Tradisi Unik Puasa Ramadan di Berbagai Negara, Apa saja?

Posted on

– Pada bulan Maret 2025, umat muslim di seluruh dunia sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Mengingat kultur dan budaya tiap negara berbeda, tradisi berpuasanya pun tentunya juga berbeda-beda dan memiliki keunikannya masing-masing.

Lalu, bagaimana para umat muslim menjalani suka cita ibadah puasa di setiap negara? Berikut tradisi puasa Ramadan di beberapa negara, termasuk di Indonesia.

Tradisi ziarah makam dari Indonesia

Dilansir dari (13/03/2023), berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi berziarah makam sebelum berpuasa Ramadan yang disebut dengan nama atau istilah yang berbeda-beda.

.

sebelum puasa Ramadan bertujuan untuk mendoakan keluarga yang telah wafat dengan menaburkan bunga melati, mawar, dan air mawar di pemakaman.

adalah tradisi ziarah kubur makam leluhur yang dilakukan secara kolektif oleh masyarakat.

bertujuan sebagai bentuk balas budi kepada arwah leluhur.

adalah istilah tradisi ziarah yang berasal dari bahasa Sunda.

dilanjutkan dengan berkumpul dengan sanak keluarga, bermaaf-maafan, serta juga membersihkan diri.

.

adalah ritual berendam di sumber mata air sebelum memasuki bulan Ramadan yang tujuannya adalah untuk menyucikan diri.

Mengumpulkan permen di Qatar

Jumat (31/01/2025), tradisi puasa Ramadan satu ini di sebut dengan festival

Festival ini dilaksanakan pada malam ke-15 Ramadan oleh anak-anak dengan berkeliling mengenakan baju tradisional.

Anak-anak berkeliling untuk mengumpulkan permen dari rumah ke rumah secara akrab dan berbagi kegembiraan.

adalah untuk mengapresiasi anak-anak yang telah berpuasa selama paruh pertama Ramadan dan sebagai penyemangat untuk tetap berpuasa selama paruh kedua Ramadan.

Menabuh genderang atau drum di Turkiye

Penabuh genderang berkeliling dari rumah ke rumah mengenakan pakaian tradisional berupa fez dan rompi untuk membangunkan sahur.

Tradisi puasa Ramadan yang satu ini mirip dengan tradisi masyarakat Indonesia yang membangunkan sahur dengan cara berkeliling dan memukul sesuatu untuk membuat suara.

Namun, perbedaannya terletak pada genderang yang digunakan.

Genderang yang digunakan berasal dari budaya Kekaisaran Ottoman dan tidak semua orang dapat menjadi penabuh genderang.

Para penabuh harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu sebelum menjalankan tugasnya.

Menembakkan meriam di Arab Saudi

Di Arab Saudi, meriam ditembakkan pada waktu azan Maghrib sebagai tanda berbuka puasa.

Tradisi puasa Ramadan yang satu ini juga dilaksanakan di Suriah, Lebanon, dan beberapa negara timur tengah lainnya.

Tradisi menembakkan meriam ini diawali di Mesir dan terjadi karena suatu kebetulan.

Mulanya, pemimpin Kekaisaran Ottoman Khosh Qadam mendapat hadiah meriam dari seorang pemilik pabrik di Jerman.

Ketika Khosh Qadam dan pasukannya mencoba menembakkan meriamnya, dentumannya berbarengan dengan waktu salat maghrib di hari pertama Ramadan.

Umat Kairo mengira bahwa dentuman tersebut adalah tanda salat maghrib dan keesokannya berterima kasih pada Khosh Qadam.

Tradisi tersebut menyebar ke Arab dan negara timur tengah lainnya, serta tetap dilakukan sampai sekarang.

Membuat kue di Yaman

.

adalah kue yang diisi dengan kacang atau keju yang digoreng atau dipanggang, serta dinikmati bersama teman atau keluarga pada saat berbuka puasa.

banyak di jual oleh pedagang kaki lima menjelang bulan Ramadan.

Menyalakan lentera di Mesir

warna-warni selama bulan puasa Ramadan.

Lentera adalah lampu kecil bertutup kaca yang memiliki fungsi dekorasi.

Sejarah penggunaan lentera oleh umat muslim pada saat Ramadan ini memiliki beberapa versi sejarah.

Namun, berkaitan erat dengan penggunaan lentera sebagai alat penerangan menuju masjid pada malam hari.

melambangkan kebahagiaan dan persatuan selama Ramadan.

Itulah tadi beberapa tradisi unik selama puasa Ramadhan di seluruh dunia.