Tiga Pemain Paling Senior di Timnas Indonesia yang Dipanggil Patrick Kluivert

Posted on

Sosok figur senior bukan berarti yang paling tua, melainkan pemain yang memiliki pengalaman bermain paling lama di suatu tim. Baru-baru ini, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi mengumumkan daftar skuad Timnas Indonesia yang akan tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Dari daftar tersebut, terdapat tiga pemain yang bisa disebut sebagai yang paling senior dalam tim asuhan Patrick Kluivert. Uniknya, dua dari tiga pemain yang diproyeksikan untuk menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu bermain di kompetisi lokal, yakni Liga 1 Indonesia, di antaranya:

Egy Maulana Vikri menjadi pemain yang paling lama bermain di tim nasional Indonesia kali ini. Debutnya bersama tim nasional terjadi pada 2 Desember 2017 dalam Piala Solidaritas Dunia Tsunami Aceh 2017. Pada saat itu, ia masuk sebagai pemain cadangan dalam kemenangan 4-0 atas Brunei. Debut ini bahkan terjadi sebelum ia bergabung dengan klub Polandia, Lechia Gdańsk.

Sejak saat itu, Egy menjadi bagian dari skuad Garuda di berbagai kompetisi, mulai dari Piala AFF, SEA Games, Asian Games, hingga Kualifikasi Piala Dunia. Pengalaman bermain di Eropa bersama Lechia Gdańsk (Polandia), FK Senica, dan ViOn Zlaté Moravce (Slovakia) juga menjadikannya salah satu pemain dengan pengalaman paling beragam di tim nasional saat ini.

Bahkan, pemain yang bermain bersama Dewa United ini sudah merasakan arahan pelatih-pelatih sekelas Luis Milla, Simon McMenemey hingga Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

Pratama Arhan menerima panggilan pertamanya untuk bermain pada Timnas Indonesia senior pada Mei 2021. Ia melakukan debut dalam pertandingan persahabatan melawan Afghanistan di Dubai pada 25 Mei 2021. Sejak itu, Arhan menjadi andalan di posisi fullback kiri karena kemampuannya dalam bertahan serta lemparan ke dalam yang mematikan.

Meskipun saat ini Arhan tidak menjadi pilihan utama di Timnas Indonesia, namun ia masih bisa bersaing dengan Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, dan Nathan Tjoe-A-On. Pengalamannya bermain di Jepang bersama Tokyo Verdy dan Suwon FC di Korea, serta kebangkitannya di Bangkok United, merupakan nilai tambah dalam karirnya di tingkat internasional.

Rizky Ridho juga menjadi salah satu pemain paling senior dalam skuad Patrick Kluivert. Debutnya di Timnas Indonesia senior terjadi pada 29 Mei 2021 dalam laga melawan Oman. Sejak saat itu, ia telah mengoleksi 42 caps dan mencetak empat gol, termasuk gol perdananya ke gawang Burundi pada 25 Maret 2023. Di lini pertahanan, Ridho kini menjadi andalan utama Timnas Indonesia bersama Kevin Diks, Jay Idzes, Justin Hubner, dan Jordi Amat. Dengan usianya yang masih muda, ia berpeluang terus menjadi pilar utama Garuda dalam beberapa tahun ke depan.

Asnawi dan Witan Tak Diundang

Dalam daftar tim nasional Indonesia terbaru, salah satu kejutan terbesar adalah ketiadaan Asnawi Mangkualam dan Witan Sulaeman. Asnawi yang sebelumnya menjadi salah satu pemain senior skuad Garuda melakukan debutnya bersama tim nasional senior pada tanggal 21 Maret 2017 dalam pertandingan persahabatan melawan Myanmar. Namun, kali ini namanya tidak tercantum dalam daftar pemain yang dipanggil oleh Patrick Kluivert.

Sementara itu, Witan Sulaeman tidak masuk dalam skuad terbaru. Witan muncul untuk Timnas U-19 pada 31 Mei 2017 melawan Brasil U-20. Ia kemudian menjadi bagian penting dari Timnas U-23 yang menjuarai AFF U-22 2019 dan memenangkan medali emas SEA Games 2023. Debutnya di Timnas senior terjadi pada 29 Mei 2021 dalam pertandingan melawan Oman.

Dengan ketiadaan Asnawi dan Witan, skuat Timnas Indonesia kali ini akan mengandalkan pemain muda yang dikombinasikan dengan pemain asing yang telah menjadi warga negara Indonesia untuk menghadapi tantangan di kualifikasi Piala Dunia 2026.