Syngenta Indonesia: Perkebunan Kakao Serap Ribuan Tenaga Kerja

Posted on

Program Cacao Care: Solusi untuk Meningkatkan Produksi Kakao di Indonesia

Indonesia, sebagai salah satu produsen kakao terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam pengembangan komoditas ini. Kakao tidak hanya menjadi sumber devisa negara, tetapi juga menjadi tulang punggung pendapatan ribuan petani. Salah satu daerah yang dikenal sebagai sentra kakao adalah Kolaka Utara. Namun, meskipun memiliki potensi yang luar biasa, industri kakao masih menghadapi berbagai tantangan.

Tantangan yang Mengancam Keberlanjutan Produksi Kakao

Beberapa tantangan utama yang dihadapi antara lain perkebunan yang mulai menua, kurangnya pengetahuan dan akses petani terhadap teknologi serta praktik pertanian yang baik. Selain itu, tekanan terhadap kelestarian lingkungan, isu kualitas produk, dan meningkatnya tuntutan pasar terhadap praktik produksi yang berkelanjutan juga menjadi hambatan. Minimnya regenerasi petani juga menjadi masalah serius yang harus segera diatasi.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Syngenta Indonesia meluncurkan program Cacao Care sebagai solusi jangka panjang. Program ini dirancang untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada generasi muda dan para petani agar dapat memahami teknik budidaya yang efektif dan berkelanjutan.

Edukasi Generasi Muda dengan Teknik Sambung Pucuk

Pada hari pertama program Cacao Care, fokusnya adalah pada edukasi generasi muda. Para siswa diperkenalkan dengan teknik sambung pucuk dan aspek dasar budidaya kakao. Teknik ini sangat penting karena mampu memperbanyak tanaman, meremajakan tanaman, serta mempercepat produksi. Dengan belajar sambung pucuk, siswa diharapkan memahami langkah awal dalam membudidayakan tanaman kakao dan membangkitkan minat mereka terhadap pertanian kakao.

Selain itu, Syngenta Indonesia juga memberikan bantuan peralatan sekolah untuk mendukung pendidikan para siswa sebagai penerus warisan kakao Indonesia. Ini menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa generasi muda tetap tertarik pada bidang pertanian.

Pelatihan bagi Petani dengan Teknologi dan Praktik Berkelanjutan

Pada hari kedua, Syngenta Indonesia memberikan pembekalan tentang teknologi perlindungan tanaman dan praktik berkelanjutan kepada para petani kakao. Dengan data BPS yang menunjukkan penurunan produksi kakao dari 667,3 ribu ton (2022) menjadi 632,12 ribu ton (2023), program ini hadir tepat waktu untuk mendukung peningkatan produktivitas.

Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Eryanto, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung kemajuan petani kakao melalui strategi Petani MAJU. Syngenta berkomitmen untuk memaksimalkan keuntungan, memberdayakan lebih banyak petani melalui teknologi dan inovasi, serta bekerja sama demi keberlanjutan petani kakao.

Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

Momentum program Cacao Care ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara Syngenta Indonesia dan pemerintah Kabupaten Kolaka Utara. Kerjasama ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi para petani kakao di wilayah tersebut. Bupati Kolaka Utara, Nur Rahman Umar, mengapresiasi kegiatan ini, karena Kolaka Utara merupakan satu-satunya kabupaten yang konsisten menjalankan program revitalisasi kakao dengan dukungan anggaran yang konkret.

Dalam keterangannya, Bupati menyebutkan bahwa dengan niat tulus dan kerja keras, hasilnya mulai terlihat. Harga kakao mulai naik, kualitas membaik, dan petani mulai merasakan manfaatnya. Ia berharap Kolaka Utara tidak hanya sebagai daerah produksi, tetapi juga mampu mengekspor kakao.

Inisiatif Pendukung yang Menyeluruh

Program Cacao Care juga dilengkapi dengan berbagai inisiatif pendukung. Misalnya, layanan pemeriksaan kesehatan gratis untuk petani, penyerahan bantuan bibit kakao kepada perwakilan komunitas petani Ma’ Patuo, talkshow tentang kakao, dan peluncuran Buku Pintar Kakao. Buku ini berisi panduan lengkap budidaya kakao yang diharapkan dapat membimbing petani dalam mewujudkan potensi emas cokelat Indonesia.

Petani juga diberi edukasi dan panduan praktis dalam memilih nozzle yang tepat serta cara aplikasi produk perlindungan tanaman. Mereka diajarkan 5 aturan emas penggunaan produk perlindungan tanaman, yaitu memahami label, penanganan secara hati-hati, merawat sprayer dengan baik, senantiasa membersihkan diri, dan mengenakan alat pelindung diri. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan pertanian yang aman, bertanggung jawab, dan ramah lingkungan.

Sinergi untuk Masa Depan Pertanian yang Lebih Cerah

Kolaborasi dan sinergi berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri kakao global. Dengan upaya bersama, masa depan pertanian kakao akan semakin cerah dan manis rasanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *