Kekalahan Manchester City di Markas Sendiri
Manchester City menghadapi kekalahan mengejutkan saat menjamu Tottenham Hotspur dalam laga lanjutan Liga Inggris 2025/2026. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Etihad pada Sabtu (23/8) malam WIB berakhir dengan skor 0-2 untuk kemenangan Spurs. Kekalahan ini tidak hanya membuat The Citizens gagal merebut puncak klasemen, tetapi juga memperpanjang catatan buruk mereka saat bertemu Tottenham di kandang sendiri.
Debut James Trafford, kiper anyar yang diharapkan menjadi tumpuan baru, justru menjadi bumerang. Blunder yang dilakukannya berujung pada gol kedua Spurs, sehingga debutnya langsung diwarnai sorotan negatif. Meski sebelumnya Manchester City datang dengan modal positif setelah menang telak 4-0 atas Wolverhampton Wanderers, hasil yang diraih di laga ini justru sebaliknya.
Tottenham tampil solid di bawah arahan pelatih anyar Thomas Frank. Mereka berhasil memanfaatkan kelemahan City, khususnya di lini belakang. Brennan Johnson membuka keunggulan di menit ke-35 setelah menerima umpan matang dari Richarlison. Gol itu sempat ditinjau VAR karena dugaan offside, tetapi akhirnya disahkan.
Petaka semakin besar ketika laga memasuki masa tambahan babak pertama. Trafford, yang berusaha memainkan bola dari belakang, justru salah mengoper. Bola direbut Pape Sarr, yang kemudian diteruskan kepada Richarlison dan disambar Joao Palhinha untuk menggandakan keunggulan menjadi 0-2.
City mencoba bangkit di babak kedua. Guardiola bahkan berharap instruksi di ruang ganti bisa mengubah keadaan. Namun, permainan ketat Spurs membuat Erling Haaland dan kolega kesulitan menciptakan peluang bersih. Satu-satunya ancaman berarti lahir di menit ke-77 lewat sundulan Rodri. Gelandang asal Spanyol itu baru saja pulih dari cedera dan langsung memberi energi tambahan. Sayangnya, penyelamatan gemilang Guglielmo Vicario memastikan gawang Spurs tetap aman.
Laga ini menjadi bukti bahwa Etihad seolah telah menjadi taman bermain bagi Tottenham. Dalam lima kunjungan terakhir di Liga Inggris, Spurs meraih tiga kemenangan dan satu hasil imbang, torehan yang jauh lebih baik dibandingkan 11 kunjungan sebelumnya.
Di balik kemenangan Spurs, sosok Joao Palhinha pantas mendapat sorotan. Gelandang yang dipinjam dari Bayern Muenchen itu tampil dominan sejak menit awal. Selain mencetak gol, Palhinha juga memenangi lebih banyak duel dibanding pemain Spurs lainnya. Menurut catatan Ai Score, ia menyelesaikan laga dengan 100 persen kemenangan duel udara, tiga tekel sukses, dan akurasi umpan mencapai 80 persen. Tidak heran jika ia dinobatkan sebagai man of the match dalam pertandingan tersebut.
Meskipun Manchester City menguasai jalannya laga dengan 61 persen penguasaan bola, Spurs lebih efektif dengan 12 tembakan, lima di antaranya tepat sasaran. Sementara City hanya mampu mencatatkan empat tembakan ke arah gawang sepanjang 90 menit.
Kedua tim juga memperlihatkan gaya berbeda. City lebih banyak mengandalkan build-up melalui tengah, sementara Spurs mengandalkan serangan cepat yang menusuk dari sayap. Efektivitas strategi itulah yang akhirnya membawa Spurs pulang dengan tiga poin.
Media Inggris, Sport Mole, menyebutkan bahwa kemenangan ini menunjukkan era baru Tottenham bersama Thomas Frank dimulai dengan impresif. Setelah menumbangkan Burnley 3-0 pekan lalu, kini mereka menaklukkan sang juara bertahan Liga Inggris di markasnya.
Dengan hasil ini, Tottenham berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris 2025/2026. Mereka mencatat dua kemenangan beruntun tanpa kebobolan, sebuah catatan yang terakhir kali diraih pada awal musim 2010.
Di sisi lain, Guardiola kembali menghadapi PR besar dalam meramu lini belakang yang rapuh. Kehilangan Rayan Aït-Nouri karena cedera pada babak pertama membuat City semakin goyah. Kondisi itu semakin memperlihatkan bahwa regenerasi tim masih butuh waktu untuk padu.
Meski sempat mencatat 26 poin sejak April lalu, lebih banyak dari tim manapun di Liga Inggris, City justru kembali dihantui masalah yang sama: kelemahan di lini belakang. “Mereka jelas masih butuh waktu untuk kembali ke level terbaik,” lanjutnya.
Manchester City akan mencoba bangkit saat menghadapi Brighton & Hove Albion di Amex Stadium pekan depan. Laga itu menjadi ujian penting apakah Guardiola bisa segera menutup celah di lini belakangnya.
Sementara Tottenham akan kembali ke London Utara untuk menjamu Bournemouth. Kemenangan bisa memperkokoh posisi mereka di puncak klasemen sekaligus menegaskan status sebagai kuda hitam musim ini.
Kekalahan 0-2 dari Tottenham menjadi alarm keras bagi Manchester City. Bukan hanya soal kehilangan poin, tetapi juga masalah konsistensi yang kembali menghantui. Sementara itu, Spurs justru tampil percaya diri dengan skuad yang lebih solid dan pelatih baru yang membawa angin segar.
Publik Etihad tentu berharap laga ini hanya menjadi batu sandungan awal, bukan awal dari kemerosotan panjang. Sebaliknya, bagi Tottenham, kemenangan ini bisa menjadi tonggak penting dalam membangun musim yang penuh ambisi.
