itu, juga termasuk manfaat lain yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan secara menyeluruh, seperti pilihan cuti dan biaya keanggotaan pusat kebugaran.

Meski membutuhkan investasi awal pada sistem, dalam jangka panjang skema ini justru membantu perusahaan melakukan efisiensi sekaligus meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan.

Cost of Care, Solusi Data-Driven dari Mercer Marsh Benefit

Untuk membantu perusahaan mengelola biaya kesehatan secara lebih efektif dan mencegah pemborosan, Mercer Marsh Benefits menawarkan layanan Cost of Care yang menyediakan data granular mengenai biaya perawatan medis di Indonesia. Layanan yang telah hadir sejak 2022 itu memberikan informasi terperinci, mulai dari biaya rumah sakit, diagnosis, biaya dokter, hingga perawatan medis lain yang mungkin diperlukan oleh perusahaan.

Astrid menjelaskan, Cost of Care memungkinkan perusahaan memahami perbedaan biaya rumah sakit berdasarkan jenis perawatan dan lokasi. Data yang dihadirkan pada Cost of Care 2025 merupakan hasil survei Mercer Marsh Benefits pada 500 perusahaan, 23 penyedia asuransi, lebih dari 1.600 rumah sakit di seluruh Indonesia dan 1,9 juta klaim medis.

Kesehatan Mental yang Semakin Mendapat Perhatian

Selain biaya fisik, isu kesehatan mental kini mulai disadari oleh banyak organisasi. Menurut Astrid, gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan stres dapat langsung memengaruhi kinerja karyawan. Sebab, karyawan yang mengalami masalah mental cenderung memiliki tingkat produktivitas lebih rendah dan sering absen.

Employee assistance program (EAP) dan layanan konseling psikologis perlu diterapkan untuk mendukung kesejahteraan mental karyawan. Sayangnya, banyak perusahaan, termasuk penyedia asuransi, masih terbatas dalam menyediakan manfaat ini. Padahal, menyediakan dukungan kesehatan mental tidak hanya membantu karyawan mengatasi masalah pribadi, tetapi juga dapat mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan keterlibatan karyawan dalam pekerjaan.

Masa Depan Employee Health Benefits di Indonesia

Astrid memprediksi bahwa masa depan program employee health benefits akan semakin menuju pendekatan holistik, yang mencakup kesehatan fisik, mental, dan finansial. Setiap karyawan memiliki kebutuhan yang berbeda. Dengan data yang lebih granular, perusahaan bisa memberikan manfaat yang lebih spesifik, seperti perawatan khusus bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan jangka panjang.

Astrid juga menyarankan agar perusahaan semakin memperhatikan aksesibilitas layanan kesehatan bagi semua karyawan, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Program inklusi dalam layanan kesehatan akan memastikan bahwa semua karyawan, tanpa terkecuali, mendapatkan akses yang setara terhadap perawatan yang mereka butuhkan.

Manajemen biaya kesehatan bukan hanya soal menekan pengeluaran, melainkan juga cara memberikan perlindungan yang memadai. Layanan Cost of Care dari Mercer Marsh Benefits dapat membantu perusahaan merancang strategi program yang efektif, relevan, dan terjangkau sehingga kesejahteraan karyawan dan produktivitas tetap terjaga. Dengan memanfaatkan data yang tepat dan program kesehatan yang fleksibel, perusahaan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi karyawan, yang pada akhirnya mendukung keberlanjutan bisnis. Menyediakan layanan kesehatan yang preventif, berbasis teknologi, dan inklusif adalah langkah maju yang akan menguntungkan karyawan dan perusahaan dalam jangka panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *