Tangis Ayah Arya Daru: Minta Presiden Prabowo Selidiki Kematian Putranya

Posted on

Keluarga Diplomat Muda yang Tewas Terus Minta Kejelasan

Subaryono, ayah dari Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang ditemukan meninggal dalam kondisi mencurigakan, akhirnya mengambil langkah untuk menyampaikan keluhan dan permohonan keadilan kepada pihak berwenang.

Di usia senjanya, ia mengungkapkan perasaan sedih dan kekecewaan terhadap proses penanganan kasus kematian anaknya. Subaryono meminta Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk turut campur dalam menyelesaikan misteri kematian ADP. Ia merasa bahwa kasus ini tidak hanya melibatkan dirinya sebagai orang tua, tetapi juga berkaitan dengan status ADP sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Kami memohon kepada yang terhormat Presiden Republik Indonesia, yang terhormat Bapak Prabowo Subianto, dengan rendah hati dan setulus-tulusnya,” ujar Subaryono pada hari Sabtu (23/8/2025).

Nicholay Aprilindo, pengacara keluarga ADP, juga memberikan informasi baru mengenai kasus kematian diplomat muda tersebut. Dalam konferensi pers di Yogyakarta, ia mengungkapkan bahwa saat pengajian mendiang ADP pada 9 Juli 2025, asisten rumah tangga ADP menerima amplop coklat dari seseorang yang tidak dikenal oleh keluarga.

Amplop tersebut berisi simbol-simbol yang tidak biasa, seperti bintang, hati, dan bunga kamboja. Simbol-simbol tersebut dikirim oleh seorang pria tak dikenal dan langsung diserahkan ke pihak penyelidik. Nicholay menegaskan bahwa keluarga ingin agar simbol-simbol itu diperdalam maknanya dan dilihat apakah ada pesan tersembunyi di baliknya.

Fakta Baru yang Muncul Setelah Pemakaman

Keluarga ADP juga menemukan beberapa hal aneh yang tidak disebutkan oleh pihak kepolisian. Menurut Meta Ayu, kakak ipar ADP, ada kejanggalan yang muncul sehari setelah pemakamannya. Namun, hal tersebut tidak pernah disinggung oleh polisi dalam jumpa pers sebelumnya.

Meta Ayu menceritakan bahwa pada malam tahlilan hari pertama, seorang pria misterius datang dan memberikan amplop cokelat ke asisten rumah tangga. Amplop tersebut diberikan dengan alasan untuk almarhum Pak Arya Daru. Pria tersebut tidak menyebutkan siapa pengirimnya dan bahkan tidak menjelaskan isi amplop tersebut.

Setelah dibuka, isinya ternyata hanya berupa simbol-simbol yang menurut keluarga sangat aneh. Simbol-simbol tersebut terbuat dari gabus putih dan berisi bintang, hati, serta bunga. Isi amplop tersebut kemudian diserahkan ke Polda Metro Jaya, tempat penyelidikan kematian ADP dilakukan.

Namun, meskipun ada fakta-fakta baru ini, pihak kepolisian tidak menyebutkannya dalam press release mereka. Bahkan, saat gelar perkara, soal amplop cokelat tersebut juga tidak disebutkan. Keluarga pun menanyakan hal tersebut kepada polisi dan diminta untuk menunggu proses penyelidikan lebih lanjut.

“Kita menanyakan bagaimana tentang gabus itu? Jawabannya adalah kita sedang mendalami,” kata Meta Ayu. Ia berharap pihak kepolisian bisa mengecek sidik jari atau mencari petunjuk lain dari amplop tersebut.

Permintaan Keluarga untuk Kejelasan

Fakta-fakta yang muncul menunjukkan bahwa keluarga ADP masih memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab. Mereka meminta pihak berwenang untuk mengungkap semua misteri yang ada dan memberikan keadilan bagi anak mereka.

Dengan adanya simbol-simbol aneh dan sosok pria misterius, kasus kematian ADP semakin memperlihatkan tanda-tanda yang tidak biasa. Keluarga berharap proses hukum dapat berjalan dengan transparan dan tidak ada yang disembunyikan. Mereka juga berharap agar semua informasi yang relevan dapat diungkapkan secara lengkap kepada publik.