Tenaga Kerja Indonesia Asal Cirebon Meninggal di Malaysia, Pemkot Siap Bantu Pemulangan Jenazah

Posted on

Pemkot Cirebon Siap Bantu Pemulangan Jenazah Tasmi, TKI yang Meninggal di Malaysia

Pemerintah Kota Cirebon menunjukkan komitmennya untuk membantu pemulangan jenazah Tasmi (50), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kelurahan Sunyaragi. Ia meninggal dunia di Malaysia pada 9 Juli 2025 setelah bekerja selama 12 tahun di Negeri Jiran.

Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian Tasmi. Ia mengungkapkan bahwa musibah ini menjadi momen penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk saling berkolaborasi dalam membantu proses pemulangan jenazah.

“Kita tidak bisa membiarkan keluarga menanggung kesedihan dan beban finansial sendirian,” ujarnya. Ia juga mendorong adanya kerja sama antara pemerintah pusat, Kementerian Luar Negeri, BP2MI, serta masyarakat luas untuk memastikan pemulangan jenazah dapat dilakukan.

Farida menginstruksikan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Dinas Sosial (Dinsos) untuk segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Tujuannya adalah memberikan fasilitasi awal kepada keluarga almarhumah.

Selain itu, ia juga mendorong adanya kanal solidaritas publik agar bisa membantu biaya pemulangan jenazah jika diperlukan. “Kami berharap Disnaker dan Dinsos membuka kanal solidaritas publik untuk membantu biaya pemulangan jenazah, jika diperlukan,” katanya.

Tidak hanya itu, Wakil Wali Kota juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam aksi solidaritas melalui media sosial. Tagar seperti #PulangkanTasmi, #NegaraHarusHadir, dan #PMIPahlawanDevisa digagas sebagai bentuk dukungan kolektif.

“Semoga seruan solidaritas ini bisa menggema ke seluruh negeri jika kita bersatu menyuarakannya,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa momentum ini harus dimanfaatkan sebagai panggilan untuk memperkuat tata kelola perlindungan PMI.

Keluarga Berharap Bantuan dari Pemerintah

Di kampung halamannya, keluarga Tasmi merasakan duka yang sangat dalam. Adik kandung Tasmi, Apandi (42), mengungkapkan bahwa ia pertama kali mendengar kabar duka dari anak Tasmi bernama Puji.

“Saya ditelpon sama seorang anak bernama Puji, anak dari Tasmi, bahwa kakak saya meninggal. Saya kaget,” ujarnya dengan suara lirih. Saat ini, jenazah Tasmi masih berada di Rumah Sakit Kuala Lumpur.

Karena keterbatasan biaya, keluarga mengaku tidak mampu memulangkan jenazah ke tanah air. “Saya minta bantuannya pemerintah karena kami keterbatasan biaya untuk dipulangkan,” ujar Apandi.

Menurutnya, Tasmi merantau sejak 2013 dan belum pernah pulang. Ia sempat bekerja sebagai asisten rumah tangga dan akhirnya menjadi cleaning service. Komunikasi terakhir terjadi akhir Juni 2025, saat Tasmi mengeluh sakit dan ingin pulang.

“Waktu komunikasi terakhir, dia mengeluh sakit dan minta pulang, tapi karena keterbatasan biaya dia enggak bisa pulang. Akhirnya sampai enggak adanya,” katanya.

Tasmi memiliki riwayat penyakit diabetes. Kini, satu-satunya harapan keluarga adalah bantuan dari pemerintah, bahkan Presiden Prabowo Subianto, agar jenazah bisa segera dipulangkan dan dimakamkan di kampung halaman.

“Kami pengin kakak saya bisa dimakamkan di Cirebon,” ujarnya.