Tanpa Pejabat Pusat, Ini Kondisi IKN Kaltim Saat Rayakan HUT ke-80 RI

Posted on

Perayaan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di IKN Tanpa Ke Hadiran Pejabat Pusat

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada hari Minggu (17/8). Meskipun tidak dihadiri oleh pejabat pemerintah pusat, acara ini tetap diadakan dengan penuh makna dan antusiasme dari masyarakat setempat serta para tokoh.

Acara yang digelar di Plaza Seremoni, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), dihadiri sebanyak 3.000 undangan. Mereka terdiri dari pejabat forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, serta perwakilan pemerintah daerah. Selain itu, 76 orang tua dari 38 anggota Paskibraka yang telah dikukuhkan oleh Kepala Otorita IKN pada Jumat (15/8) juga turut hadir dalam upacara tersebut.

Keamanan pelaksanaan upacara dijaga oleh 80 personel, termasuk 45 anggota internal Otorita IKN, Satgas, Polsek, dan Koramil. Tujuannya adalah memastikan acara berjalan lancar dan aman bagi seluruh peserta.

Mantan Menteri Pekerjaan Umum yang kini menjabat sebagai Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, bertindak sebagai inspektur upacara. Ia mengenakan pakaian adat suku Dayak Kenyah asal Pulau Kalimantan. “Saya tinggal di Kalimantan. Jadi saya pakai ini. Maknanya, ya, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung,” ujarnya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang menayangkan live streaming detik-detik proklamasi dari Istana Jakarta, upacara di IKN kali ini dimulai lebih awal sesuai izin dari Panitia Sekretariat Negara. Namun, Otorita IKN tetap menyiapkan koneksi dengan Jakarta pada siang hari untuk menunggu sapa dari Istana Negara.

Pesta Rakyat sebagai Penutup Acara

Setelah upacara, IKN akan menggelar Pesta Rakyat sebagai penutup rangkaian peringatan HUT ke-80. Acara ini akan terbuka luas untuk masyarakat umum, sehingga semua lapisan masyarakat dapat ikut merayakan momen penting ini.

Ketua Panitia Pelaksana HUT ke-80 RI di IKN, Thomas Umbu Pati, menjelaskan bahwa pelaksanaan upacara ini terpusat di Plaza Seremoni. Di tempat ini, terdapat dua panggung dengan dekorasi berwarna merah dan putih. “Kami membuka pintu untuk publik agar dapat menyaksikan upacara bersejarah ini,” katanya.

Thomas menegaskan bahwa acara ini mencerminkan semangat nasionalisme dan solidaritas di ibu kota baru. “IKN adalah bagian integral dari peringatan kemerdekaan nasional,” tambahnya.

Keterlibatan Purna Paskibraka

Sebanyak 38 purna Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, turut berpartisipasi dalam pelaksanaan upacara di IKN. Mereka diberi kepercayaan untuk kembali mengibarkan bendera merah putih pada HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa keterlibatan pemuda daerah dalam momentum hari kemerdekaan ini menjadi simbol penting masyarakat lokal dalam sejarah berdirinya ibu kota negara. “Untuk Paskibraka, kami menggunakan anggota yang tahun lalu sudah purna. Jumlahnya 38 orang, mereka berasal dari Kabupaten Penajam Paser Utara,” ujarnya.

Salah satu pembawa baki bendera pusaka, Aulia Novita Anggun, siswa SMAN 2 Penajam, mengaku haru karena dipercaya kembali untuk mengibarkan bendera merah putih di IKN. “Saya sangat senang dan merasa terhormat bisa dipercaya lagi sebagai pembawa baki pada HUT RI ke-80 di IKN. Ini adalah pengalaman yang luar biasa,” kata Aulia.

Aulia menjelaskan bahwa ia telah mematangkan segala persiapan dalam waktu singkat, yaitu selama 10 hari. Dari latihan di Kabupaten Penajam Paser Utara hingga pemusatan latihan di kawasan IKN hingga menjelang hari upacara. Meski pernah bertugas sebelumnya, ia tetap merasa grogi dan deg-degan. “Meskipun momentumnya sama, tetap aja ngerasa grogi dan deg-degan. Tapi itu bukan menjadi hambatan khusus, semoga semangat Paskibraka bisa terus diwariskan kepada generasi berikutnya,” tutupnya.